Lamongan- Survey Seismic 2D dan 3D Zona yang dilakukan di 11 kecamatan wilyah
Kabupaten Lamongan menuai protes dari warga. Sebab, survey untuk
melihat kandungan migas oleh PT Pertamina EP tersebut telah menimbulkan
dampak kerusakan lingkungan seperti jalan, rumah dan fasilitas umum.
Survey Seismic mengakibatkan banyak kerusakan karena menggunkan
peledak untuk kegiatan perekaman (recording) kandungan minyak dan migas
di kedalaman 30 meter.
Akibat hal itu, warga yang rumahnya terkena dampak kerusakan survey
Seismic meminta pihak Pertamina bertanggung jawab dan memberikan ganti
rugi.
“Beberapa rumah, fasilitas umum, tanaman dan jalan yang rusak. Warga
jangan sampai hanya sekedar diberi ganti rugi, tapi harus lebih dari
itu,”ungkap Parmin salah satu korban yang rumahnya retak di Kecamatan
Ngimbang.
Dari lapangan terdapat 133 Desa Survey Seismic di 11 Kecamatan di
wilayah Lamongan seperti Kecamatan Mantup, Kembangbahu, Tikung Ngimbang,
Sukorame Sambeng, Modo, Kedungpring, Sugio, Babat, dan Bluluk
Lima kecamatan yang terkena dampak paling parah adalah Babat, Mantup,
Sambeng Sugio dan ngimbang. Bahkan di kecamatan Babat tepatnya di Desa
Bulumargi, terdapat 57 rumah dan 1 Sekolahan yang dindingnya retak.
Sekretaris Kecamatan Ngimbang Drs Bagus membenarkan dampak yang
merugikan masyarakat adanya survey Seismic itu. “Masyarakat banyak yang
konplin akibat rumahnya hancur. Kenyamanan warga terganggu ledakan bom
beberapa hari terahkir,” ungkapnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami