Ini akibat derasnya luapan arus Bengawan Solo di sekitar wilayah terserbut. Kondisi tersebut mengakibatkan 184 rumah warga tergenang.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari Kantor Bagian Humas dan Infokom Pemkab setempat, jebolnya tanggul lapis dua di Dusun Kleco, Desa Watangpanjang itu terjadi pada Selasa (19/2) malam sekitar pukul 21.00 WIB. Kondisi tersebut mengakibatkan 184 rumah warga setempat terendam banjir. Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Lamongan melalui Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah menyiapkan tenda untuk tempat pengungsian warga.
“Tenda pengungsi ini rencananya akan kita ditempatkan di tanggul dusun setempat,” kata Kepala Bagian Humas dan Infokom Pemkab Lamongan, Muhammad Zamroni, Rabu (20/2).
Sebenarnya, kata Zamroni, jebolnya tanggul lapis dua Bengawan Solo di Dusun Kleco ini telah diantisipasi oleh warga dengan memperkuat badan tanggul dengan menumpuki karung plastik berisi pasir.
“Tapi karena derasnya arus Bengawan Solo, tanggul itu jebol,” tandasnya.
Di Lamongan, banjir luapan Bengawan Solo telah mengenanggi 17 desa dari tiga kecamatan di kabuaten setempat dengan ketinggian air mencapai 75 cm, sejak Selasa (19/2) siang.
Ini seiring meningkatnya permukaan air Bengawan Solo di wilayah setempat hingga pada posisis siaga IV. Kondisi itu membuat 1.020 rumah warga dengan 4.015 jiwa tergenang.
Banjir juga merendam jalan sepanjang 330 meter dan sawah seluas 294 hektare (ha). Akibatnya, aktivtas warga terganggu. Meski demikian, hingga
saat ini warga masih bertahan di rumah dan belum berniat mengungsi.(Metro)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami