Gresik: Ribuan umat Islam memadati makam Sunan Giri di Desa Giri, Kecamatan Kebomas, Gresik, Jawa Timur, Senin (13/8). Sudah menjadi tradisi, setiap malam 25 Ramadan, kompleks makam Sunan Giri selalu dipadati warga uuntuk melaksanakan tradisi malam selawe atau malam ke-25 Ramadan untuk memperbanyak i'tikaf atau melakukan amal kebaikan agar mendapatakan Lailatul Qodar.
Tradisi malam selawe telah berlangsung selama ratusan tahun silam dan tetap terpelihara hingga sekarang. Pengunjung tidak hanya berasal dari Gresik, tetapi juga berasal dari berbagai kota di Indonesia.
Juru kunci makam Sunan Giri, Mas Hamim Hasyim mengatakan, tradisi tersebut bermula dari ajaran Islam yaitu setiap sepuluh hari terakhir Ramadan, umat islam disunahkan untuk memperbanyak i'tikaf atau melakukan amal kebaikan. Maka, pahalanya sama dengan melakukan perbuatan baik selama seribu bulan atau Lailatul Qodar.
Namun, menurut Hamim jumlah peziarah pada Ramadan tahun ini menurun dibandingkan tahun sebelumnya.
Sunan Giri merupakan satu dari sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Ia merupakan ulama pertama pendiri Pesantren Giri Kedaton sebagai pesantren pertama yang dijadikan pusat penyebaran agama Islam di tanah Jawa.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami