Pemkab Lamongan Bantu Beasiswa 1494 Mahasiswa Tak Mampu
Sabtu, 08 September 2012
LAMONGAN - Komitmen Pemkab Lamongan terhadap keluarga kurang mampu agar anaknya bisa mengenyam pendidikan terus dibuktikan dengan tetap memberikan beasiswa untuk mahasiswa kurang mampu. Sebanyak 1. 494 mahasiswa kurang mampu telah menerima beasiswa.
“ Sampai dengan tahun 2011, sudah ada 1.494 mahasiswa kurang mampu dibiayai oleh pemkab,”tegas Bupati Fadeli saat menghadiri wisuda diploma, sarjana dan pascasarjana Universitas Islam Lamongan (Unisla), Sabtu (8/9/2012).
Mereka saat ini sedang belajar di berbagai perguruan tinggi negeri terkemuka di Indonesia baik negeri maupun swasta, termasuk di Unisla. Jumlahnya sampai 2011 tercacat 221 mahasiswa yang menerima beasiswa di Unisla.
Mereka mahasiswa yang mendapat beasiswa adalah potensi besar untuk membangun bangsa dan negara. Sebab Indonesia pada 2010 hingga 2035 dikaruniai potensi sumber daya manusia (SDM) berupa populasi usia produktif terbesar.
Potensi SDM tersebut harus dikelola dengan baik agar berkualitas sehingga menjadi bonus demografi.” Namun sebaliknya, kalau kita tidak berhasil mengelolanya, justru hal itu akan menjadi bencana demografi,”ungkap Fadeli menyampaikan pandangannya.
Makanya, lanjut Fadeli disinilah peran penting dunia pendidikan dan kebudayaan dalam mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas.
Pihaknya juga menyampaikan apresiasi atas usaha keras Unisla dan mewujudkan dunia pendidikan yang berkualitas dan terus bekerja keras untuk memajukan universitas baik secara fisik gedungnya maupun kualitas pendidikannya.
Ia berharap, kedepan Unisla mampu bersaing dengan perguruan tinggi di daerah-daerah lain. Untuk itu, harus memiliki arah yang jelas dalam pembentukan kultur dan semangat keilmuan, yang dapat membangun kesadaran penelitian dan kemampuan individual agar memiliki kualitas serta daya saing yang tinggi.
Dicontohkan, potensi daya saing di Lamongan misalnya, masyarakat Lamongan saat ini telah memiliki daya saing tinggi dibanding daerah-daerah lain.
Salah satu tolok ukur yang secara nasional digunakan untuk mengukur hasil-hasil pembangunan adalah IPM (indeks pembangunan manusia).
Yakni yang terdiri dari sektor pendidikan, kesehatan dan daya beli masyarakat. Dimana secara akumulatif tahun 2011 IPM Lamongan telah mencapai angka 70,13 atau berada pada tataran menengah atas.
Seirama dengan Pemkab Lamongan, Dinas Pendidikan Jatim juga sedang memberi perhatian pada pendidikan bagi warga masyarakat di daerah perbatasan kurang mampu.
“ Karena masyarakat di daerah ini (perbatasan) banyak yang miskin, tingkat kelulusan rendah dan angka buta hurufnya tinggi. Di daerah perbatasan juga banyak anak yang putus sekolah. Sehingga Pemprov Jatim memberi perhatian lebih di kawasan ini, “kata Kepala Dinas Pendidikan Jatim, Harun yang turut hadir saat acara wisuda di Unisla.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)


0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami