Bandung: Tim nasional street soccer Indonesia siap berlaga dalam Homeless World Cup 2012 yang akan digelar di Meksiko, 6-14 Oktober 2012.
"Sebanyak delapan pemain Timnas Indonesia untuk Homeless World Cup 2012
siap berangkat, dan dipastikan dana yang terkumpul memungkinkan untuk
memberangkatkan tim ke ajang turnamen sepakbola itu," kata Penasihat
Rumah Cemara, Ridwan Kamil di Bandung, Rabu (26/9).
Tim Indonesia untuk Homeless World Cup 2012 terdiri dari pemain
Adik Mardiana, Doni A (Jatim), Suherman, Arif Apandi (Jabar), Mozes
Manuhutu, Anton Sugiri (DKI), Farid Satria (Sulsel) dan M Iqbal (Sumut).
Sedangkan manajer tim dipegang Febby Ahermsyah dan pelatih Bongsu
Hasibuan dari Jawa Barat.
Homeless World Cup adalah sebuah kompetisi sepak bola
internasional tahunan yang mempersatukan lebih dari 300 ribu orang yang
punya permasalahan terkait ketunawismaan dan yang termarjinalkan secara
sosial agar mereka mendapatkan kesempatan sekali seumur hidup untuk
mewakili negara serta mengubah kehidupannya.
Timnas yang diseleksi oleh Rumah Cemara yang akan bertanding di ajang
itu berasal dari latar belakang pengidap HIV, mantan pecandu narkoba dan
perwakilan dari masyarakat miskin kota. Secara khusus, Timnas Indonesia
untuk HWC 2012 dilepas oleh Sekda Kota Bandung, Eddy Siswadi serta
mendapat pembekalan dari mantan pemain Persib, Yuddy Guntara yang juga
menjadi perwakilan dari Bank BJB.
Keikutsertaan Indonesia dalam HWC 2012 di Meksiko tidak lepas dari dukungan masyarakat melalui aksi Satu Mimpi untuk Indonesia.
Aksi itu adalah sebuah gerakan untuk menyisihkan Rp1.000 untuk
keberangkatan tim ke Meksiko sekaligus mengumandangkan Indonesia Raya di
negerinya legenda sepak bola Hugo Sances itu.
Juru bicara Rumah Cemara, Karmala Wardhani menyebutkan tim Indonesia
telah melakukan persiapan dan latihan streetball dan memecahkan rekor
bermain sepak bola 24 jam nonstop di Lapang Street Soccer Bawet yang
berlokasi di bawah flyover Paspati, Bandung.
"Timnas kali ini mengincar target memperbaiki peringkat, di mana pada
HWC 2011, Ginan Kurmayadi dkk saat itu menempati peringkat ke-6 dari 78
negara peserta dan menempatkan Ginan sebagai pemain terbaik.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami