Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Andre Dewanto Dituntut Mundur dari KPU Jatim

Jumat, 23 Agustus 2013

Kabarlamongan.comSinyalemen Ketua KPU Jatim Andry Dewanto SH, memihak cagub Khofifah, mulai terkuak. Menjelang debat Cagub di MetroTV, Rabu malam yang lalu, Andry mengirim Broadcast Message (BM) yang isyaratkan mendukung kampanye Khofifah, calon Gubernur yang diusung PKB Jatim. Elemen seperti Pemuda Pancasila, PPP, PDIP Golkar, akademisi Unair serta Komunitas anak muda Paul (Pakde Gaul), mendesak KPU Pusat mencopot Andry Dewanto. Bahkan komunitas Paul malah melaporkan tindakan Andry yang dinilai menyalahgunakan jabatan ke Polda Jatim.

Pihak Polda sudah menerima laporan namun justru Polda mengarahkan laporan ke Bawaslu. Terutama ada tidaknya tindak pidana yang dilakukan Ketua KPU Jatim kelahiran Lamongan, 1973 yang lama berkenalan dengan seorang bandar judi Malang yang dicurigai sering mendanai beberapa calon bupati dan walikota di Jatim.

"Polda harusnya memilah mana yang pelanggaran pemilu dan mana yang penyalahgunaan jabatan. Ketua KPU itu setara dengan penyelenggara negara. Ketua KPU itu disumpah dan ditugaskan untuk menjadi wasit yang netral, agar pilkada berjalan demokratis. Tapi kali ini Andry Dewanto, mengirim BM yang memihak salah satu cagub. Secara hukum, ini masuk dalam penyalahgunaan jabatan, bukan pelanggaran pemilu semata. Jadi Polda wajib memproses Andry. Apalagi alat bukti ada, aturan KPU juga ada, selain saksi ahli," ingat Koordinator Komunitas anak muda Paul (Pakde-Gus Ipul Gaul), usai diterima petugas Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu Polda Jatim, Kamis sore (22/8).

Bunyi BM ANDRY DEWANTO itu disebarkan pada pukul 15.39 WIB, menjelang siaran langsung debat cagub Jatim di Gramedia Expo, yang disiarkan secara langsung oleh MetroTV. Bunyi broadcast Andy Dewanto :"Saksikan keunggulan Cagub PKB Khofifah IP dlm debat kandidat di Metro TV live dr Gramedia Expo malam ini jam 19.00 WIB. Sebarkan..:)". Baru satu jam menit kemudian, tepatnya 16.40 Andry meralat broadcastnya tersebut. Dalam ralatnya, Andry kemudian menyebut empat nama pasangan calon gubernur Jawa Timur. “Broadcast itu membenarkan sinyalemen jika selama ini Ketua KPU Jatim pendukung khofifah," kata pengacara muda yang kini menjadi caleg (Calon Legislatif Partai Gerindra) M Sholeh, Kamis (22/8).

Mengenai alasan Andry yang katanya lalai atau tidak sengaja, Sholeh mengatakan alasan tersebut tidak masuk akal. "Dalam hukum tidak dikenal lalai atau khilaf. Khilaf itu bahasa agama. Salah tetap salah, komisioner KPU Jatim Nadjib Hamid saja nulis opini di media cetak yang hanya bicara aturan main persyaratan pilgub dinilai DKPP (Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu, red) tidak etis dan tidak netral, sehingga dia diberhentikan sementara. Maka perlakuan harus disamakan untuk Andry, dia harus mundur. Jika tidak ya harus dipecat," tegasnya.

Sebab, lanjut Sholeh, nanti jika Khofifah menang pilgub, kasus ini pasti dibawa oleh pasangan calon yang kalah ke Mahmakah Konstitusi (MK). "Mumpung pemilihan tanggal 29 Agustus masih ada waktu, maka KPU Jatim harus dibersihkan dari orang-orang yang tidak netral," desak Sholeh.

Ulah Andry Dewanto itu juga dikecam sejumlah petinggi partai politik. Andry bahkan disebut tidak jujur dalam bertindak sebagai penyelenggara pilgub Jatim. “Jujurlah kepada diri dan istiqamah (konsisten, red) pada tugas dan etika profesi. Jangan sekali-kali nyimpang. Sepandai-pandai tupai melompat akhirnya jatuh juga," kata Sirmadji Tjondropragolo, Ketua DPD PDI Perjuangan Jatim.

Sedangkan Plt Ketua DPD Partai Golkar Jatim Zainuddin Amali melihat ulah Andry itu sebagai kesengajaan. "Pasti ini disengaja untuk menguntungkan pasangan calon tertentu, maka sudah selayaknya tiga pasangan lainnya yang merasa dirugikan mengadukan hal ini ke DKPP. Karena ini sudah menyangkut pelanggaran etika penyelenggara Pemilu,:" katanya.

Pengaduan pada DKPP itu sekaligus untuk melihat sejauh mana respon dari DKPP, apakah akan sama perlakuannya seperti keputusan DKPP saat memutuskan sanksi kepada tiga komisioner KPUD Jatim lainnya. "Kita lihat, DKPP bisa adil nggak dalam menangani sebuah kasus pelanggaran etika penyelenggaraan pemilu," katanya.

Ia menegaskan, seharusnya KPU Jatim sebagai penyelenggara Pemilu bersikap netral karena amanat yang diemban itu adalah kepercayaan rakyat melalui perwakilannya (DPR RI) yang telah memilih KPU Pusat dan selanjutnya KPU Pusat memilih KPUD Provinsi melalui Pansel. “Dengan perilaku Ketua KPU Jatim seperti itu, maka akan menimbulkan kecurigaan rakyat terutama bagi pendukung 3 pasangan lainnya di luar Khofifah-Herman, terhadap netralitas penyelenggara Pemilukada di Jatim," pungkasnya.

Dampak lain, pleno daftar pemilih tetap (DPT) Pilgub Jatim di Hotel Singgasana kemarin siang (22/8) yang diikuti seluruh tim dari empat pasangan cagub Jatim berlangsung gaduh. Koordinator Monitoring dan Evaluasi Tim Kampanye pasangan Bambang DH-Said Abdullah, Didik Prasetyono melakukan aksi walk out (WO). "Tanpa mengurangi rasa hormat, saya ingin walk out keluar dari ruangan ini, sampai ada penjelasan tertulis dari Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad. Saya minta Ketua KPU Jatim mengklarifikasi hal itu, karena sudah menjadi headline di media mana-mana," tegas Didik Prasetyono di depan seluruh peserta rapat pleno terbuka KPU Jatim.

Menurut mantan anggota KPU Jatim ini, persoalan broadcast BBM dari Andry itu tidak main-main, dan hal yang perlu diseriusi. Diakui Didik, dirinya sudah menghubungi Ketua KPU Pusat via telepon menyangkut integritas KPU Jatim sebagai penyelenggara pemilu, khususnya terhadap sikap ketua KPU Jatim, Andry Dewanto yang telah menunjukkan referensi politik melalui broadcast BBM terhadap sejumlah orang.

Di singgung soal sanksi, kembali Didik menyatakan akan menyerahkan sepenuhnya kepada aturan yang berlaku. Termasuk jika ada toleransi itu terserah tapi secara etika itu tidak bisa dilanjutkan lagi. "Secara etika apa yang telah diperbuat Andry Dewanto itu tidak bisa dilanjutkan atau pantas dipecat," tambah Didik menegaskan.

Hanya Ngaku Khilaf

Andry Dewanto saat dikonfirmasi tidak sedikitpun merasa bersalah. Ia tampak santai dan cuek dengan ramainya pemberitaan tentang pesan massal yang dikirimnya. "Tidak usah terlalu serius. Tidak perlu pernyataan maaf tertulis, karena itu kan broadcast BBM. Saya kan sudah langsung kirim broadcast BBM kedua untuk meralatnya. Semua manusia pasti pernah salah tulis atau copy paste. Anda wartawan kan juga pernah salah tulis dan meralatnya," kilahnya kepada wartawan.

Andry mengaku saat mengirim pesan tersebut sedang nyetir dari Pasuruan menuju Surabaya untuk menghadiri debat publik calon Gubernur di Gramedia Expo, Surabaya.

Terpisah, Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila Jawa Timur La Nyalla Mahmud Mattalitti mengecam keras langkah yang dilakukan Ketua KPUD Jatim Andry Dewanto yang terang-terangan mendukung Calon Gubernur Khofifah Indar Parawansa dengan menyebarkan (broadcast message) melalui Blackberry miliknya.

"Ini semua Allah SWT yang menunjukkan. Sekarang kita semua tahu bagaimana sikap dia (Andry Dewanto, red). Sejak awal Pemuda Pancasila sudah menyatakan Ketua KPU Jatim bermain kotor. Sekarang sudah jelas. Pemuda Pancasila tidak terima dengan kasus ini. Jangan salahkan kalau massa mencari dia untuk meminta dia mundur," ujar La Nyalla M Mattalitti melalui siaran pers Pemuda Pancasila Jatim, Kamis (22/8).

Dikatakan La Nyalla, seharusnya DKPP aktif menyikapi kejadian serius ini. Karena ini bukti nyata bahwa ternyata dugaan publik Jatim selama ini benar. Selama ini masyarakat Jatim sudah merasakan gelagat bahwa Ketua KPU Jatim ini tidak netral. "Sekarang bagaimana sikap DKPP? Seharusnya langsung nonaktifkan dia (Andry Dewanto, red)," tukasnya.

Ditambahkan La Nyalla, sikap terbuka Andry yang juga mantan aktivis PMII itu dalam mendukung pasangan Khofifah-Herman adalah perbuatan tabu bagi penyelenggara pemilukada. Maka wajar apabila PP Jatim meminta DKPP memberhentikan Andry. "Kalau DKPP lambat atau membiarkan, berarti DKPP juga tidak netral. Maka kader PP akan bertindak dengan caranya sendiri," tuturnya.

Khofifah Merasa Dirugikan

Sementara itu, Khofifah menganggap broadcast yang disebar Andry Dewanto justru menyesatkan dirinya. Ketua PP Muslimat NU ini menuding ada niatan untuk mengacaukan simpati masyarakat yang sudah bagus kepada dirinya. "Jangan dianggap itu menguntungkan kami. Justru bagi saya sangat merugikan," tandas Khofifah.

Di saat simpati masyarakat yang sudah terbangun, lanjut Khofifah, KPU merusaknya dengan menyebar pesan yang seolah-olah dikemas dengan masker dan bahasa indah. "Ada BBM (BlackBerry Messenger) yang sepertinya pujian, padahal sebenarnya menjerumuskan," ungkapnya.

Bawaslu Periksa Andry Dewanto

Tak ketinggalan, Bawaslu Provinsi Jawa Timur langsung mengirim undangan klarifikasi ke Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad terkait keberpihakan KPU kepada Khofifah-Herman. Ketua Bawaslu Jatim Sufianto, hal tersebut diputuskan dalam pleno Bawaslu Rabu (21/8) malam lalu. ’’Hasilnya, yang bersangkutan (Andry, Red) akan kami undang pada Minggu (25/8) untuk klarifikasi,’’ papar Sufianto, kemarin (22/8).

Menurutnya, keputusan ini diambil melihat banyak aspek. Salah satunya adalah reaksi di masyarakat. Selain itu, Sufianto mengingatkan bahwa ada indikasi permainan elit politik yang ingin mengganggu Pelaksanaan Pilgub Jatim.’’Pertarungannya melalui Pilgub Jatim. Ini yang tak kami inginkan. Karena itu bisa merongrong demokrasi di Jatim,’’ tegasnya.

Pengamat politik Unair Haryadi mengatakan bahwa bila memang benar seperti itu, maka patut diduga Ketua KPU Jatim Andry Dewanto Ahmad tak netral. ’’Ini bisa berbahaya dan menjadi tak fair. Apa maksudnya dengan “keunggulan” cagub PKB Khofifah dalam broadcast-nya? Jangan-jangan, sudah ada bocoran sehingga bisa unggul,’’ katanya.

Senada, anggota Bawaslu Jatim, Andreas Pardede menyatakan akan menindaklanjuti maraknya pemberitaan media menyangkut broadcast BBM Andry Dewanto Ahmad itu dengan pemanggilan pada 24 Agustus nanti. "Tapi kami berharap pihak-pihak yang mempersoalkan juga mengirim surat protes resmi ke Bawaslu untuk memperkuat," jelasnya.

Bahkan, mantan hakim dan wakil ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof. A. Mukthie Fajar SH, MS, mengatakan, dugaan ketidaknetralan Ketua Komisi Pemilihan Umum Jawa Timur Andry Dewanto bisa dilaporkan ke Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP).

Andry Dewanto Diduga ‘Boneka’ Preman Malang

Siapa sebenarnya Andry Dewanto Ahmad, Ketua KPU Jawa Timur ini? Nama Andry sudah sangat akrab di kalangan aktivis Nahdlatul Ulama (NU). Maklum pria kelahiran Lamongan 8 Desember 1971 itu sudah aktif di organisasi Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sejak menjadi mahasiswa fakultas hukum di Universitas Brawijaya Malang.

Saat menjadi mahasiswa, Andry dikenal sebagai figur yang kritis dan bandel. Akibatnya, pria yang selalu memakai peci hitam di setiap kesempatan ini drop out dari Universitas Brawijaya. Sehingga harus melanjutkan kuliah ke Universitas Widyagama Malang untuk mendapatkan ijazah S1-nya.

Saat mahasiswa itulah, Andry kerap kali melakukan komunikasi dengan Iwan Kurniawan alias Iwan Laguna alias Iwan 52 alias Nawi 52, pengusaha Tionghoa ‘penguasa proyek’ di Malang dan sekitarnya. Bahkan, kabar yang beredar, Iwan ini menjadi funding utama untuk membereskan biaya-biaya kuliahnya.

Andry ‘dirawat’ Iwan karena dianggap berpotensi dan mau membantu melakukan aksi-aksi massa dalam rangka melancarkan proyek-proyek besar. Iwan sendiri, sejauh ini dikenal sebagai preman proyek yang mengendalikan dan jadi bandar pemilihan kepala daerah (Pilkada) di wilayah Malang Raya.

“Iwan 52 ini sangat besar pengaruhnya di Malang, Bupati Malang Rendra Kresna dan Walikota Batu Edy Rumpoko menang setelah ada campur tangan materi dan kekuatan jaringan yang dimiliki Iwan,” kata sumber politisi asal Malang yang minta namanya tidak disebutkan itu.

Lanjut sumber tersebut, besar kemungkinan Andry Dewanto dalam menjalankan tugasnya di KPU Jawa Timur ini atas peran besar Iwan Malang. Terlebih, hubungan Iwan dengan Gubernur Soekarwo belakangan ini kurang harmonis. Karena Gubernur Soekarwo enggan proyek-proyek infrastruktur milik pemprov Jatim ataupun pemerintah pusat diatur-atur oleh genk yang dikendalikan Iwan.

Akibatnya saat ini, dugaan keberpihakan Andry Dewanto Ahmad mendukung pasangan Khofifah juga tidak lepas dari peran Iwan Malang. “Andry ini bersama istrinya juga santri dari KH Hasyim Muzadi kyai Asal Malang yang dikenal sebagai salah satu tim sukses Khofifah,” ungkap sumber tersebut.

Istri Andry yang bernama Hikmah Bafaqih merupakan politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Hikmah pernah duduk sebagai anggota komisi B DPRD Kabupaten Malang dari Fraksi PKB tahun 2004-2009. Hingga kini, Hikmah merupakan Pengurus DPW PKB Jawa Timur. Selain itu, Hikmah sampai saat ini tercatat sebagai Ketua Fatayat NU cabang Malang.

“Banyak latar belakang Andry yang sangat dekat dengan orang-orang Khofifah-Herman, wajar saja jika akhirnya dia mendukung Khofifah,” sahut sumber tersebut. (Zie/SP)
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.