Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Lamongan Raih Swasti Saba

Sabtu, 16 November 2013

Kabarlamongan.comLamonganGebrakan yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan dalam meningkatkan di bidang kesehatan belakangan ini tidak sia-sia. Selain hasilnya dapat dirasakan masyarakat, usaha tersebut juga diacungi jempol oleh pemerintah pusat. Puncaknya, Kabupaten Lamongan mendapat penghargaan sebagai Kabupaten Sehat Swasti Saba kategori Padapa dari Kementerian Kesehatan RI.
Penghargaan spektakuler ini diterima langsung oleh Bupati Fadeli dari Menteri Kesehatan RI Nafsiah Mboi, di Hotel Merlynn Park, Jakarta Pusat, Kamis (14/11) malam.
Bupati Fadeli tampak puas setelah menerima penghargaan ini. Ini bisa dipahami, sebab tidak semua kabupaten memperoleh penghargaan yang dikejar – kejar banyak kabupaten lain ini.
”Alhamdulillah, kami bersyukur Lamongan tahun ini dinyatakan masuk kategori kabupaten sehat. Penghargaan ini adalah hasil kerja keras dan atas partisipasi masyarakat Lamongan bersama Forum Kabupaten Sehat sehingga terbangun kehidupan masyarakat yang bersih dan sehat,” katanya, Jumat (15/11).
Kabag Humas dan Infokom Lamongan Mohammad Zamroni yang mendampingi Bupati Fadeli dalam penerimaan penghargaan itu mengungkapkan, Swasti Saba merupakan penghargaan pemerintah pusat kepada kabupaten/kota yang berhasil menjadi daerah yang bersih, nyaman, aman dan sehat. Pemberiaan penghargaan tersebut sudah melewati kriteria tersendiri dari pemerintah pusat.
Disebutkannya, kriteria pertama adalah kebijakan. Pada kriteria ini, pemerintah pusat menilai kebijakan PemkabLamongan yang telah sungguh-sungguh untuk membangun masyarakatnya supaya memiliki kesadaran hidup sehat. Upaya serius Pemkab Lamongan dalam mewujudkan kabupaten sehat ini juga terlihat dari peraturan daerah dan infrastrukturnya baik berupa SK Bupati maupuan Perda. ”Karena itu, penghargaan ini juga tidak lepas dari peran DPRD Lamongan yang bersama-sama membentuk peraturan daerah yang pro dengan kesehatan,” katanya.
Indikator terpenting diraihnya penghargaan ini, lanjut Zamroni, adanya aturan-aturan serta pedoman yang diterapkan oleh Pemkab Lamongan secara sungguh-sungguh. Dampak keseriusan ini, masyarakat Lamongankini benar-benar menjaga lingkungan dan membuat orang-orang di dalam masyarakat itu menjalani kehidupan yang sehat pula.
Indikator itu terutama berkaitan dengan terlaksananya wajib belajar sembilan tahun, angka melek huruf, pendapatan per kapita domestik, angka kematian bayi per 1.000 kelahiran, angka kematian balita, angka kematian ibu melahirkan, program jaminan kesehatan dan jaminan sosial yang berjalan baik, dan adanya RTRW di daerah.
Tahun ini, Lamongan sukses menurunkan angka buta huruf usia 15-50 tahun menjadi 46 ribu orang dari yang sebelumnya mencapai 115 ribu. Sementara angka melek huruf di tahun 2012 adalah 89,13 persen, naik 5,70 persen dibanding tahun 2004 yang 84,05 persen. Sedangkan pendapatan per kapita di tahun 2011 yang sebesar Rp 10,7 juta, naik menjadi Rp 12,8 juta di tahun 2012.
Untuk angka kematian balita per 1000 kelahiran hidup di tahun 2012 adalah 3,13 per 1000 kelahiran hidup, target millenium development goals (MDGs) adalah 32. Sedangkan angka kematian bayi per 1000 kelahiran hidup adalah 3,08 per 1000 kelahiran hidup, target MDGs adalah 23.
Untuk program jaminan kesehatan, sebelum pemerintah pusat memulai program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di tahun 2014, Pemkab Lamongan sejak tahun ini sudah menggratiskan biaya rawat inap di ruang kelas III untuk semua masyarakat Lamongan tanpa terkecuali. (Duta/Fbi)
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.