Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Liga Hasil Kompromi: Liga Merah Putih

Kamis, 20 September 2012

Jakarta--Satu langkah maju untuk masa depan liga sepak bola Indonesia sudah dilakukan. Kedua kubu bertikai sepakat dengan konsep liga baru bernama Liga Merah Putih.

Sebelumnya, kubu KPSI dan Liga Super Indonesia (ISL) menyarankan agar kedua liga kasta tertinggi di Indonesia saat ini tetap berjalan masing-masing, sementara PSSI ingin agar ISL dan Liga Primer Indonesia (IPL) dilebur secepatnya. Masing-masing pihak menolak ide pihak lain.

CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driono, yang mengelola ISL, sudah bertemu dengan CEO PT Liga Prima Indonesia Sportindo (IPL), Widjayanto, Selasa (18/9/2012) dan Liga Merah Putih adalah buah dari pertemuan tersebut.

Liga Merah Putih memayungi dua liga, Liga Merah dan Liga Putih, yang musim depan masih akan berjalan secara independen namun dengan komitmen untuk bersatu di masa yang akan datang. Detail prosedur penyatuan akan dibahas lebih lanjut pada rapat Joint Committee (JC) PSSI, Kamis (20/9/2012) di Kuala Lumpur, Malaysia.

“Saya belum bisa menjelaskan format tepatnya seperti apa karena saya masih menunggu persetujuan dari Joint Committee,” ujar Widjayanto seperti dilansir situs resmi Federasi Sepak bola ASEAN (AFF).

“Tetapi saya harap anggota Joint Committee menyepakati ide ini agar musim 2012/2013 bisa segera dimulai,” Widja menambahkan.

Widja juga mengakui bahwa kedua kubu masih bersikukuh dengan format pilihannya masing-masing. “Ini adalah pilihan ketiga dan yang terbaik,” katanya.

Sebelumnya, Djoko menjelaskan bahwa penyatuan liga yang terburu-buru justru akan membawa masalah baru saat liga baru tersebut berjalan. Menurutnya, waktu yang hanya beberapa bulan tidak akan cukup untuk mematangkan konsep liga baru hasil peleburan ISL dan IPL.

Ia menyarankan agar liga tetap bergulir secara independen untuk sementara waktu, sementara kedua pihak terus menggodok konsep liga baru sampai benar-benar matang dan siap diluncurkan.

Nama Liga Merah Putih pun dipilih. Apa alasannya? Dalam konsep Liga Merah Putih ini, musim depan masih akan bergulir dua liga, Merah dan Putih, yang masing-masing dikelola oleh kubu ISL dan IPL, namun dengan komitmen untuk bersatu di masa mendatang.

“Jika diberi nama Liga A atau Liga B takutnya ada persepsi kasta. Merah dan Putih itu kan setara,” kata Saleh Mukadar, Deputi Sekjen PSSI pimpinan Djohar Arifin kepada wartawan di Kantor PSSI, Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Rabu (19/9/2012).

Awalnya, kubu ISL menyarankan agar liga berjalan masing-masing, namun ditolak PSSI. Sementara kubu PSSI menawarkan ide peleburan kedua liga menjadi satu liga mulai musim ini, dengan format dua grup. Nantinya, sepuluh klub terbaik dari masing-masing grup menjadi peserta kompetisi musim depan, yang sudah berbentuk satu grup.

“Tapi Joko Driono tidak setuju. Dia lebih memilih Liga Merah Putih. Artinya, satu liga baru akan dibentuk musim selanjutnya,” Saleh menjelaskan.

Saleh cukup optimistis konsep ini bakal disepakati dalam rapat Joint Committee (JC) PSSI, Kamis (20/9/12) mendatang di Kuala Lumpur. “Pada dasarnya mereka setuju, tinggal menunggu ketok palu di Kuala Lumpur saja,” ujarnya.

Joint Committee dibentuk atas prakarsa Federasi Sepak bola Asia (AFC). Terdiri dari delapan orang, masing-masing empat dari kubu PSSI dan KPSI. Todung Mulya Lubis, yang menjabat sebagai ketua, bersama Widjayanto, Saleh dan Tjatur Agus Saptono mewakili PSSI.

Djamal Aziz, yang menjabat sebagai wakil ketua, bersama Djoko, Hinca Panjaitan dan Tigor Shaloom Boboy mewakili KPSI.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.