Sumenep-Unjuk rasa para mahasiswa Kangean di Pelabuhan Kalianget, Sumenep, berlangsung panas. Meski tuntutan untuk memberangkatkan dua kapal sekaligus ke pulau Kangean akan dipenuhi, tapi para pengunjuk rasa tampaknya belum puas.
Mahasiswa memprotes armada kapal mudik gratis program Dinas perhubungan dan LLAJ Jawa Timur, karena dianggap tidak layak dan kapasitasnya terlalu kecil.
"Kapal ini tidak layak untuk kapal penumpang. Ini kapal barang, bukan kapal orang. Apalagi kapasitas kapal hanya 150 orang. Padahal warga Kangean yang ingin mudik sangat banyak. Akibatnya, penumpang jadi berdesakan di kapal yang tidak layak ini," kata Korlap Aksi, Araful Firaq.
Buntutnya, mahasiswa spontan mencopot dan menurunkan spanduk besar yang dipasang di badan kapal bertuliskan mudik gratis, bergambar Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Timur, Pakde Karwo dan Gus Ipul. Spanduk tersebut dibawa dan diletakkan di atas tanah oleh mahasiswa, kemudian diinjak-injak sebagai bentuk protes atas tidak layaknya armada mudik gratis tersebut.
Kericuhan tidak berhenti sampai disitu. Usai menginjak-injak spanduk bergambar Pakde Karwo dan Gus Ipul, mahasiswa kemudian menghadang Bupati Sumenep, A. Busyro Karim yang akan masuk ke mobil setelah melepas keberangkatan kapal mudik gratis secara simbolis.
Bupati sempat ditarik-tarik mahasiswa dan berusaha 'disandera'. Beruntung akhirnya bisa lolos dan masuk ke dalam mobil. Setelah masuk ke mobil dinas, mahasiswa kembali menghadang laju mobil, dan meminta Bupati keluar.
"Kami minta jaminan Bupati agar kapal ini, dua-duanya, berangkat ke Kangean. Jadi Bupati tidak boleh meninggalkan tempat ini," teriak Araful Firaq.
Akhirnya dengan susah payah dan melibatkan aparat Kepolisian, TNI, dan Satpol PP, mobil yang ditumpangi Bupati berhasil lolos dari kerumunan mahasiswa.
Aksi beringas mahasiswa tidak berhenti sampai disitu. Mengetahui Bupati lolos dan berhasil meninggalkan pelabuhan, mahasiswa meluapkan kemarahannya pada sejumlah mobil dinas pejabat yang ikut menghadiri pelepasan pemberangkatan armada kapal mudik gratis tersebut. Mahasiswa memukul-mukul body mobil, bahkan menaiki kap mobil sambil berorasi. Namun akhirnya aparat Kepolisian berhasil menghalau massa, dan rombongan mobil dinas Kepala Satuan kerja perangkat daerah (SKPD) di Sumenep pun bergegas meninggalkan Pelabuhan Kalianget.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami