Sering Macet, Lamongan Butuh Ring Road

Kabarlamongan.com : Lamongan – Polres Lamongan usulkan pemerintah wujudkan  ring road untuk mengurai kemacetan yang terjadi setiap hari dari jalan nasional  Deket Weta hingga Plosowahyu karena jalannya menyempit  dan  hanya dua ruas jalan.

Menurut Kasat Lantas AKP Agus Setiawan, selama tidak dibangun ring road, kemacaten akan terus terulang setiap hari, baik pagi siang maupun malam.  Penyebab lain, selain jalannya menyempit  juga adanya  empat perlintaan KA  di depan Pengadilan Agama dan barat Terminal Lamongan setelah dibangun double track dengan jarak hanya sekitar 2, 5 km.

“Dua perlintasan KA itu  tepat berada di ujung jalan menyempit  baik di barat maupun dari  timur. Makanya kemarin waktu kita ketemu dengan PT KAI Daop VII juga pemkab Lamongan saya usulkan untuk membangun ring road. Ini sifatnya mendesak,”ungkap Agus, Minggu (19/1/2014).

Jika tidak dibangun ring road, maka polisi, utamanya Lalu-lintas waktunya akan habis untuk mengatur arus lalulintas di sepanjang jalan dari Deket sampai Plosowahyu.  Jalan yang ada tetap namun  jumlah kendaraan  bertambah. Apalagi jalan raya  dari Babat – Gresik menjadi jalan utama semua jenis kendaraan.

Kemacetan yang terjadi tiap hari hanya bisa diurai dengan membangun ring road. Jalan nasioan dari Babat sampai Plosowahyu empat ruas dengan dua jalur, sementara begitu masuk Lamongan, jalannya menyempit tinggal dua ruas. Begitu juga sebaliknya dari timur, begitu masuk jalan Gajah jalan menyempi sampai Plosowahyu.

Agus menolak keras  usulan dibangun flyover.  Pembangunan flyover banyak merugikan masyarakat, utamanya yang punya usaha di kanan – kiri sepanjang jalan itu. Contohnya, yang di Sidoarjo. “Jadi solusi tepat adalah membangun ring road, bukan flyover,”tandasnya seraya menimbang  segi biaya dan kemanusian  tetap terbaik adalah membuat ring road.

Kabag Humas dan Infokom, Moh Zamroni dikonfirmasi menyatakan, pada prinsipnya pemerintah daerah juga mempunyai usulan yang sama seperti dikehendaki polres. Bahkan rencana ring road itu sudah dimulai dengan pembebesan tanah tambah yang ada di utara jalan nasional.”Pembebesan tanahnya sudah mencapai sekitar 70 persen,”kata Zamroni.

Ring road itu  dari timur masuk ke urtara lewat Desa Rejosari  hingga Plosowahyu  sepanjang  kurang lebih 15 km .  Zamroni menambahkan, dana pembangunan ring road tidak mungkin dibebankan Lamongan ,tapi harus ada keikut sertaan pemerintah pusat, provinsi dan Pemkab lamongan.

Ia juga belum tahu persis kapan bisa terwujud.”Tekinis  dan pelaksanaan pastinya kita belum tahu. Tapi semoga saja bisa secepatnya ,”ungkap Zamroni. (Surya/Ding)