“Mas berhenti dulu, kita cari nasi borak di Lamongan…”
“Nasi apa itu, kok saya baru dengar?”
“Sudahlah nanti tanya tukang becak, saya juga belum tahu. Saya dengar-dengar kok enak…”
“Dengar dari siapa?”
“Dari teman-teman yang pernah makan..”
Sesampai di lamongan, seorang teman turun.
“Pak, yang jual nasi burak di mana ya?”
“Wah saya tidak tahu dik..”
“Oh ya sudah Pak, terima kasih..”
Dia pun kembali dan berkata bahwa tukang becak itu tidak tahu. Setelah itu kendaraan keliling Lamongan untuk cari tersebut sambil bertanya kepada orang-orang yang ditemui. Namun hasilnya nihil. Semua sudah lapar dan memutuskan untuk meneruskan perjalanan.
Ada yang berinisiatif tanya kepada orang di jalan tentang nasi yang terkenal di Lamongan. Ternyata namanya nasi atau sego boranan.
Nasi yang ditempatkan di anyaman bambu. Kalau di desa saya namanya rinjing, tetapi kalau di Lamongan namanya boranan. Lauk yang sulit ditemukan di tempat lain adalah ikan sili, yakni jenis ikan yang sulit diketahui mana buntut dan mana kepala. Biasanya dijual malam sampai pagi hari di sepanjang pinggiran jalan masuk kota Lamongan.
Semua tertawa mendengar hal itu. Teman yang memberikan info nasi borak pun hanya tersipu malu.
“Seharian keliling Lamongan cari nasi borak ya nggak ketemu…” Haha…
Salam Cinta Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami