![]() |
| Sisw saat mengerjakan soal Un 2013 |
Sampai dengan jam 7.15 WIB, atau 15 menit sebelum ujian dimulai, amplop berisi naskah ujian dan lembar jawaban belum ada di meja ujian siswa berkebutuhan khusus tersebut.
Setelah ditelusuri, rupanya terjadi sedikit keselahpahaman dalam prosedur distribusi naskah soal yang akhirnya datang jam 8.00 WIB tersebut.
Dari keterangan yang disampaikan Kabag Humas dan Infokom Mohammad Zamroni, keterlambatan itu tidak mengurangi jatah siswa menjawab soal. Mereka tetap diberi alokasi waktu dua jam. Sehingga ujian yang seharusnya dimulai pada jam 07.30 WIB dan selesai jam 09.30 WIB, diperpanjang menjadi jam 08.00 hingga 10.00 WIB. “Tidak ada maslah,” katanya, Senin (15/04/2013).
Telatnya soal nampaknya juga tidak berpengaruh pada siswa peserta UN di SMALB yang berada di Kelurahan Banjarmendalan/Lamongan itu. Saat ditinjau Bupati Fadeli bersama Kepala Dinas Pendidikan Agus Suyanto, mereka terlihat serius mengerjakan soal.
Dikatakannya, telatnya soal terjadi karena biasanya soal untuk SMALB dititipkan ke SMAN 2 Lamongan. Namun tahun ini berbeda. SMA bersangkutan harus mengambil sendiri di Polsek Kota. Dan ini baru diketahui di pagi hari menjelang ujian dilaksanakan.
Salah satu pengawas ujian, Achmad Adi, mengatakan tidak ada persoalan berarti saat mengawasi siswa SMALB yang menempuh UN. Karena mereka adalah siswa SMALB type B, atau tuna rungu dan tuna wicara, sehingga tidak memerlukan soal dan lembar jawaban khusus.
“Untuk pendampingan maupun pengawasan tidak ada persoalan berarti. Biasanya mereka (siswa) menggunakan bahasa isyarat yang bisa dimengerti ketika bertanya soal yang tidak mereka mengerti,” kata Achmad Adi.
Ada delapan siswa SMALB yang pagi itu mengikuti ujian di SMALB Ma’arif. Selain 5 siswa dari SMALB Ma’arif sendiri, juga ada peserta dari SMALB Muhammadiyah Lamongan dan SMALB 45 Babat.
Delapan siswa tersebut adalah Abdul Rouf, Aris Prasetyo, Fatchul Jannah, dan Firmandika Arfiansyah.
Kemudian Muflikhatus Sa’adah, Aulatun Ni’mah, Andriansyah Ako Susilo dan Sahabatin Fajeri.
Sementara selain meninjau pelaksanaan UN di SMALB Ma’arif, Bupati Fadeli juga melihat pelaksanaan UN di MAN Lamongan, SMAN 1 dan 2 Lamongan serta SMKN 1 Lamongan. Saat meninjau, bupati dengan rombongan melihat siswa mengerjakan soal dari luar ruang sehingga tidak mengganggu jalannya ujian.
Di Lamongan, UN tingkat SD, SMP dan SMA sederajat diikuti sebanyak 55.053 peserta. Jumah peserta ini termasuk dari SDLB, SMPLB dan SMALB. Di tingkat SD sederajat diikuti sebanyak 20.622 siswa, SMP sederajat diikuti 18.879 siswa dan SMA sederajat diikuti 16.102 siswa. Sebanyak 1.666 lembaga tercatat menjadi peserta UN. Terdiri dari 690 sekolah negeri dan 976 sekolah swasta. Sementara pengawas yang dilibatkan dalam UN SMA tahun ini sebanyak 686 pengawas, UN MA diawasi 524 orang dan UN di SMK
diawasi oleh 676 orang. (Lensa Indo)


