Seminar selama empat hari terakhir, Senin (1/10/2012) hari ini di Kampus Unisla Lamongan, juga menyoal keberadaan supermarket yang semakin menjamur karena mudahnya mendapatkan izin juga menjadi sorotan tajam.
Bahkan Presiden Mahasiswa (Presma) Unisla Lamongan, Heny Kusrini sepakat bersama dengan perwakilan BEM dari zona Pantura, Mataraman, Metropolis, Tapal Kuda dan zona Madura akan melakukan aksi turun jalan jika audiensi kepada pemerintah daerah terkait semakin menjamurnya perusahaan retail sejenis itu menemui jalan buntu.
Artinya jika pemerintah tetap melonggarkan izin tanpa mau memperdulikan pedagang tradisonal, BEM pasti turun jalan.”Harus dibatasi pendirian supermarket. Ada poin poin rekomendasi yang harus dijalankan pemerintah. Jika tidak kita akan turun jalan,”tegas Heny Kusrini.
Sebelum ia bersama BEM se–Jatim turun jalan, lebih awal akan melakukan pendekatan kepada pemerintah daerah di seluruh Jatim. Kalau tidak berhasil hingga kali sekian, barulah BEM akan turun ke jalan secara besar – besaran untuk mempressure pemerintah.
Ini menjadi persoalan besar jika sampai usaha masyarakat kecil, alias pedagang tradisional terdesak dan habis keberadaannya karena tidak mampu bersaing dengan perusahaan retail.
Selain rekomendasi dibidang ekonomi tersebut, BEM se – Jatim juga merekomendasikan persoalan – persoalan yang harus segera ditangani oleh pemerintah, diantaranya di bidang pendidikan, sosial budaya dan hukum.
Rekomendasi yang dibacakan bersama perwakilan masing – masing zona di erena seminar itu juga ditegaskan akan mengawal secara ketat rekomendasi hasil – hasil konsolidasi tersebut. Sementara langkah yang dilakukan adalah dengan melibatkan media, baik cetak maupun tertulis. Audiensi dan puncaknya turun jalan. “Langkah itulah yang pasti akan ditempuh BEM,” tegas Heny Kusrini



0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami