Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

World Bank Tertarik Investasi Eceng Gondok di Lamongan

Jumat, 14 September 2012

Lamongan-  Eceng gondok tidak hanya menjadi masalah klasik di Indonesia, namun sudah mendunia. Seperti di Afrika Selatan. Namun negara yang terkenal dengan padang safananya itu telah sukses memanfaatkan eceng gondok sebagai briket (bahan bakar), tenaga listrik, pupuk, handy craft dan bahkan sampai pada air minum. 

Melihat potensi tanaman penghisap air sangat melimpah, World Bank (Bank Dunia) menjadikan Lamongan sebagai pilot project dan tertarik untuk melakukan investasi.

Rombongan sebanyak 5 orang terdiri dari orang World Bank, yakni Direktur ahli teknis pemanfaatan eceng gondok dari Afrika Selatan Hans J. Hendriks dan rekannya ahli keuangan (pendanaan) dari Amsterdam, Eelco P. Kanters yang didampingi oleh ketua tim sekaligus pendamping project eceng gondok wilayah pantura dari ITS Suharmadi Sanjaya, diterima langsung Bupati Lamongan Fadeli.

Dalam paparannya, Suharmadi Sanjaya mengatakan, sampai saat ini di India dan Afrika Selatan telah sukses menjadikan eceng gondok tidak hanya sebagai musuh (hama) di perairan namun juga sebagai sahabat. 

"Dengan melakukan pengolahan lingkungan dan konservasi energi yang tepat, negara-negara tersebut telah sukses mengolah eceng gondok sebagai sesuatu yang komersial," katanya.

Di Afrika Selatan, lanjut Suharmadi, di sektor pengolahan energy, eceng gondok mempu menghasilkan minimal 1 mega watt tenaga listrik. Teknologi yang diterapkan dalam pengolahan eceng gondok ini tidak berbau jadi aman meskipun lokasinya berada di pemukiman padat penduduk.

Selain itu, mereka menggunakan teknologi/mesin yang tidak rumit/tidak berukuran besar. Sehingga cukup membutuhkan lahan sekitar 2-3 hektar saja untuk membangun pabriknya. Dalam pengolahan pupuk di Afrika, pabrik mereka dapat menghasilkan sekitar 200.000 ton/hari baik dalam bentuk serbuk maupun cair, juga aman karena tidak berbahan kimia.

"Jadi cocok untuk tanaman yang berdekatan dengan tambak seperti yang banyak ada di Lamongan ini," imbuhnya.

Sementara itu, Bupati Fadeli menyambut baik kerja sama tersebut. Meskipun pada 6-7 tahun lalu Lamongan pernah memiliki pabrik untuk mengolah eceng gondok menjadi pupuk namun usaha tersebut akhirnya mengalami kegagalan karena belum menemukan teknologinya yang tepat. "Tiap tahun kita memburu eceng gondok ini," tandasnya.

Pihak World Bank sendiri mengaku siap beroperasi dalam kurun waktu 6 bulan ke depan untuk memanfaatkan eceng gondok di Lamongan.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.