Jakarta: Seorang guru sekolah dasar asal Muara Badak,
Kutai Kartanegara, menjajal peruntungan di blantika musik Indonesia.
Pegawai Negeri Sipil yang akrab disapa Wawan Dodol itu akan menyanyikan
lagu I Love Indonesia (IVONE) garapan pencipta lagu anak-anak Kak Nunuk.
Wawan yang bernama asli Arwan itu merupakan guru di SDN 017 Badak Baru. Ia mengabdikan diri sebagai guru selama delapan tahun. Wawan juga dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu daerah. Kali ini Wawan mencoba mengembangkan sayap ke blantika musik Indonesia.
Bukan tanpa alasan pria berusia 36 tahun ini menerima tawaran menyanyikan IVONE. Lewat lagu tersebut, Wawan berharap bisa menumbuhkan rasa nasionalisme, terutama di kalangan anak-anak. Juga meramaikan musik anak-anak kini jarang terdengar di Tanah Air.
"Biar anak-anak lebih suka menyanyikan lagu nasional, bukan lagu cinta-cintaan dewasa. Juga menambah rasa cinta kita kepada Bangsa Indonesia," kata manajer Wawan, Zandre Badak, dalam keterangannya, Senin (3/8).
"Kami sengaja meminta Kak Nunuk agar membuat lagunya yang mudah dan dapat digemari dari anak-anak sampai dewasa, agar memudahkan kami untuk mempublikasikannya ke masyarakat Indonesia," kata Zandre.
Zandre mengatakan, menjadi penyanyi adalah impian Wawan sejak kecil. Karena itu, ia tak ragu ketika ditawari menyanyikan lagu IVONE. Wawan juga ingin memotivasi rekan sesama guru agar tak ragu-ragu mengembangkan bakat lain mereka.
Rencananya, Wawan rekaman di Jakarta 5 September mendatang. Ia juga berencana menyambangi kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memohon restu.
Lagu I Love Indonesia diciptakan Kak Nunuk setelah karya terdahulunya berjudul Pemimpin Idola menuai kritik dari sejumlah pihak. Sebab lagu itu memuat kata "koruptor" dan kalimat yang menggambarkan keadaan Jakarta, seperti "Taman telah hilang berganti gedung" dan "di musim hujan rumahku tergenang air".
Sejumlah pihak menilai lagu tersebut dianggap bermuatan politis dan kurang pantas dikonsumsi anak-anak. Terlebih lagu yang dinyanyikan penyanyi cilik Afifah Yasin (9) itu muncul menjelang Pilkada DKI Jakarta.
Saat itu, Kak Nunuk menanggapi santai kritik tersebut. Ia mengatakan, anak-anak sepantasnya mengerti tentang korupsi dan pemimpin yang baik sejak dini. Setidaknya mereka tahu kriteria pemimpin yang baik adalah yang mampu mengatasi masalah.
Untuk menjawab kritikan tersebut, Kak Nunuk juga menciptakan karya terbaru IVONE (kependekan dari I Love Indonesia). Lagu ini sebagai bukti bahwa ia tak berniat membuat karya bersifat politis. Lewat lagu Ivone, Kak Nunuk berharap menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.
Wawan yang bernama asli Arwan itu merupakan guru di SDN 017 Badak Baru. Ia mengabdikan diri sebagai guru selama delapan tahun. Wawan juga dikenal sebagai penyanyi lagu-lagu daerah. Kali ini Wawan mencoba mengembangkan sayap ke blantika musik Indonesia.
Bukan tanpa alasan pria berusia 36 tahun ini menerima tawaran menyanyikan IVONE. Lewat lagu tersebut, Wawan berharap bisa menumbuhkan rasa nasionalisme, terutama di kalangan anak-anak. Juga meramaikan musik anak-anak kini jarang terdengar di Tanah Air.
"Biar anak-anak lebih suka menyanyikan lagu nasional, bukan lagu cinta-cintaan dewasa. Juga menambah rasa cinta kita kepada Bangsa Indonesia," kata manajer Wawan, Zandre Badak, dalam keterangannya, Senin (3/8).
"Kami sengaja meminta Kak Nunuk agar membuat lagunya yang mudah dan dapat digemari dari anak-anak sampai dewasa, agar memudahkan kami untuk mempublikasikannya ke masyarakat Indonesia," kata Zandre.
Zandre mengatakan, menjadi penyanyi adalah impian Wawan sejak kecil. Karena itu, ia tak ragu ketika ditawari menyanyikan lagu IVONE. Wawan juga ingin memotivasi rekan sesama guru agar tak ragu-ragu mengembangkan bakat lain mereka.
Rencananya, Wawan rekaman di Jakarta 5 September mendatang. Ia juga berencana menyambangi kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan untuk memohon restu.
Lagu I Love Indonesia diciptakan Kak Nunuk setelah karya terdahulunya berjudul Pemimpin Idola menuai kritik dari sejumlah pihak. Sebab lagu itu memuat kata "koruptor" dan kalimat yang menggambarkan keadaan Jakarta, seperti "Taman telah hilang berganti gedung" dan "di musim hujan rumahku tergenang air".
Sejumlah pihak menilai lagu tersebut dianggap bermuatan politis dan kurang pantas dikonsumsi anak-anak. Terlebih lagu yang dinyanyikan penyanyi cilik Afifah Yasin (9) itu muncul menjelang Pilkada DKI Jakarta.
Saat itu, Kak Nunuk menanggapi santai kritik tersebut. Ia mengatakan, anak-anak sepantasnya mengerti tentang korupsi dan pemimpin yang baik sejak dini. Setidaknya mereka tahu kriteria pemimpin yang baik adalah yang mampu mengatasi masalah.
Untuk menjawab kritikan tersebut, Kak Nunuk juga menciptakan karya terbaru IVONE (kependekan dari I Love Indonesia). Lagu ini sebagai bukti bahwa ia tak berniat membuat karya bersifat politis. Lewat lagu Ivone, Kak Nunuk berharap menumbuhkan rasa cinta Tanah Air.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami