Jakarta- Wacana harmonisasi timnas terus bergulir. Wacana ini
dinilai solusi untuk menggabungkan dualisme timnas antara versi PSSI
Djohar Arifin dan versi La Nyalla Matalitti. Ide terbaru adalah
mengombinasikan pemain dari kubu La Nyalla dan kubu Djohar dengan
komposisi 50-50.
Wakil ketua Joint Committee Djamal Aziz
menyetujui hal tersebut namun ia mengingatkan untuk tetap berhati-hati
jika ide ini benar-benar dilaksanakan. Menurutnya, tim tidak boleh asal
comot hanya untuk memenuhi kuota.
“Kalau IPL tidak berkualitas
buat apa dipilih. Begitu juga pemain ISL, kau tidak berkualitas buat apa
diambil,” ujarnya. “Ini urusan timnas, jangan samakan seperti mencampur
beras.”
Menurut Anggota Komisi X DPR RI itu, tujuan dari
harmonisasi timnas ini adalah membentuk timnas baru yang terdiri dari
para pemain yang berkualitas sehingga bisa membawa Indonesia menjuarai
Piala AFF, di Malaysia, November mendatang.
Djamal juga
mewanti-wanti bahwa urusan dualisme timnas ini harus segera diselesaikan
agar Indonesia bisa tampil maksimal di ajang paling bergengsi se-ASEAN
itu. Menurutnya, dualisme timnas hanya akan menguntungkan negara-negara
pesaing Indonesia.
“Sepertinya ada yang mau mengambil keuntungan
dari kisruh Indonesia, karena di Piala AFF sebelumnya kita runner up.
Kalau Indonesia kondisinya seperti ini, mereka (lawan-lawan di AFF 2012)
bisa lebih mudah menang,” katanya menandaskan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami