Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

PLTS Siap Dikembangkan Di Indonesia

Selasa, 13 November 2012

Jakarta: Pemerintah akan mengembangkan 150 megawatt listrik tenaga surya di seluruh Indonesia. "150 megawatt (MW) itu harus dibagi ke seluruh Indonesia. Pulau Jawa tidak termasuk, tapi tergantung kebijakan menteri," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi Kementerian ESDM Djajang Sukarna usai diskusi "Indonesia-German Workshop on Photovoltaics From Politics to Implementation" di Jakarta, Selasa (13/11).

Dia mengungkapkan dalam rapat kerja PLN tahun 2010-2014 dibutuhkan tenaga surya sebesar 142 MW. Namun, Kemen ESDM membulatkannya menjadi 150 MW. Menurut dia, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) itu ditujukan untuk mengganti daerah yang selama ini menggunakan listrik dari diesel menjadi memanfaatkan tenaga surya.

"PLN tidak menjelaskan detail kebutuhan per tahun, misalnya 2010 perlu 10 MW. Tapi karena kami anggap ini belum jalan, maka kami selesaikan sekaligus," ujarnya.

Ia mengatakan seharusnya PLN menyebutkan daerah mana saja yang membutuhkan energi tersebut. Sebab, kalau Kemen ESDM yang menentukan dikhawatirkan sambungannya tidak cocok. Kemen ESDM memiliki batas waktu untuk menunggu jawaban PLN mengenai daerah mana saja yang membutuhkan energi itu.

"Kalau mereka tidak jawab kan susah. Nanti kami akan konsultasikan ke Pak Menteri ESDM terlebih dahulu," katanya.

Djajang mengatakan, ada beberapa daerah yang masih menggunakan diesel dan potensial untuk dikembangkan tenaga surya. Dia mencontohkan Nusa Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat, Papua dan Maluku yang selama ini masih menggunakan diesel cukup besar.

Namun, dia menjelaskan langkah itu menghadapi tantangan karena memiliki subsistem yang berbeda-beda. Dia mencontohkan, Sumba memiliki kebutuhan listrik sebesar 3,6 MW, tapi karena pasokannya ada di mana-mana, maka pengembang tidak tertarik.

Dia mengatakan, untuk photovoltaics, sudah banyak pengembang yang siap membangun energi surya itu. Menurut dia, banyak pengembang yang berminat di daya listrik di atas 100 MW. "Untuk photovoltaics banyak yang ingin mengembangkan di daya 100 MW," ujarnya.

Menurut dia, pemerintah sudah mempersiapkan insentif bagi pengembangan energi baru terbarukan seperti keringanan Pajak Penghasilan. Dia mengatakan khususnya mengembangkan produk dalam negeri khususnya untuk energi panas bumi dan angin.

sumber: Metro Tv
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.