Lumpur Metatu Mulai Menurun, Warga Sedikit Tenang
Selasa, 20 November 2012
Gresik- Memasuki hari kedelapan, Selasa (20/11) pagi tadi, intensitas semburan gas bercampur lumpur di Desa Metatu, Kecamatan Benjeng, Kabupaten Gresik, Jatim, mulai menurun dibanding waktu-waktu sebelumnya.
Ketika pengukuran dilakukan petugas dari Joint Operating Body Pertamina-Petrochina East Java (JOB P-PEJ) dengan menggunakan metan detector dari jarak tiga meter, Senin (19/11) kemarin, kandungan gas metan yang sempat mencapai 15 persen LEL (lower explosive limit).
Angka LEL kini telah menurun tiga persen LEL. Namun demikian, pusat titik semburan masih tetap dijaga petugas gabungan dari Polisi dan TNI, karena gas metan sangat sensitif dengan api rokok.
“Dibanding 2 hari saat menyembur, sekarang ini kandungan gas metan sudah menurun,” ujar Mashari, salah seorang petugas dari JOB P-PEJ kepada wartawan.
Kendati kandungan gas metannya sudah menurun, namun imbas semburan gas bercampur lumpur tersebut menyebabkan pencemaran udara dan tanah di area waduk setempat.
Sebagaimana terjadi, sejak munculnya semburan gas bercampur lumpur di Desa Metatu, masyarakat masih berbondong-bondong datang ke lokasi untuk melihat dari dekat.
Tidak hanya masyarakat dari Gresik saja yang datang, tetapi juga dari luar kota seperti Surabaya, Lamongan, Mojokerto dan Sidoarjo. Semburan lumpur di Metatu dalam beberapa hari terakhir menjadi tempat tujuan wisata dadakan.(Pmbruan)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami