Lipsus: Pelatihan LPBI NU
Selasa, 25 September 2012
Bojonegoro- Sebanyak 40 peserta Pelatihan Pengurangan Resiko Bencana (PRB) dan Participatory Disaster Risk Assessment (PDRA) gabungan dari Kabupaten Lamongan dan Bojonegoro melaksanakan praktek lapangan di Desa Mulyoagung, Kecamatan/Kabupaten Bojonegoro, Selasa (25/9/2012).
Acara pelatihan ini diselenggarakan oleh Lembaga Pelatihan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) sejak tangg 22 September hingga 26 September 2012.
Program Officer pelatihan PP. LPBI NU Jakarta Lainur Nur Farida mengatakan, kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan instansi terkait tentang penanggulangan bencana. "Agar nantinya ketika ada bencana terjadi sewaktu-waktu dapat cepat merespon dan tanggap," ungkapnya kepada blokBojonegoro.com.
Perempuan yang akrab dipanggil Laili itu menambahkan dari 40 peserta yang ada dibagi dalam 8 kelompok yang khusus melakukan analisis pemetaan, transek, analisis kalender musim, analisis mata pencaharian, analisis sejarah desa, analisis kecenderungan dan perubahan, kelembagaan, dan kelompok terakhir analisis aktivitas harian.
Sementara itu, Kepala Desa Mulyoagung, Sawiyono mengatakan, melihat sering terjadinya bencana di Bengawan Solo mengakibatkan erosi tanah yang hampir mendekati pemukiman penduduk imbas dari pangambilan pasir dengan alat mekanik.
"Akibatnya ada yang pindah, gara-gara erosi. Pada tahun 1990 mau ada rencana pembuatan plengsengan, tapi hingga sekarang belum ada, padahal sangat diharapkkan ada plengsengan," ungkapnya.
Sawiyono berharap ada perhatian pemerintah untuk membangun plengsengan di desa setempat untuk menanggulangi bencana dan erosi. Sejauh ini Pemerintah Desa hanya melarang penambang pasir untuk melakukan penambangan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami