Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Nelayan Berhenti Melaut, Harga Ikan Melambung

Senin, 20 Januari 2014

Nelayan Berhenti Melaut, Harga Ikan Melambung

Kabarlamongan.com : Paciran – Sudah dua mingguan ini mayoritas nelayan di wilayah Pantura Brondong dan Paciran harus kehilangan mata pencarianya, karena tidak melaut, lantaran ombak yang ada diperairan utara saat ini cukup tinggi dan membahayakan keselamatan.
Apalagi tingginya ombak 3-4 meter juga disertai dengan angin kencang. Kontan saja kondisi yang demikian, oleh pera nelayan di wilayah utara dimanfaatkan untuk memperbaiki jala danjaring disekitar tepi pantai sepanjang pantai mulai Weru Paciran hingga wilayah Brondong.
Seperti yang dituturkan oleh Rahman nelayan asal Brondong Minggu (19/1). Menurutnya sudah 2 mingguan ini, seluruh nelayan di Pantura memilih santai di rumah, tidak menjalankan aktifitas apa-apa.
Kalaupun ada yang nekad beraktifitas, karena semua itu adalah bagian dari kebutuhan, sesama nelayan hanya bisa memperingatkan, tidak bisa mencegahnya, dan semua nelayan tahu akan resikonya.
“Kami para nelayan tidak gegabah melaut, kalaupun ada yang masih nekad melaut itu karena keterpaksaan dan kebutuhan, kami sebagai teman hanya bisa mengingatkan tidak bisa mencegahnya,” katanya.
Meskipun katanya, pendapatan yang selama ini diperoleh akan hilang begitu saja, namun lanjutnya keselamatan jiwa tetap menjadi yang utama.”Saya harus kehilangan pendapatan per harinya 60-100 ribu, ya bagaimana lagi memang sudah musimnya,” terangnya.
Untuk memenuhi kebutuhan keluarga sehari-hari, Rahman harus mengambil uangnya yang ada di bank.”Untuk saya kebetulan kami punya tabungan, ya kami ambil uang itu untuk kebutuhan sehari-hari,” ujarnya.
Namun dari ratusan nelayan Pantura, masih banyak yang tak mempunyai tabungan. Sehingga untuk melanjutkan hidup dari kondisi demikian, nelayan banyak yang menjual barang berharga.
“Barang berharga mereka ada yang dijual, ada juga yang digadaikan, semua itu dilakukan hanya untuk menyambung hidup, dan kebutuhan sehari-hari,”jelasnya.
Akibatnya harga ikan laut di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Brondong, Kabupaten Lamongan, naik hingga 80 persen. Kenaikan harga bahkan tembus antara 70 – 200 persen.
Di Pasar Ikan  Sedayu Lawas Lamongan, harga ikan kembung yang biasanya dijual Rp20.000 per 10 ekor naik menjadi Rp60.000. Sama halnya dengan ikan tongkol dan cakalang dari biasanya dijual Rp60.000 per ekor naik menjadi Rp150.000 hingga Rp 200.000 per ekor.
Mudakir (51) nelayan asal Desa Pambon, Kecamatan Brondong, Senin (20/1), mengatakan, akibat cuaca buruk selama dua minggu terakhir mengakibatkan banyak nelayan yang enggan untuk melaut.
Sebagian besar mereka mengisi waktu sehari-harinya hanya sekadar memperbaiki jaring dan perahu atau kapal. Namun meski demikian, ada beberapa nelayan yang nekat masih tetap melaut. Umumnya mereka yang nekad melaut adalah para nelayan yang menggunakan perahu dengan ukuran besar.
Akibat tidak melautnya sebagian besar nelayan, berimbas pada sepinya aktivitas di tempat pelelangan ikan. Dalam waktu bersamaan harga ikan laut pun mengalami lonjakan kenaikan hingga 80 persen. Naiknya harga ikanini seiring dengan memburuknya cuaca yang telah berlangsung dalam dua pekan terakhir.
Menurutnya, cuaca buruk membuat hasil tangkapan nelayan berkurang drastis, sehingga pedagang pun kesulitan mendapatkan ikan segar.
Sementara ikan yang dijual di pasar, kebanyakan adalah ikan hasil tangkapan sebelumnya yang masih tersimpan di lemari pendingin. “Rata-rata ikan yang dijual itu sisa dari tangkapan sebelum cuaca buruk,” katanya.
Selain harga ikan segar yang naik, ikan asinpun ikut merangkak naik. Ikan asin gabus sebelumnya hanya Rp70.000 kini jadi Rp75.000 per kilogram. Demikian pula dengan ikan asin sepat ukuran sedang, sebelumnya Rp40.000 kini naik jadi Rp45.000 per kilogram.
Ikan asin sepat ukuran besar juga sama mengalami kenaikan harga. Sebelumnya Rp50.000 jadi Rp55.000 per kilogram. Tak ketinggalan, ikan teri Medan juga turut naik. Dari harga Rp80.000 menjadi Rp85.000 per kilogram.
Mudakir menceritakan di wilayah Pantura dalam beberapa pekan terakhir angin bertiup sangat kencang. Akibatnya, gelombang laut di wilayah tersebut cukup tinggi, mencapai tiga hingga empat meter, bahkkan dalam kondisi tertentu ketinggian gelombang mencapai lima meter.
“Makanya, kita para nelayan sebagian besar tidak melaut karena takut tenggelam dihantam gelombang laut yang sangat keras,” katanya.
Nelayan akan kembali melaut jika cuaca kembali normal pekan depan. Nelayan yang tidak melaut tersebut menghabiskan waktu mereka dengan bersama keluarga di rumah. Adapun perahu nelayan kini diselamatkan di bagian kanan tempat pelelangan ikan yang aman dari terjangan gelombang tinggi. (Ding/Kom)
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.