SURABAYA - Gula tetap boleh diberikan pada makanan asal jumlahnya tidak berlebihan. Bisa juga dicampur dengan garam untuk membuat rasa gurih pada masakan. Sehingga penggunaan MSG pun dapat dihindari.
Sebutan gula juga mencakup maltosa, sukrosa, sirup jagung tinggi fruktosa, molase (sirup), gula tebu, pemanis dari bahan jagung, gula putih, atau sari jus buah. Minuman dengan pemanis gula merupakan ancaman utama bagi kesehatan anak-anak.
Sebagai contoh, satu kaleng minuman soda seberat 340 gram mengandung 39 gram gula. “Jika tidak ingin anak dehidrasi, beri mereka air putih dan susu saja. Bila air putih membosankan, coba campur dengan lemon atau irisan buah-buahan,” ujar Siti Nurhidajah SKM MKes, ahli gizi dari RSU Syaiful Anwar Malang.
Sementara itu, camilan (snacks) juga menjadi sumber gula bagi anak-anak. Apalagi yang diolah secara manufaktur seperti kue kering (cookies). Coba berikan mereka buah-buahan, keju, kacang, kraker gandum, dan selai kacang sebagai penggantinya.
Memang agak susah mengajak mereka menghindari gula. Bagaimana pun, semua pasti ada jalan asal mulai memperkenalkan asupan gula tak berlebihan sejak kecil. Lidah mereka pun akan mudah menyesuaikan diri hingga dewasa nanti.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami