Kemarau, Petani Sapi Perah Kesulitan Pakan
Jumat, 07 September 2012
Batu- Akibat musim kemarau yang lebih panjang dari biasanya, ribuan peternak sapi perah di Kota Batu mulai kebingungan mencari pakan ternak. Pasalnya sejak seminggu terakhir rumput hijauan ternak mulai sulit didapat di sekitar daerah ini.
H. Sulikan, salah satu peternak sapi di Desa Pesanggrahan mengaku terpaksa membeli daun batang jagung muda. Bahkan sapi juga diberi dedaunan yang biasanya diberikan pada kambing.
"Solusi itu yang terbaik bagi kami hanya itu, agar produksi tetap bagus dan sapi tidak stress. Tetapi ongkos produksi jadi mahal," katanya, Jumat (7/9/2012).
Bahkan, lanjut Sulikah, jika kemarau ini terus panjang, solusi lain yang dilakukan adalah mencari jerami yang hanya ada di persawahan. "Karena di wilayah Batu tidak ada, jadi nanti harus mencari di Kediri, Jombang atau Blitar," ujarnya.
Ia menghitung kenaikan biaya produksi pada saat kemarau ini naik hingga Rp 25 ribu per hari per ekor. Kenaikan itu digunakan untuk membeli rumput serta bahan pakan tambahan penunjang lainnya.
Sementara itu, ketua KUD Batu, Ismail Hasan mengatakan, untuk sementara ini belum ada penurunan produksi susu yang disetor ke KUD. Namun jika kemarau terus berkepanjangan, diprediksi akan ada penurunan produksi.
"Ya kita hanya bisa berharap semoga kemarau tidak panjang," kata peternak sapi ini.
Untuk diketahui, berdasarkan data KUD Batu, jumlah peternak sapi di wilayah Kota Batu mencapai 3.500 orang dengan jumlah sapi perah mencapai 10.200 ekor sapi. Dengan asumsi setiap peternak memiliki 3-4 ekor sapi perah.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami