Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat
kesejahteraan petani di Indonesia atau disebut Nilai Tukar Petani (NTP)
periode September 2012 mencapai 105,41 poin. Angka tersebut naik 0,15
persen dibanding NTP periode Agustus 2012 sebesar 105,26 poin.
"Tingkat kesejahteraaan petani terus meningkat. Pada September 2012,
kenaikan kesejahteraan petani didorong melonjaknya NTP subsektor tanaman
pangan sebesar 0,41 persen, NTP subsektor tanaman perkebunan rakyat
0,21 persen, dan NTP subsektor peternakan sebesar 0,01 persen," kata
Kepala BPS Suryamin di Jakarta, Senin (1/10).
Sebaliknya, menurut Suryamin, berdasarkan pemantauan BPS pada 32
provinsi di Indonesia, NTP yang mengalami penurunan hanya pada subsektor
tanaman holtikultura yang merosot 0,12 persen dan NTP subsektor
perikanan 0,11 persen.
NTP menunjukkan daya tukar (term of trade) dari produk pertanian dengan
barang dan jasa yang dikonsumsi maupun untuk biaya produksi. Makin
tinggi NTP, relatif semakin kuat pula tingkat kemampuan atau daya beli
petani.
"Hampir seluruh NTP meningkat, sehingga mampu mendorong kenaikan NTP
gabungan atau nasional. Kenaikan NTP September dipicu naiknya indeks
harga hasil produksi pertanian yang relatif tinggi dibandingkan naiknya
indeks harga barang dan jasa yang dikonsumsi oleh rumah tangga maupun
untuk keperluan produksi pertanian," ujarnya.
Suryamin menambahkan, jika dibandingkan dengan tingkat inflasi nasional
pada periode September 2012 yang mencapai 0,01 persen, lonjakan tingkat
NTP sebesar 0,15 persen belum berdampak signifikan terhadap kenaikan
kesejahteraan petani.
"Berdasarkan penghitungan NTP di 32 provinsi, tercatat 19 provinsi
mengalami kenaikan NTP. Kenaikan tertinggi terjadi di Sulawesi Utara
yaitu 0,75 persen yang didorong kenaikan pada subsektor tanaman
perkebunan rakyat, khususnya komoditas cengkih dan biji pala,"
ungkapnya.
Sebaliknya, penurunan NTP terbesar terjadi di Provinsi Jambi sebesar
0,48 persen, yang diakibatkan penurunan signifikan pada subsektor
tanaman perkebunan rakyat khususnya karet dan kelapa.
Saat bersamaan secara nasional, BPS juga mencatat Indeks Harga yang
Diterima Petani (It) mencapai 147,58 poin. Angka tersebut naik 0,22
persen dibanding Agustus 2012 yang mencapai 147,26. Sedangkan Indeks
Harga yang Dibayar Petani (Ib) mencapai 140 naik 0,07 persen dari
sebelumnya sebesar 139,90 poin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)



0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami