Kabarlamongan.com: lamongan- Lantaran kedua orang tuanya cerai dan merasa tidak ada yang mengurusinya, Ahmad Nur Fauzi (19) pemuda asal Dusun Tambakboyo, Desa Tambakrigadung Kecamatan Tikung terpaksa mencuri untuk memenuhi kebutuhan jajannya.
Sasarannya adalah kotak amal di sejumlah musalah dan masjid di wilayah kota Lamongan. Naas untuk kali sekian dari sejumlah aksinya, Selasa (20/08/2013) pelaku tertangkap warga saat hendak mencongkel kotak amal di Musalah Telogoanyar.
Apa yang dilakukannya itu diakui lantaran kepepet, sementara ia hanya tinggal bersama ibunya yang secara ekonomi benar-benar tak lagi mampu membiayai segala kebutuhannya, termasuk untuk urusan beli jajan.
”Sasaran saya mencuri kotak amal di masjid dan musala,”aku Ahmad Nur Fauzi saat digelandang ke polres, Selasa (20/08/2013).
Dalam pengakuannya, ia baru lima kali mencuri kotak amal di masjid dan musalah. Selain menggasak uang dalam kotak amal dengan cara merusak kunci dan kotaknya.
Ia juga membawa kabur VCD player milik musala. Semua uang hasil curian dan penjualan VCD dipakai untuk kebutuhannya sehari-hari. Pelaku jarang pulang ke rumah dan banyak hidup menggelandang di jalanan.“Kalau butuh uang ya curi kotak amal,” ungkapnya.
Apa cara haram yang dilakukannya itu diakui sejak kedua orang tuanya berpisah. Praktis sejak itulah dia tidak mendapat perhatian dari ibunya yang ia ikuti. Sedangkan bapaknya tak pernah lagi mau tahu tentang kehidupan dan urusannya.
Hanya ada tiga nama musalah yang diingatnya yang pernah dijarahnya, yakni, Al- Kautsar, Baitul Muttaqin dan Telogo Anyar. Selebihnya ia tidak ingat apa nama-nam musala yang disatroninya.
Lebih Senang Dipenjara
Dari wajahnya memang tidak tampak sekali menunjukkan penyesalan atas perbuatannya. Saat ditanya Surya, ia mengaku lebih senang masuk penjara karena kebutuhan makannya akan terpenuhi.
Ketimbang harus mendakung derita karena kebutuhannya tidak pernah bisa didapatkan dari orang tuang. Sementara hidup menggelandang dirasakannya sdah sangat kesal karena selalu berfikir untuk memcuri saat ingin memenuhi kebutuhan makannya.
“Saya tidak mandi berhari – hari dengan satu stel pakaian yang saya pakai sudah biasa,” ungkapnya.
Sementara itu Kasar Reskrim AKP Hasran dikonfirmasi menyatakan, apapun pengakuan pelaku , termasuk penyebab mengapa ia harus mencuri tetap tidak akan menggugurkan tindakan pidananya.”Proses pidanya lanjut dan semoga selama menjadi warga binaan pelaku akan kembali sadar,” katanya. (Zie/Sry)
Jangan Contoh, Pemuda Lamongan Ini Spesialis Curi kotak Amal
Selasa, 20 Agustus 2013
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami