PKB Tak Terima Diprediksi Gagal Lolos Pemilu 2014

Jakarta: Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) tak terima diprediksi tak lolos ambang batas di DPR 2014. PKB justru dianggap unik dan eksotis, sehingga pasti menjadi partai besar.

"Bagi bangsa ini, PKB punya nilai tersendiri dan tidak sama dengan partai-partai yang lain," kata Ketua Fraksi PKB Marwan Ja'far kepada Metrotvnews.com, Jumat (31/8).


Marwan memastikan ramalan pengamat dan lembaga survei salah. Buktinya, prediksi PKB tak lolos di Pemilu 2009 tak terbukti. Malah PKB mendapat suara 5 persen.

"Ini terbukti di Pemilu 2009 yang lalu. Semua lembaga survei dan pengamat mengatakan tidak lolos, karena waktu itu pecah-pecah, tapi alhamdulilllah lolos 5 persen ujar Marwan.

Marwan menyatakan, konsolidasi PKB berjalan baik, solid tertata. Bahkan PKB menargetkan mendapat suara di Pemilu 2014 sebesar 10 persen.

"Dengan kerja keras dan ridho Allah, Insya Allah," kata Marwan.

Marwan menambahkan, PKB bisa menjadi parpol tiga besar di daerah. Rakyat dan bangsa Indonesia dianggap membutuhkan PKB dengan Islam moderatnya dan politik kebangsaannya yang tuntas untuk menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pernyataan yang sama datang dari Ketua DPP PKB, Abdul Malik Haramain. Ia mengaku tak yakin dengan hasil survei Charta Politika. Sebab, hasil survei itu bertolak belakang dengan situasi dan kondisi PKB di beberapa daerah pemilihan, terutama sejumlah Dapil di Jatim.

"Karena itu PKB tidak terlalu meyakini kebenaran survei itu, kecuali beberapa survei oleh lembaga-lembaga yang selama ini memang otoritatif," ujarnya.

Survei itu, menurutnya, justru cenderung menyesatkan dan mengganggu psikologis konstituen.

Berdasarkan survei Charta politika yang digelar pada 8-22 Juli 2012, Partai Hanura diprediksi hanya mampu meraup suara sebesar 1,6 persen pada Pemilu 2014. Untuk PAN, hanya mendapatkan 1,9 persen suara, PKB 2,6 persen dan PPP 2,7 persen. Partai Golkar mendapat elektabilitas tertinggi yakni 18 persen.