Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Panorama Bawah Laut Google Maps

Jumat, 28 September 2012


GOOGLE telah meluncurkan jasa pemetaan daring yang memungkinkan pengguna untuk menyelam terumbu karang di dasar laut secara virtual. Foto-foto panorama bawah laut ditambahkan ke Google Maps lewat bantuan ekspedisi ilmiah Survei Laut Catlin.

Pemetaan daring foto bawah laut dengan jarak dekat ini diharapkan akan menginspirasi orang-orang untuk melindungi terumbu karang.

"Ini adalah dekade yang kritis untuk terumbu karang. Kita perlu mendokumentasikan mereka secepat yang kita bisa dan melibatkan banyak orang untuk menghentikan kerusakan, yang saat ini tingkatnya sangat mengkhawatirkan," ujar direktur proyek Catlin Richard Vevers pada AFP Rabu (26/9) saat memperlihatkan proyek pemetaan terumbu karang Google.

Sebuah tim kecil yang terdiri dari penyelam Catlin menggunakan kamera khusus untuk menangkap foto panorama yang dirangkaikan di Google Maps dan galeri foto daring Street View yang memungkinkan orang untuk berenang bersama tanpa menjadi basah.

"Dengan foto-foto yang indah dan dinamis, Anda tidak perlu menjadi penyelam atau bahkan bisa  berenang untuk menjelajah enam terumbu karang laut yang paling menakjubkan," ujar wakil presiden Google Maps and Earth Brian McClendon.

"Saat ini, siapa pun dapat menjadi penerus Jacques Cousteau di dunia maya dan menyelam bersama penyu, ikan dan manta ray di Australia, Filipina dan Hawaii."

Lokasi bawah laut yang digambarkan termasuk Great Barrier Reef, Kawah Molokini, dan cagar alam laut Pulau Apo. "Kami telah menerbitkan foto-foto di tujuh benua, di Amazon serta Arktik,” ujar manajer program Google Oceans Jenifer Austin Foulkes.

Sebuah kanal di jaringan sosial Google+ dipersembahkan khusus untuk ekspedisi Catlin, yang memiliki potensi untuk menemukan spesies makhluk laut baru selama fase 'terumbu karang dalam'. Kanal ini telah menarik sekitar 1,4 juta pengikut.

Foto-foto bawah laut ini dapat dilihat di dunia maya pada maps.google.com/ocean. "Ini proyek yang dapat melibatkan orang banyak. Kita perlu menjembatani kesenjangan antara pemahaman ilmiah dan kesadaran publik. Kita perlu masyarakat untuk bisa menyelami laut," ujar Vevers.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.