Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Batik Lamongan Siap Bersaing

Kamis, 04 April 2013

Bupati Lamongan saat melihat batik khas Lamongan yang dilombakan
Kabarlamongan.com: Lamongan- Sebagai upaya memasyarakatkan dan memperkuat ikon batik Lamongan, Kamis (4/3/2013) di Hotel Grand Mahkota Lamongan diadakan seminar batik dengan menghadirkan nara sumber dari Balai Besar Kerajinan Dan Batik Jogjakarta. Kegiatan itu diikuti oleh lebih dari 100 peserta termasuk pengerajin dan pengusaha batik, juga kepala sekolah dan guru seni rupa SMP/SMA se Kabupaten Lamongan.

“Lewat seminar dan lomba batik ini diharapkan bisa mengangkat industri batik. Karena harus diakui batik motif Lamongan belum bisa bersaing dengan daerah-daerah yang lain meskipun kualitasnya tidak kalah bagus, “ papar Bupati Fadeli.

Disampaikannya, Pemkab Lamongan terus berupaya memberikan sarana dan prasarana, selain meningkatkan kualitas lewat seminar, juga membangun showroom seperti yang ada di Babat. Tahun ini, lanjut dia, akan dibangun (showroom) di Desa Sendang Duwur dan rencananya di wilayah selatan juga akan dikembangkan.

Menjawab keluhan para pembatik mengenai alat-alat pembatik yang kurang bagus, bupati menginformasikan tahun ini Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Lamongan akan memberikan bantuan peralatan bagi pembatik. Tiga nara sumber yang hadir adalah Umar Setiaji, Gamal Bya dan Cipto M. Ketiganya menyampaikan materi tentang kondisi batik, perkembangannya dan bagaimana kedepannya termasuk tentang motif batik dan perkembangan desain.

Dalam kesempatan itu Umar Setiaji menyampaikan tentang labelisasi batik Indonesia atau yang disebut dengan batikmark. Batikmark menurut dia adalah suatu tanda yang menunjukkan identitas dan ciri batik buatan Indonesia.

Dengan pemberian batikmark pada tiap produk batik, lanjutnya, maka akan memudahkan konsumen mengenal jenis-jenis batik. Selain itu batikmark ini juga memberikan kepastian hukum bagi produsen dan konsumen produk batik Indonesia. “Ada tiga jenis batikmark, yaitu warna benang emas untuk batik tulis, benang perak untuk batik cap dan putih untuk batik kombinasi, “ ungkapnya, Kamis (4/4/2013)

Acara Seminar ini merupakan rangkaian acara lomba desain batik yang diadakan sebelumnya pada tanggal 2 Februari sampai dengan 30 Maret 2013.

Ada 61 peserta dengan 99 karya batik yang ikut berpartisipasi dalam lomba design batin tahun ini. Lewat penjurian yang dilakukan tanggal 3 Maret lalu, dipilih 4 karya terbaik dan 7 karya favorit. Sedangkan karya terbaik dalam lomba desaign kali ini adalah desain Batik Melati karya Rohayatin.

Para juri yang terdiri dari ketua Dekranasda Lamongan Mahdumah Fadeli, Ketua Komunitas Batik Jatim (Kibas) Lintu Tulistyantoro dan dosen seni rupa Universitas Negeri Surabaya Fera Ridyaningrum. Mereka mempunyai beberapa kriteria dalam memilih karya-karya terbaik tersebut. Bukan hanya estetika dan keindahannya saja yang dinilai tapi ada beberapa kriteria lain seperti harus adanya ikon Lamongan dalam desain batik dan bila di buat baju batik tersebut harus pas. (RRI)
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.