Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

PSSI Djohar Cabut, PON Pakai Perangkat ISL

Sabtu, 08 September 2012


PB PON akhirnya secara spontan menggandeng perangkat pertandingan yang biasa memimpin laga Liga Super Indonesia (ISL), setelah semua perangkat pertandingan dicabut oleh PSSI Pimpinan Djohar Arifin.

Pencabutan perangkat pertandingan itu adalah buntut dari merembetnya kisruh dualisme kepengurusan PSSI. Kisruh itu mengejawantah dalam tiga laga pertama cabang olah raga (cabor) sepak bola PON PON XVIII-2012, Kamis (6/9/2012).

Tiga laga itu diprotes oleh Ketua Deputi Bidang Kompetisi PSSI Saleh Ismail Mukadar. Tiga laga itu adalah pertandingan antara Jambi kontra Sulawesi Tenggara, tim Jawa Barat melawan Jawa Timur, dan laga antara tim Kalimantan Timur versus Jawa Tengah.

Akibat protesnya tidak digubris, Saleh Mukadar kemudian mencabut semua perangkat pertandingan yang bertugas di PON XVIII. Itu ditegaskan dalam surat tertanggal 7 September 2012 bernomor 2472/UDN/1130/IX-12 yang ditandatangani plt Sekjen Hadiyandra.

Menyikapi itu, ketua panpel cabor sepakbola PON XVIII Satar Thaher langsung mengambil inisiatif untuk menggandeng perangkat pertandingan ISL yang berada di bawah naungan PSSI pimpinan La Nyalla Mattalitti.

"Kami tidak mau memposisikan diri berada di salah satu pihak. Kami, panitia PON, bertugas memastikan kegiatan kami berjalan baik," ujar Satar, Sabtu (8/9/2012).

"Untuk itu, kami menyiapkan antisipasinya dengan menghadirkan 40 perangkat pertandingan yang biasa memimpin laga-laga ISL," tegasnya.

Sebelumnya diberitakan pada laga pertama antara Jambi versus Sultra, Saleh disebut inspektur wasit Mulyana sebagai pihak yang memerintahkan agar perangkat pertandingan tak menggelar laga itu. Tim PON Jambi yang tampil di multievent 4 tahunan berskala nasional itu berasal dari Pengprov pimpinan Bujang Nasril yang dibekukan PSSI Djohar.

Tim PON Jambi dari Pengprov Bujang berhak tampil di PON XVIII-2012 karena mereka menang pada sidang kasus dualisme dengan caretaker Pengprov Jambi bentukan Djohar yang dipimpin Hadiyandra. Kemenangan itu diputuskan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) di bawah supervisi KONI Pusat.

Selanjutnya, PSSI pimpinan Djohar merekomendasikan tim PON Jabar dari caretaker Pengprov Bambang Sukowiyono yang sudah dinyatakan BAORI tidak sah, tampil melawan tim PON Jatim. Padahal, Pengprov pimpinan Tonny Apriliani juga membentuk tim PON Jabar.

Pada kasus ke-3, Saleh memboikot duel tim PON Kaltim kontra Jateng agar tidak digelar. Mereka menganggap Kaltim tidak layak tampil di PON XVIII. Sebaliknya, mereka mendukung tim PON Kalimantan Selatan yang dinyatakan kalah WO pada laga playoff melawan Kaltim sebagai tim yang dinilai berhak main di PON XVIII-2012.
Share this Article on :

0 komentar:

Posting Komentar

Terimakasih telah berkomentar di website kami

 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.