Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Dahlan Iskan Kurang Pengalaman

Selasa, 13 November 2012

Jakarta: Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Laksamana Sukardi angkat bicara perihal langkah penerusnya, Dahlan Iskan, yang melaporkan tujuh nama Anggota DPR ke Badan Kehormatan (BK) terkait pemerasan pada lembaga kementerian tersebut. Sayangnya, keberanian Dahlan mengungkap praktik pemerasan itu kurang matang.

"Sebenarnya ingin menjadi whistleblower. Kalau mau jadi whistleblower persiapannya harus disiapkan terlebih dahulu," ujar anggota kabinet era Presiden Gus Dur itu saat ditemui di Gedung KPK, Jakarta, Selasa (13/11).

Menurut Laksamana, Dahlan harus merinci pihak pemeras dan korban dalam kasus tersebut. Lantaran itu, ia menyayangkan Dahlan tak menyebutkan keduanya.

Namun, Laksamana berpendapat bahwa melaporkan anggota DPR tidak akan menyentuh akar permasalahan yang sudah menjadi tradisi tersebut. Laksamana menilai rapat dengar pendapat antara DPR dan jajaran direksi BUMN harus diubah.

Bahkan Laksamana juga sempat membaca di beberapa media soal sikap anggota dewan yang mengatakan pemerasan di DPR seperti angin yang bau. "Baunya ada, tampak enggak kelihatan," serunya.

"Tidak usah ada dengar pendapat dengan BUMN. Panggil saja menterinya. Kalau semua BUMN dipanggil, mereka jadi ketakutan, akhirnya nurut saja," terangnya.

Dengan begitu, tambahnya, kontak antara DPR dengan direksi BUMN dapat diminimalisasi. Praktik pemerasan dan kongkalingkong pun bisa dicegah.

Sumber: Metro Tv
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.