| Faqih Arifin saat diwawancarai tim Kabarlamongan.com |
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua PW LP Maarif NU Jawa Timur, Faqih Arifin saat ditemui Kabarlamongan.com menjelaskan bahwa siapapun boleh menjadi ketua NU di Lamongan. "Siapapun boleh dan berhak menjadi ketua NU," jelasnya.
Namun, Mantan ketua Maarif Lamongan tersebut menambahkan satu syarat yang seharusnya wajib dimiliki oleh ketua NU Lamongan adalah ketua yang benar-benar mengetahui NU sendiri. "Sesuai dengan sabda Rasul, ketika sesuatu kamu serahkan bukan pada ahlinya, maka tunggu kehancurannya," tambahnya.
"Walaupun mempunyai kapabelitas, mempunyai banyak uang, tapi dia tidak tahu NU itu apa, apa yang harus dilakukan ditengah kondisi NU semacam ini," tegasnya.
Tidak hanya itu, tokoh yang berdomisili di Jl. Kiyai amin tersebut menegaskan bahwa konsep mencari pemimpin ala NU saat ini sudah diabaikan oleh para pemilih, maupun orang yang dipilih. "Berani mencalonkan, berani dicalonkan, padahal pihanya NU dan konsepnya saja tidak tahu," keluhnya.
"Jangan sampai organisasi ini akan kembali dpimpin oleh orang yang belum tahu dan tidak mau tahu tentang organisasi ini sendiri, ya sama saja seperti periode yang dibekukan kemarin," tegasnya.
Ketika disinggung mengenai Money Politik, beliau mengiyakan hal tersebut. Beliau menjelaskan ditengah problematika NU Lamongan saat ini sangat mungkin adanya politik uang dalam proses pemilihan ketua PCNU Lamongan. "Karena banyak intervensi dari luar, dari kalangan orang-orang yang berkepentingan di dunia politik," tandasnya.
Pada akhir pembicaraan, beliau berharap bahwa sosok ketua PCNU Lamongan terpilih akan mampu membersihkan NU dari intervensi politik luar. (Zen)


0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami