Jokowi-Ahok Jangan Merasa Paling Bersih!

 
JAKARTA - Juru bicara pasangan calon gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli, meminta agar rivalnya Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, bersikap terbuka dalam menjalani Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta putaran dua.

Yuddy mengatakan, lebih baik kedua kandidat berfokus mengerahkan tim sukses masing-masing untuk menggalang dukungan suara ketimbang menghabiskan tenaga dengan saling mencari kesalahan.

"jangan merasa paling bersih. Dari pada buang energi cari-cari kesalahan lebih baik terus saja masing-masing bergerak meyakinkan rakyat DKI untuk memilih mereka," kata Yuddy kepada media, Jumat (7/9/2012) malam.

Menurut Yuddy, tim sukses (timses) Foke-Nara tidak lebih kotor ketimbang Jokowi-Ahok. Sebab, kata Yuddy, kedua tim sama-sama berkeinginan jagoan masing-masing menang di Pilgub DKI Jakarta. Menurutnya, tidak ada yang suci dalam berpolitik.

"Kedua tim sama-sama curi start (kampanye), sama-sama cari cara gaet dukungan, sama-sama bagi-bago uang buat rakyat. Ya sama saja. Memang, kampanye terang-terangan dan kampanye terselubung Jokowi-Ahok tidak pakai pakai duit? Masalahnya ada yang rapih, ada yang terungkap. Tidak ada yang suci dalam berpolitik," cetusnya.

Lebih lanjut Yuddy juga meminta agar masing-masing tim sukses tidak perlu cengeng dengan saling melaporkan kecurangan lawan ke Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta.

"Kedua tim tidak perlu cengeng, santai saja. Tidak perlu mendramatisir. Kalau ketahuan ribut kalau tidak ketahuan jalan terus. Apa bedanya memberi pulsa sama memberi tiket gratis mudik? sami mawon (sama saja)," ungkap Yuddy menyindir aksi bagi-bagi 1.600 tiket kereta api yang dilakukan Jokowi-Ahok menjelang hari raya Idul Fitri 1433 Hijriah yang lalu.

Menurut Yuddy, ketimbang saling menyalahkan, lebih baik masing-masing pasangan saling adu visi dan misi dalam memajukan Jakarta lebih baik dari sekarang. "Adu visi, misi, dan program. Sampaikan apa konsep masing-masing dalam memajukan Ibukota lebih baik dari sekarang. Jangan cengeng dalam berkompetisi," tutup kader Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) tersebut.