Tanpa 'Sogokan', Jatim Gagal Karena '27'
Kamis, 20 September 2012
Pekanbaru- Plt Ketua KONI Jatim, Erlangga Satriagung akhirnya angkat suara terkait kegagalan Jawa Timur (Jatim) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XVIII Riau 2012. Erlangga menyebut kegagalan Jatim karena terdapat 27 nomor yang awalnya diharapkan menjadi andalan, ternyata meleset. Dalam penjelasannya ke wartawan, Kamis (20/9/2012) Erlangga menunjuk dirinya sebagai pengambil alih tanggung jawab atas kegagalan ini. "Ini cukup menyakitkan. Atas ketidakberhasilan ini, saya sebagai wakil komandan kontingen, sebagai plt Ketua KONI, mengambil alih semua tanggung jawab," ucap Erlangga.
Awalnya, Jatim memang menargatken 133 emas. Namun hingga akhir, Jatim hanya mendapat 86 medali emas, 83 perak dan 85 perunggu. Ditemui di Posko Kontingen Jatim di Jalan Cemara, Pekanbaru, Erlangga menyebut ada sekitar 27 nomor yang awalnya dijagokan, justru pulang dengan kegagalan, seperti di cabang olahraga (cabor) renang, wushu, panjat tebing, balap sepeda, balap motor, anggar, sepakbola dan banyak nomor dari banyak cabor lainnya.
"Dari perjalanan hari pertama hingga hari terakhir, ada sekitar 27 nomor andalan yang secara teknis milik Jatim, tapi kenyataannya lepas. Nomor yang lepas ini membuat dada ini sesak. Ini yang akan kita evaluasi," sebut Ketua REI Jatim ini.
Rencananya, usai PON, KONI Jatim akan mengundang cabor yang gagal memberikan emas. "Saya tidak menyalahkan siapa-siapa. Kita juga sudah habis-habisan, siang malam, kita juga tidak santai. Akan kita undang satu persatu. Yang kita minta adalah kejujuran dari mereka," sambungnya.
Kegagalan Jatim menjadi juara PON juga tak lepas dari faktor non teknis, salah satunya campur tangan KONI Pusat dalam cabor andalan, seperti bola basket, panahan dan sepak bola. Selain itu sejak awal KONI Jatim memang tidak ingin melakukan hal non teknis, seperti menyogok.
"Nyogok kiri kanan memang kita tak lakukan. PON ini ajang persaudaraan melalui olahraga prestasi, kita tak mau melakukan itu. Kalau masalah non teknis seperti itu, apa gunanya Puslatda," pungkasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami