Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

SBY: Kecelakaan KMP Selidiki

Sabtu, 29 September 2012


New York: Presiden Susilo Bambang Yudhohono meminta pihak berwenang melakukan investigasi terhadap peristiwa tenggelamnya kapal feri KMP Bahuga Jaya di perairan Selat Sunda, Rabu (26/9) lalu, yang menewaskan setidaknya tujuh orang.

"Saya minta investigasi dilaksanakan, karena menurut laporan yang saya terima, kapal kita memang ditabrak oleh kapal Singapura," kata Presiden di New York, Jumat (28/9), dalam jumpa pers dengan para wartawan Indonesia sebelum bertolak menuju Jakarta.

Menurut laporan yang diterimanya setelah berbicara melalui saluran komunikasi dengan Menteri Perhubungan E.E. Mangindaan, kata Presiden, tujuh dari ratusan penumpang kapal tidak berhasil diselamatkan.

"Saya kejar lagi, mengapa yang tujuh orang tidak bisa diselamatkan? Menurut investigasi awal memang yang lain menggunakan pelampung dan kemudian mengikuti arahan, mungkin ada kepanikan tertentu sehingga tidak bisa diselamatkan bersama yang lain," ujarnya.

Berdasarkan laporan, Presiden mengatakan asuransi sudah diberikan baik kepada pemilik mobil yang tenggelam maupun kepada keluarga yang mengalami musibah.

"Saya ingin hukum ditegakkan, kompensasi diberikan, dan segala sesuatunya harus dapat diselesaikan dengan seadil-adilnya," tegasnya.

Kapal Feri KMP Bahuga Jaya tenggelam dekat Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, sekitar empat mil dari pelabuhan penyeberangan saat berlayar dari Pelabuhan Merak, Banten, menuju Pelabuhan Bakauheni di Lampung.

Kepolisian Daerah Lampung masih melakukan penyidikan dan penyelidikan terhadap sejumlah awak KMP Bahuga Jaya dan kapal tanker Norgas Cathinka dari Singapura, yang disebut-sebut menabrak Bahuga Jaya hingga menyebabkan kapal angkutan penumpang Indonesia itu tenggelam.

KMP Bahuga Jaya dilaporkan sedang mengangkut 80-an kendaraan roda empat dan dua, serta ratusan penumpang pejalan kaki ketika kecelakaan terjadi.

Sementara itu, menurut keterangan di laman Kementerian Perhubungan RI, dalam kecelakaan tenggelamnya KMP Bahuga Jaya, tujuh orang meninggal dunia dan 206 lainnya selamat, sebagian berada di rumah sakit Bakauheni dan sebagian lainnya di Merak.

Jumlah kendaraan yang diangkut saat itu sebanyak 78 unit, terdiri dari 10 sepeda motor, 22 kendaraan pribadi, 11 angkutan barang (mobil boks), 17 truk sedang dan 18 truk besar.

Menurut Menhub E.E. Mangindaan, seluruh korban meinggal dunia maupun yang menjalani perawatan di rumah sakit akan menerima santunan asuransi dari PT Jasa Raharja, sementara kendaraan mendapat santunan dari PT Jasa Raharja Putra.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.