Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

NASIB GURU SERTIFIKASI YANG MAPELNYA DIHILANGKAN

Minggu, 03 Februari 2013

By. Abd Rozak, S.Th.I, S.Kom
Staff Pengajar TIK di SMA Ma’arif Sarirejo Lamongan

Kabarlamongan.com: Kata-kata Ganti menteri ganti kebijakan yang tidak asing di telinga kita ketika wacana kurikulum 2013 mau diterapkan. Betapa tidak, masih segar dalam ingatan kita bahwa tahun 1991 kurikulum kita CBSA dan tahun 1994 ganti kurikulum 1994. Sedangkan tahun 2004 ramai-ramai para

Oemar Bakri ini disibukkan dengan pelatihan Kurikulum Bebasis Kompetensi (KBK). Kita tahu belum semua guru menguasai KBK, tetapi tahun 2006 muncullah Kurikulum Tingkat Satuan Pelarajan (KTSP) yang dipelesetkan orang-orang (Kurikulum Tidak Siap Pakai). Kurikulum inipun nasibnya hampir sama dengan KBK, dimana belum semua lembaga Pendidikan menerapkan KTSP muncullah pembelajaran berbasis Elaborasi, Explorasi dan Konformasi atau E2K. E2K baru genap satu tahun muncullah kebijakan baru lagi. Kebijakan dimaksudkan untuk memperbaiki pendidikan di negeri ini. Maka lahirllah Kurikulum 2013 yang digadang-gadang oleh menteri pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh.

Wacana untuk merombak kurikulum pendidikan oleh Pemerintah masih terus dikaji. Wakil Presiden, Boediono pun telah merespon positif tentang perubahan kurikulum tersebut, hal ini berarti pada Juni tahun depan kurikulum sudah dapat diberlakukan.

Tidak hanya itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengatakan bahwa kurikulum baru ini sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan sudah lama dibahas. Bergulirnya wacana perombakan mendapat respon yang beragam, bahkan ketika pemerintah menyatakan adanya perubahan muatan pelajaran di SD yang hanya terdiri dari 6 mata pelajaran wajib. Termasuk di SMP, kurikulum baru nanti akan ditetapkan hanya 10 mata pelajaran wajib, dan bagaimana nasib mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Juni 2013 nanti, para guru dan siswa akan menjalankan kurikulum baru. Kurikulum untuk berbagai jenjang pendidikan mengalami perubahan termasuk di jenjang SD, SMP maupun SMA. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Mohammad Nuh, mengatakan bahwa perkembangan teknologi saat ini sangat pesat. Untuk itu, mulai jenjang SMP, Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) akan dijadikan sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran. "Jadi TIK menjadi media semua mata pelajaran untuk jenjang SMP ini sehingga anak-anak juga bisa mengenal teknologi dengan baik, Tidak ada pelajaran komputer sendiri. Itu semua diintegrasikan dengan mata pelajaran lain " kata Nuh (Kompas 13/11/2012)

Kemendikbud akan mendorong agar tiap sekolah dilengkapi dengan perangkat komputer dan sambungan internet, sehingga memudahkan anak-anak dalam menerapkan TIK yang menjadi media dalam tiap mata pelajaran.  Meski sarana pembelajarannya ditekankan dengan TIK, pendekatan yang dilakukan pada tingkatan ini tidak jauh berbeda dengan pendekatan pada pendidikan dasar. Sains tetap menjadi penggerak dan terintegrasi dengan mata pelajaran lain.

Meskipun demikian, IPA dan IPS telah muncul sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri. Begitu pula dengan bahasa Inggris yang mulai diajarkan untuk membentuk ketrampilan bahasa dan masuk dalam struktur kurikulum baru sebagai mata pelajaran yang berdiri sendiri.

Dengan perubahan kurikulum ini, 12 mata pelajaran yang dulu diajarkan pada tingkat SMP menjadi berkurang menjadi 10 mata pelajaran yaitu Agama, PPKn, Matematika, bahasa Indonesia, Seni Budaya, Pendidikan Jasmani dan Kesehatan, IPA, IPS, bahasa Inggris dan Prakarya.

Sementara untuk mata pelajaran pengembangan diri, seperti TIK akan diintegrasikan ke semua mata pelajaran. Tidak hanya itu, penilaian pada jenjang sekolah ini juga sedikit mengalami perubahan. Hasil karya atau portofolio anak-anak ini akan dijadikan instrumen untuk penilaian juga."Ini untuk mendorong agar anak-anak bisa kreatif. Karena itu ada mata pelajaran Prakarya dalam kurikulum baru ini," tandasnya.

Namun disisi lain yang masih menjadi tanda Tanya besar bagi para guru sertifikasi yang mapelnya dihilangkan. Mau dikemanakan guru-guru itu ???

Guru mapel  TIK baik yang PNS maupun yang Non PNS yang sudah sertifikasi mau diberdayakan dimana ? Nasibnya Bagaimana ?. kita tahu ruhnya maple TIK adalah adanya teknologi computer yang sarat akan pengetikan dan perhitungan serta ketrampilan peserta didik yang menjadi dambaannya akan menjadi sebuah impian saja. Akan adanya perubahan kurikulum ini ternyata membuat resah dan membikin lesu semangat mencerdaskan generasi bangsa khususnya bagi guru TIK. Karena dihati mereka pasti terbesit “ nanti saya akan mengabdi di mana dan harus mengajar apa? Bagaimana nasib guru TIK yang sudah bersertifikasi atau yang tinggal menunggu sertifikat turun? apa bisa mengajar mapel lain, sedangkan kemampuan kita pada bidang TIK, kalau seperti itu apakah kita jadi guru profesional ???

Kemudian Jika TIK dihapus, siapa yang akan menuntun anak didik mengikuti perkembangan TIK, padahal perkembangan TIK tidak pernah berhenti. Tetapi banyak yang harus dipelajari di sana. Generasi kita tidak hanya mengunduh saja, tapi harus menciptakan. Jadi siswa tidak hanya sebagai pengguna saja tetapi suatu saat bisa menciptakan teknologi di bidang informasi dan komunikasi. Bukankah kalau seperti itu justru kita akan mengalami kemunduran??

Kalau memang TIK diintegrasikan kesemua mapel apa sudah dipikirkan ??? coba lihat kira-kira apakah gurunya bisadan mampu dan fasilitas memadai di setiap sekolah? saat ini pun jangankan untuk siswa yang pandai memegang mouse, gurupun masih kelimpungan menggunakan alat teknologi seperti laptop. Jika TIK dihilangkan, Kita hanya akan menjadi pengguna teknologi saja tanpa adanya "membuat sesuatu". Menurut saya, yang seharusnya dipikirkan adalah materi TIK SMP dan SMA yang sekarang hampir sama, jadi terkesan TIK tidak diperlukan apalagi di SMA.

Disini  Perlu adanya kejelasan demi kemantapan pendidikan di Negeri ini !!! tolong kebijakan dipikirkan kembali, jangan sampai kebijakan ini merugikan kami yang ada di bawah.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.