Pendekar SH Gruduk Polres
Rabu, 28 November 2012
Kabarlamongan.com: Lamongan- Ratusan Pendekar dari Perguruan Setia Hati Terate Lamonggan tadi (28/11) menggruduk Polres Lamongan.
Aksi tersebut menindaklanjuti pasca dua teman sesama pendekarnya yang tertembak ketika melakukan konvoi. Heri Prasetyo (23) dan Rudy H (37), sebanyak 200 pendekar Rabu (28/11/2012) pagi dini hari melurug ke Polres Lamongan sekaligus mengantar Kusnan , keluarga korban yang juga anggota PSHT melaporkan kejadian yang dialami dua korban.
Ratusan massa datang usai menjenguk dua temannya tertembus peluru di RS dr Soegiri langsung menuju pelataran mapolres. Mereka diterima Kapolres AKBP Marsudianto di pelataran polres didampingi Wakapolres Kompol Tony Sugianto dan sejumlah perwira.
Perwakilan massa yang juga kerabat korban, Kusnan di depan Kapolres meminta polres mengusut tuntas kasus yang dialami dua temannya diduga akibat terkena tembakan peluru yang dilepaskan anggota porles.”Kami minta polisi yang menembak teman kami diusut dan dijatuhi sanksi sesuai hukum yang berlaku. Dan jangan ada rekayasa,”tegas Kusnan dihadapan ratusan massa PSHT .
Berbagai alasan tuntutan dikemukakan Kusnan terkait dua temannya yang tertembak saat konvoi berangkat menuju lokasi pengesahan 1.800 anggota PSHT di Padepokan PSHT di Desa Menongo Sukodadi. Selain menyampaikan secara lisan dikawal ratusan massa PSHT, Kusnan juga membuat laporan resmi terjadinya penembakan yang dialami rekan seperguruannya.
Menjawab tuntutan massa, Kapolres Lamongan AKBP Marsudianto menegaskan, ia akan bekerja mengusut kasus ini secara professional tanpa ada sedikitpun rekayasa dari hasil penyelidikan.” Saya jamin dan saya pastikan tidak aka nada rekayasa sedikitpun. Apa yang saya katakan, saya jalani, semua akan saya pertanggungjawabkan dihadapan Allah,”ungkapnya tegas.
Ia meminta waktu untuk melakukan penyelidikan internal untuk mengetahui siapa dan dari mana sebenarnya peluru yang bersarang di tubuh korban anggota PSHT itu. Semuanya, tegas Marsudianto, butuh waktu dan tidak gegabah karena harus menyelidiki, pelurunya, senjata dan juga penyelidikan kepada anggota polisi.
Bahkan tambah Marsudianto, sebelum massa pagi dini hari itu datang ke mapolres, pihaknya telah menarik sejumlah senjata api yang dipegang anggota.”Ini bentuk sportifitas keseriusan saya untuk mengusut peristiwa yang terjadi,”tambah Marsudianto.
Marsudianto juga membuka peluang bagi anggota PSHT yang kemungkinan mengetahui ciri – ciri dugaan oknum yang disangkakan. Baik dari rambutnya, pakaiannya, sepatu atau bahkan mobil atau sepeda motor yang digunakan.“Silakan laporkan pada saya agar tidak salah langkah,”katanya.
Keseriusan polres memberikan rasa nyaman pada setiap kegiatan lembaga maupun perguruan silat manapun telah ditunjukkan polisi. Selama kurun waktu seminggu penuh polisi mengawal dan mengamankan serangkaian kegiatan pengesahan anggota PSHT yang terbagi di beberapa tempat kecamatan, termasuk pada puncaknya Rabu (28/11/2012) malam.
Kepada wartawan Marsudianto menambahkan, semua biaya perawatan untuk korban akan ditanggung dan diobatkan sampai benar – benar sembuh.”Semua biaya pengobatan akan kita ganti sampai sembuh total,”katanya.(surya)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami