Lamongan- Puluhan titik semburan lumpur yang bercampur belerang ditemukan di perbatasan Kabupaten Tuban dan Lamongan, Jatim. 
Namun, semburan lumpur yang muncul berupa gelembung-gelembung ini 
tidak membuat warga sekitar kuatir. Sebab, lumpur yang keluar  dari 
sumur minyak tua peninggalan zaman Belanda ini skalanya kecil dan tidak 
sampai meluber ke pemukiman warga.
Data yang berhasil dihimpun menyebutkan, pupuhan titik sumburan 
Lumpur itu terjadi di antara Desa Kujung, Kecamatan Widang, Kabupaten 
Tuban, dan Desa Dateng, Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan. Lumpur itu,
 keluar di sekitar bekas pengeboran sumur minyak zaman penjajahan 
Belanda. 
Uniknya, sejumlah titik semburan yang telah membentuk kolam beraneka
 warna. Kubangan lumpur yang membentuk kola mini ada yang berwarna 
hijau, coklat, hitam, hingga berwarna merah muda.
Warga sekitar, menamakan puluhan titik semburan lumpur ini dengan 
sebutan Luwuk Tuban dan Luwuk Sedayu. Mesi demikian, semburan lumpur 
yang jumlahnya mencapai puluhan titik diduga kuat mengandung minyak dan 
gas.
"Semburan lumpur ini sudah lama dan sudah ada sejak saya masih 
kecil," ungkap Khumaidi Haris, 24, warga setempat, Minggu (18/11).
Menurut dia, tiap lumpur yang menyembur ini juga mengeluarkan bau 
yang menyengat dan mudah terbakar. Warga menduga, lumpur yang keluar 
ditiap titik ini mengandung belerang dan gas. 
"Dari baunya juga mengandung gas dan belerang," terangnya. Ia 
mengatakan, lokasi tempat munculannya puluhan titik semburan lumpur 
tersebut dulunya merupakan bekas lahan pengeboran minyak di zaman 
penjajahan Belanda pada ratusan tahun silam. Namun, setelah lokasi ini 
tidak lagi dieksplorasi minyaknya kemudian muncul semburan lumpur yang 
berjumlah hingga puluhan titik hingga sekarang.
Meski demikian, warga disekitar dua desa perbatasan Kabupaten 
Lamongan dan Tuban tidak merasa khawatir atas semburan lumpur itu. 
Karena, lumpur yang keluar di lokasi yang bakal di jadikan proyek 
pembangunan Rawa Jabung ini berskala kecil dan tidak sampai meluber 
sampai pemukiman warga. "Karena, memang letaknya jauh dari pemukiman," 
pungkasnya.(mi)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami