Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Lamongan Online

More on this category »

Politik

More on this category »

Teknologi

More on this category »

Percetakan Kalender 2018 Paling Murah

Sabtu, 30 September 2017

Cetak Kalender 2018 Bisa Kirim Ke Seluruh wilayah Indonesia hanya disini di Nirwana Digital Print Pusatnya Kalender Murah tanpa minimal order, buat sebiji pun bisa.

Bagi yang sudah kontrak harga dan berlangganan bisa mendapatkan harga spesial disini. Kalender Dinding 2018, Kalender Duduk 2018, Kalender Souvenir 2018, Kalender Spiral 2018, Kalender Gantung 2018, Kalender Sekolah, Kalender Yayasan, Kalender Pondok Pesantren, Kalender Panti Asuhan, Kalender Showroom, Kalender Pabrik, Kalender Partai, Kalender Kantor, Kalender Keluarga Harga Murah Tanpa Minim Order.

Contoh hasil desain kami klik disini
Berikut daftar harganya :
Tersedia Model Kalender Dinding, kalender Duduk, dan Kalender Mini.

Harga Mulai 2000-15.000 (Tergantung jenis dan Model).

Untuk informasi harga silahkan SMS kami dengan Format : JENIS KALENDER (spasi) JUMLAH CETAK kirim sms ke 085655308080. Kami akan balas dengan rincian harga, jenis bahan dan spesifikasi model Kalendernya.

Cetak Kalender 2017, 2018, 2019, 2020 di Jawa Timur yang Paling Murah jelas di Nirwana Digital Print Pusatnya Undangan Unik, Kalender Murah dan Souvenir Terlengkap. Anda bisa bandingkan.
Selain itu kami juga melayani pemesanan Bijian untuk ukuran Kalender 32x48 cm, anda buat sebiji dengan Foto keluarga, foto pacar, foto teman.

KONTRAK KERJA SAMA CETAK TAHUNAN HARGA BISA LEBIH MURAH

#kalendermurah #cetakkalender2018 #cetakkalendermurah
#kalender2019 #kalender2020 #cetakkalenderlamongan #percetakanlamongan #kalender2018jawatimur #percetakanjawatimur #cetakkalenderjawatimur #jatim #lamongan #kalenderdinding #kalenderbijian

Kasus Perdin, Keterangan Dewan Berbeda Dengan Bukti Manifest

Senin, 10 Maret 2014

Kabarlamongan.com : Lamongan  Kelanjutan pemeriksaan kasus dugaan korupsi dana Perjalanan Dinas (Perdin) tahun 2012 didapati data berbeda. Kejaksaan Negeri Lamongan memastikan kalau keterangan para saksi yang menyebutkan ikut semua dalam kungker ternyata berbeda dengan barang bukti manifest yang sudah dikantongi oleh tim penyidik.
“Keterangan saksi ketika diperiksa di Kejari semua dewan menyebutkan kalau ikut semua, namun fakta yang dikantongi oleh tim penyidik salah satunya manifest penerbangan, ada dewan yang tidak ikut kungker,” kata Arfan Halim Kasiintel Kejari Lamongan, Minggu (9/3).
Padahal lanjut Arfan, pihaknya saat ini sudah mengantongi jumlah manifest penerbangan anggota DPRD yang ikut dalam kunjungan kerja tersebut. Bila dalam keterangan saksi yang sudah dihadirkan menyebutkan ikut semua, itu sudah menjadi hak mereka, dan mereka sudah siap dengan segala resikonya.
Arfan menambahkan, dalam pemeriksaan kelanjutan setelah pihak Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) meminta kembali keterangan para saksi, sudah ada sekitar 15 an anggota DPRD. “Sudah cukup banyak para saksi yang kita periksa kembali, untuk dari unsur dewan ada sejumlah 15 orang, dan lainnya masih menyusul,” ujarnya.
Ia memastikan anggota dewan yang belum dipanggil untuk diperiksa, selanjutnya mereka akan kembali dipanggil pada minggu depan. “Mulai Senin besok (hari ini red), kita akan kembali datangkan para anggota dewan untuk memastikan keikutsertaanya dalam kungker tersebut,” katanya.
Sekedar diketahui, sudah 7 tersangka sudah ditetapkan oleh Kejaksaan, tiga diantaranya ditetapkan pada 23 September 2013 lalu, Abd Munir (mantan sekwan), Rivianto (PPTK), dan Muniroh (pihak ketiga).
Dan 4 lainya masing empat ketua komisi masing-masing ketua komisi A Jimmy Harianto, Ketua Komisi B Nipbianto, Ketua Komisi C Soetarjo Syafi’i dan eks ketua Komisi D Sulaiman. Dan ada satu lagi A Fatchur mantan ketua komisi B juga ditetapkan tersangka.
Meski pihak Kejaksaan masih enggan menyebutkannya, namun dari keterangan para saksi yang sudah diperiksa menyebutkan, saksi diperiksa kembali untuk keperluan keterangan terhadap 8 tersangka, salah satu diantaranya ada nama A Fatchur. Kedelapan tersangka tersebut diduga kuat ikut menikmati uang hasil korupsi dana Perdin DPRD senilai Rp 4,8 miliar, tahun anggaran 2012. (SP/gus)


Read more: http://kabarlamongan.com/kasus-perdin-keterangan-dewan-berbeda-dengan-bukti-manifest/#ixzz2vWneoQ7L

BOS ‘Masih Jadi’ Malaikat ?

Kabarlamongan.com : Lamongan – “Dana BOS bisa dikatakan sebagai salah satu penyelamat pendidikan saat ini,” ucap laki-laki yang akrab dengan panggilan Pak Rohman, bendahara SMK NU Lamongan saat ditemui oleh Wartawan Tabloid Lensa Lamongan, Selasa (04/03).
Beliau menjelaskan bahwa banyak sekolah maupun siswa yang terbantu dengan dana BOS tersebut. Dana yang di kucurkan untuk SMK tempat ia mengajar yang turun tiap 3 bulan. Jumlah dana BOS  turun sesuai dengan jumlah siswa tiap sekolah yang kesemuanya di alokasikan untuk kelangsungan operasional sekolah. “Dan alokasi dana tersebut sudah ada dalam aturan penggunaan dana BOS”, imbuhnya.
Pengelola  dana BOS SMK NU Lamongan tersebut mengungkapkan proses kucuran dana BOS dari pemerintah tepat waktu dan lancar. Beliau  menyambut positif sekali dengan adanya dana BOS yang lagi-lagi ia katakan sangat membantu dalam proses pendidikan, khususnya sebagai penunjang pengembangan siswa dan pendukung pengembangan sarana prasarana.
Kenyataan  di lapangan, mayoritas masyarakat ekonominya menengah ke bawah khususnya di daerah pedesaan dengan adanya dana BOS, biaya sekolah yang dikeluarkan tidak terlalu menjadi beban wali siswa.
“Tidak ada kendala mengenai pencairan dana, hanya saja kendalanya terletak pada keterlambatan pengiriman data dari sekolah sehingga mungkin ada keterlambatan dan itu wajar,” tegas Laki-laki kelahiran Bojonegoro 20 Mei 1966.
Senada dengan Pengelola BOS SMK NU Lamongan, Kepala SMKN 2 Lamongan juga memiliki pendapat yang sama mengenai bantuan dari pemerintah dalam bidang pendidikan tersebut. Beliau mengungkapkan bahwa jumlah kucuran dana BOS yang diterima SMK Negeri sebesar Rp. 500.000,-/ siswa yang turun tiap semester.
“Dana BOS tahun ini saya alokasikan mayoritas untuk pembelian buku paket, yang terutama untuk pembelian buku bimbingan belajar kelas XII yang akan menyongsong ujian nasional,” ungkapnya. [Ning]


Read more: http://kabarlamongan.com/bos-masih-jadi-malaikat/#ixzz2vWkBLHF5

Orang Miskin, Lumpuh dan Bisu Ini Belum Terdaftar di BPJS

Kamis, 06 Maret 2014

KabarLamongan.com : Lamongan  Seorang warga miskin di Lamongan, Jawa Timur, dengan kondisi yang mengalami kelumpuhan dan bisu belum terdaftar Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Ia kini hanya terbaring di kamar yang sempit di rumahnya.
Seorang warga miskin bernama Srihandayani (28), warga Kelurahan Tumenggung, Kota Lamongan, Jawa Timur, mengalami kelumpuhan dan bisu sejak 18 tahun yang lalu.
Kini Sri hanya bisa terbaring di kamar yang sempit bersebelahan dengan dapur yang pengap di dalam rumahnya itu.
Anak pasangan dari Ahmad Tasim (75) dan Umaiyah (68), setiap harinya baik makan, mandi, dan buang air besar, dilakukannya di dalam kamar tersebut. Orangtuanya yang bekerja sebagai pemulung membuat Sri kurang mendapatkan pengobatan yang layak dari rumah sakit karena terkendala biaya.
Menurut Ahmad Tasim, anak kelima dari enam bersaudara ini sudah lumpuh sejak 18 tahun yang lalu hingga saat ini anaknya belum juga terdaftar dalam BPJS Kesehatan.
Dengan pendapatan sebesar Rp125 ribu – Rp130 ribu setiap tiga harinya dari penjualan rongsokan, Ahmad Tasim tidak sanggup membawa anaknya ke rumah sakit.
Dirinya hanya berharap pemerintah setempat segera turun tangan untuk membantu mengurus BPJS sehingga anaknya bisa mendapatkan perawatan yang baik dari rumah sakit. (Mttv/gus)


Read more: http://kabarlamongan.com/orang-miskin-lumpuh-bisu-ini-belum-terdaftar-di-bpjs/#ixzz2vB5dxEmM

Jelang Persela vs Persepam, Fisik Pemain Sudah Prima

Kabarlamongan.com : Lamongan  Menjamu Persepam Madura, Pemain Persela dituntut tampil prima dan tidak loyo.
Kini para pemain Persela Lamongan sedang digenjot fisiknya, guna persiapan menjamu Persepam Madura United, Senin (10/3/2014) nanti.
Dalam latihan fisik ini, diketahui dua pemain Persela memiliki rangking tertinggi di antara pemain lainnya.
Dua pemain ini adalah gelandang Srdjan Lopicic dan bek Burhanudin.
Lopicic dan Burhanudin, beserta punggawa Laskar Joko Tingkir lainnya, melahap latihan fisik yang keras dan banyak menyita tenaga.
Latihan fisik yang dikembangkan head coach Eduard Tjong dan asisten pelatih Didik Ludiyanto ini adalah mengadopsi dari gaya kepelatihan almarhum mantan pelatih Persela, Miroslav Janu.
“Dalam latihan fisik ini, Lopicic dan Burhanudin adalah yang paling prima fisiknya. Mereka bisa berlari mengitari lapangan sebanyak sembilan kali dalam waktu 12 menit (atau 720 detik),” ucap Didik Ludiyanto, Kamis (6/3/2014).
Artinya, dalam setiap putaran, kedua pemain ini membutuhkan waktu 80 detik (720 detik dibagi sembilan).
Hal ini sesuai dengan rumus yang sudah ditetapkan. Yakni, satu putaran maksimal 80 detik.
Total putaran adalah sebanyak 27 putaran. Latihan ini dilakukan dengan tiga kali masa istirahat, artinya setiap sembilan putaran pemain diberi waktu untuk istirahat.
“Golo (panggilan Roman Golian) tidak kuat dengan latihan ini. Padahal dia yang menyarankan agar pelatih memberikan latihan fisik ala Janu,” kata Didik.
Menyongsong laga home menjamu Persepam MU, Laskar Joko Tingkir memang tak main-main dalam hal persiapan. Fisik yang prima harus dimiliki Srdjan Lopicic dkk.
Jangan sampai kejadian saat menjamu PSM Makassar terulang lagi.
Saat itu, Persela menang 3-1 atas PSM, namun fisik pemain Persela terlihat sangat kedodoran.
Berkaca dari pengalaman inilah, Persela bersikukuh untuk membenahi fisik dan daya tahan pemain yang buruk. (surya/gus)


Read more: http://kabarlamongan.com/jelang-persela-vs-persepam-fisik-pemain-sudah-prima/#ixzz2vB52rev9

KPUD Mulai Distribusikan Surat Suara

Kabarlamongan.com : Lamongan  Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Lamongan hari ini (05/03) mulai mendistribusikan bilik dan surat suara pemilihan umum 2014. Sebanyak 14.000 bilik dan kotak suara dikirim ke PPK untuk selanjutnya dibagi ke 3.497 TPS.
Sekretaris KPUD Lamongan, Rudi Gumilar menjelaskan bahwa distribusi diprioritaskan di wilayah terjauh di kabupaten Lamongan, yakni kecamatan Brondong, Paciran, dan Laren. “Sambil menunggu persiapan logistik rampung, sementara kita kirim ke PPK terjauh di Lamongan,” terangnya.
Sementara itu, bertempat di GOR Lamongan, masih berlangsung pelipatan dan penyortiran yang ditargetkan selesai enam hari kedepan. “Semoga enam hari kedepan proses penyortiran akan bisa terselesaikan,” harapnya.
Memang diketahui bahwa beberapa hari ini beberapa orang dipekerjakan untuk penyortiran kartu suara agar dapat rampung sesuai target yang ditetapkan oleh KPUD setempat. (Ding)


Read more: http://kabarlamongan.com/kpud-mulai-distribusikan-surat-suara/#ixzz2v9pOWkYW

Mantan Ketua Komisi B jadi Tersangka Kasus Perdin

Kabarlamongan.com : Lamongan - Kejaksaan Negeri (Kejari) Lamongan terus mengusut kasus dugaan korupsi anggaran perjalanan dinas (perdin) tahun 2012 di DPRD Lamongan. Hal ini nampak dengan bertambahnya tersangka baru dalam kasus senilai Rp 3,2 milyar yang sebelumnya hanya menetapkan 7 tersangka tersebut.
Tersangka baru tersebut yakni H Achmad Fathur, Mantan Ketua Komisi B DPRD Lamongan dari Fraksi Demokrat. Penetapan status tersangka ini dilakukan setelah penyidik menemukan adanya keterlibatan Fathur dalam perkara korupsi uang Perdin DPRD Lamongan.
Dikuatkan lagi dengan surat pemanggilan para saksi yang di dalamnya tercantum nama Fathur sebagai tersangka Kasus Korupsi Pedin. Kasi Intel Kejari Lamongan Arfan Halim ketika dikonfirmasi mengatakan, pihaknya belum mengumumkan secara resmi penetapan tersangka baru tersebut.
Kali ini pihaknya masih fokus pada pemeriksaan para saksi untuk melengkapi berkas tambahan yang diperlukan Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan (BPKP).
“Nanti kami umumkan setelah pemeriksaan lanjutan ini. Karena kita fokus pada pemeriksaan saksi-saksi dulu,” ungkapnya kepada wartawan, Rabu (5/3/2014).
Arfan menambahkan, untuk melengkapi bukti tambahan yang akan diajukan ke BPKP, mulai Senin kemarin (3/3/2014) pihaknya melakukan pemeriksaan tambahan terhadap para anggota dan mantan anggota DPRD Lamongan yang ikut dalam perdin tahun 2012.
Mereka yang telah diperiksa antara lain, Dahlan anggota komisi D (PPP), Didik Uking anggota komisi B (Hanura), Karyanto Mustofa anggota komisi (), Fadholi anggota komisi A (PAN), Assifin anggota komisi D (PKNU), Kaswoto anggota komisi B (Demokrat), dan Soib anggota komisi (PKNU).
“Rencananya akan kami periksa seluruh anggota dewan yang ikut perdin,” imbuhnya.
Sementara saat dikonfirmasi terkait penetapan status tersangka, Fathur mengaku belum mengetahui kabar tersebut karena belum mendapatkan surat pemberitahuan dari pihak Kejari Lamongan. Untuk itu dirinya belum bisa menanggapi hal tersebut.
“Saya belum tahu makanya belum memberi komentar,” ucap Caleg DPRD Jatim dapil 10 dari Partai Demokrat ini saat dihubungi melalui selulernya.
Seperti diketahui, selain menetapkan Achmad Fathur sebagai tersangka, Kejari Lamongan juga telah menetapkan 7 tersangka dalam kasus dugaan korupsi dana perdin tahun 2012. Mereka antara lain, Jimmy Hariyanto (Ketua Komisi A), Nipbiyanto (Ketua Komisi B), Sutardjo Syafii (Ketua Komisi C), Sulaiman (Ketua Komisi D), Abdul Munir (Sekwan DPRD Lamongan), Rivianto (PPTK Setwan DPRD Lamongan), dan Muniroh (pemilik travel). (JU/Gus)


Read more: http://kabarlamongan.com/mantan-ketua-komisi-b-jadi-tersangka-kasus-perdin/#ixzz2v9pGPJz3

Terpeleset di Kapal, Nelayan Asal Paciran Tewas

Senin, 03 Maret 2014

Kabarlamongan.com : Lamongan - Seorang nelayan Lamongan tewas setelah terpeleset dan jatuh di atas kapal saat menarik jaringnya. Nelayan nahas ini tewas saat kapal sedang menarik jaring ikan di Perairan Kalianget, sumenep, Madura.
Informasi yang dihimpun menyebutkan, nelayan yang tewas tersebut adalah Suntaham (50) warga Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran. Saat itu, Suntaham terpleset dan terjatuh di atas Kapal Motor Nelayan Berkah Ilahi I yang dinakhodai Supriyanto (32), warga Kelurahan Blimbing, Paciran.
Kasat Polairud, AKP Fadelan membenarkan peristiwa meninggalnya nelayan asal Blimbing tersebut. “Korban meninggal setelah jatuh terpeleset,” katanya ketika dikonfirmasi wartawan, Senin (3/3/2014).
Mengetahui korban meninggal, lanjut Fadelan, nakhoda kapal kemudian membawa pulang korban untuk dimakamkan dan melaporkan ke sahbandar dan petugas kepolisian. “Mengetahui itu kami kemudian datang ke Pelabuhan Nusantara Brondong untuk meminta keterangan,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Fadelan, pihaknya juga sudah memintakan visum untuk memastikan penyebab kematian korban sambil mengadakan penyidikan lebih lanjut. “Kami juga berkoordinasi dengan Polsek Paciran dan syahbandar,” pungkasnya. (JU/Gus)

Nekad Bobol Toko, Dua Pelajar Dijebloskan Ke Penjara

Kabarlamongan.com : Turi – Aksi kriminal yang dilakukan pelajar kembali terjadi. Dua remaja berstatus pelajar, Kf (16) dan Sa (17) warga Desa Kemlagigede, Kecamatan Turi sedang dalam proses penanganan hukum polsek. Keduanya ditangkap karena terlibat kasus pencurian, yakni sering menjarah barang dagangan di sebuah toko milik Sidik (21) warga Dusun Morogo, Desa Putatkumpul. Kecamatan Turi.
Dalam pemeriksaan polisi, tersangka mengaku sudah lima kali beraksi. Aksi terakhir dilakukan Sabtu (1/3). Tersangka telah lama dicurigai.
“Ketika ditanya pelaku mengaku terus terang. Dia baru saja mencuri jam tangan milik korban. Bahkan, ketika dicecar pelaku mengaku sudah lima kali membobol toko tersebut, ” kata Kasatreskrim Polres Lamongan AKP Efendi Lubis, Minggu (2/3).
Pelaku Kf saat beraksi mengaku tidak sendirian. Tapi dengan satu temannya lagi, Sa adalah tetangga kampung. Akhirnya polisi melakukan pencarian dan mendapatkan Sa di rumahnya. Dia mengaku terus terang pernah mencuri di toko milik korban bersama Kf.
“Begitu mengakui perbuatannya Kf saat itu diserahkan ke polsek. Sedang Sa ditangkap kemudian. Kini keduanya sedang dalam proses hukum di polsek. Barang buktinya berupa jam tangan milik korban,” tandas Lubis. (SP/gus)

Persela

More on this category »

Berita Islam

More on this category »

Hukum

More on this category »
 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.