Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Musim Hujan Datang, Petani Riang

Senin, 19 November 2012


Kabarlamongan.com: Lamongan- Beberapa kali hujan turun, itu membuat para petani di Kecamatan Sukodadi, Kabupaten Lamongan tengah memulai musim baru untuk bercocok tanam padi.

Meskipun demikian, para petani pun sudah bersabar untuk menanti kedatangan hujan, mengingat sampai akhir September, tidak ada tanda hujan sedikitpun, barulah memasuki awal bula November hujan pun mulai turun.

Seperti halnya bagian kolong langit lainnya, cuaca Indonesia secara umum dipengaruhi letak negeri ini dan dinamika gerak semu tahunan matahari. Sebagai negara di sekitar garis khatulistiwa yang dikelilingi laut, Indonesia sangat dipengaruhi embusan sistem angin muson Indonesia (Indo-Australia). Arah embusan sistem angin ini dikontrol gerak semu tahunan matahari dan merupakan bagian dari sirkulasi atmosferik meridional yang dikenal sebagai sel Hadley.

Saat matahari berada di atas belahan bumi utara, terbentuk sel bertekanan rendah di Asia, sehingga angin muson timur pun berembus dari Australia ke Asia. Angin ini bersifat kering, sehingga Indonesia mengalami musim kemarau. Sebaliknya saat matahari di atas belahan bumi selatan, sel tekanan rendah muncul di atas Australia sehingga berembuslah angin muson barat yang basah dan menjadikan Indonesia mengalami musim hujan. Namun cuaca Indonesia tidak hanya bergantung pada sistem angin muson, tetapi juga dinamika perairan permukaan Samudera Hindia dan Pasifik yang mengapitnya. Ini menyebabkan musim di Indonesia bisa bergeser ataupun berubah pola, sehingga terjadi anomali cuaca.

Terdapat tiga faktor anomali cuaca di Indonesia yang semuanya berupa sirkulasi atmosferik latitudinal, yakni sirkulasi selatan atau ENSO (El Nino Southern Oscillation), sirkulasi dwikutub atau IODM (Indian Ocean Dipole Mode) dan sirkulasi MJO (Madden Julian Oscillation). Dalam kondisi normal, perairan Samudera Pasifik di dekat Indonesia lebih hangat dibanding bagian lainnya sehingga produksi uap air melimpah yang membuat kelembaban udara Indonesia cukup tinggi. Dalam kondisi tertentu kumpulan air hangat Samudera Pasifik dapat bergeser ke timur lebih mendekati benua Amerika. Konsekuensinya kelembaban udara di Indonesia bakal merosot drastis sebagai El Nino. Jika El Nino berkombinasi dengan angin muson timur, maka musim kemarau di Indonesia bakal mencapai puncak kekeringannya.

Inilah yang kini terjadi di Samudera Pasifik. Pengukuran suhu dengan sensor satelit dan termometer di sejumlah titik memperlihatkan saat ini air hangat di permukaan Samudera Pasifik (antara garis lintang 5 LU hingga 5 LS) terkonsentrasi lebih dekat ke benua Amerika, tepatnya di sebelah timur garis bujur 150 BB. Konsentrasi air hangat ini menjangkau hingga kedalaman 300 m dpl dengan suhu bervariasi antara 0,5 derajat hingga 3 derajat Celcius lebih tinggi dibanding sekitarnya. Secara umum angka ini telah melampaui ambang batas 0,4 hingga 0,5 derajat Celcius di atas normal untuk kejadian El Nino. Karena itu, Climate Prediction Center NOAA di AS menyatakan bahwa sejak September 2012 ini berlangsung El Nino lemah yang diprediksi bakal menerus hingga Januari/Februari 2013 mendatang berdasarkan semua model prediksi yang diterima pada saat ini.

Dan bersyukur, itulah kata yang bisa diucapkan oleh petani, ketika awal bulan November mereka sudah bisa memulai bercocok tanam lagi. Itu seperti yang dijelaskan oleh Ngatemin, salah seorang petani asal Desa Kadungrembug, Kecamatan Sukodadi. Beliau menjelaskan bahwa petani tulen memang hanya bekerja sebagai petani, sehingga kalu tidak bisa bercocok tanam, mereka pun tidak bisa bekerja. “Kami makan apa bila tanah kami tidak bisa kami pakai untuk bercocok tanam, apalagi tanah kering tiada air,” tutur bapak dua anak tersebut.

“Semoga tahun ini, tanaman padi kami berhasil, sehingga kami mendapat panen yang melimpah,” harapnya.

Selain itu, pemerintah pun diharapkan tahun ini bisa memberikan bantuan kepada petani yang lebih maksimal dari tahun kemarin baik berupa subsidi pupuk, bibit, taupun yang lainnya, sehingga hasil panen pun bisa maksimal.(Zain)



Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.