Kabarlamongan.com: Sejumlah kecamatan di Kabupaten Tuban dan Lamongan, Jawa Timur, masuk
siaga dua banjir Bengawan Solo. Menyusul banjir yang terjadi di
Kabupaten Bojonegoro akibat luberan permukaan air di Bengawan Solo.
Air Bengawan Solo yang melintas di Bojonegoro terus bergerak menuju ke
laut Jawa di muara Tanjung Bungah, Kabupaten Gresik. Status siaga dua
Bengawan Solo di Bojonegoro akan berdampak pada lokasi daerah di
bawahnya, yaitu Tuban dan Lamongan, yang akan mendapat limpahan banjir
dari kota itu.
Pemerintah Kabupaten Tuban dan Lamongan telah
bersiap-siap mengantisipasi banjir dari Bengawan Solo. Tercatat ada
lebih dari 10 kecamatan di dua kabupten itu yang diperkirakan akan
direndam banjir.
“Ya, kami sudah antisipasi, siaga dua,” ujar
Kepala Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat Pemerintah Kabupaten
Tuban, Teguh Setyo Budi, kepada Tempo, Kamis, 3 Januari 2013.
Sejumlah Kecamatan di Tuban Kamis pagi ini sudah terimbas banjir
Bengawan Solo, di antaranya Kecamatan Soko, Rengel, Plumpang, Palang,
dan Widang. Daerah tersebut sebagian wilayahnya memang dilintasi
Bengawan Solo.
Sebagian permukiman penduduk sudah direndam banjir.
Seperti di Kecamatan Rengel, ada sejumlah desa yang berpotensi banjir.
Sebagian daerah tersebut sudah digenangi banjir sekitar 20 hingga 30
sentimeter. “Tetapi ini bisa terus naik,” ujar Tiyok, warga Sawahan,
Kecamatan Rengel.
Banjir juga sudah menyasar di beberapa desa
di Kecamatan Soko, Tuban. Daerah yang digenangi banjir sebagian berada
di bantaran Sungai Bengawan Solo. Daerah ini sebagian adalah kawasan
rembesan Bengawan Solo yang belum dibangun tanggul.
Pemerintah
Lamongan juga sudah menyatakan siaga dua atas banjir Bengawan Solo.
Banjir dari Bengawan Solo diperkirakan baru akan datang pada Kamis siang
ini. “Kami sudah antisipasi banjir,” ujar juru bicara Pemerintah
Kabupaten Lamongan, Mohammad Zamroni.
Ancaman banjir di Kabupaten Lamongan berasal dari dua sungai besar, yaitu dari Sungai Bengawan Jero dan Sungai Bengawan Solo.
Menurut Zamroni, pemerintah Lamongan sudah menyediakan pompa air
penyedot banjir. Pompa air itu berkapasitas 2.000 liter per detik, yang
dipasang di pintu Koro muara Bengawan Jero ke Bengawan Solo. Nantinya,
juga akan ditambah pintu penyedot air berkapasitas 3.000 meter per kubik
yang akan dipasang di beberapa titik di Bengawan Solo. ”Sudah kami
upayakan itu,” ujarnya.
Seperti diketahui, hujan deras yang
terjadi semalaman membuat banjir memasuki sebagian tempat di Kabupaten
Bojonegoro, Kamis, 3 Januari 2013. Kemungkinan turun hujan dari hulu
Bengawan Solo membuat ancaman banjir bertambah.(Tempo)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami