Nasdem Bentuk Komunitas Buruh

Jakarta: Ketua Dewan Pakar Gerakan Massa Buruh NasDem Sugeng Suparwoto mengklaim organisasinya menjadi wadah paling tepat bagi buruh untuk berpolitik. Dengan wadah itu, ia meyakinkan bahwa ke depan buruh tidak perlu lagi berdemonstrasi turun ke jalan untuk memperjuangkan aspirasinya.


"Gemuruh NasDem ini merupakan wadah yang tepat. Nanti NasDem yang akan menggedor semua pintu-pintu pemangku kebijakan apabila ada hak-hak dan aspirasi buruh yang tidak diperhatikan," kata Sugeng.

Ia mengatakan masalah ketenagakerjaan melalui sistem "outsourcing" masih dialami buruh. Padahal, sistem itu dulunya diambil dalam kondisi negara yang sedang tidak stabil dan tidak pasti.

"Artinya kebijakan outsourcing tidak ideal saat ini karena kebijakan sistem tersebut diambil pada masa-masa terpaksa," ujar dia.

Menurut Sugeng, ada beberapa masalah utama kaum buruh yang akan diperjuangkan Gemuruh. Antara lain adalah soal rendahnya tingkat pendidikan buruh, minimalnya perlindungan hukum buruh, upah kurang layak, serta sistem kerja outsourcing.

"Melalui Gemuruh NasDem buruh dapat menyalurkan peta politiknya, sedangkan bagi parpol, organisasi sayap ini dapat menjadi sumber untuk mengetahui masalah-masalah utama buruh, serta menjadi sumber ide. Karena fungsi partai adalah rekuitment kepemimpinan, mendengarkan dan memperjuangkan aspirasi, dan memberikan pendidikan politik kepada masyarakat," ujar dia.

Gemuruh NasDem sebagai organisasi sayap partai Nasional Demokrat akan mendeklarasikan keberadaan dan visi misinya serta melantik pengurusnya pada Ahad (2/9) di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta. Acara ini akan dihadiri sedikitnya 1.600 buruh dari berbagai elemen.

Ketua Umum Gemuruh NasDem Irma Suryani Chaniago mengatakan Gemuruh NasDem dibentuk untuk memperkokoh keberadaan Partai Nasdem selaku partai yang berkomitmen untuk memperjuangkan kaum buruh.

"Gemuruh merupakan organisasi yang terdiri dari segenap aktivis buruh, serikat buruh, maupun perorangan yang bersama-sama memiliki semangat perjuangan untuk meningkatkan harkat martabat buruh," kata Irma dalam konferensi pers deklarasi dan pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Gemuruh NasDem di Jakarta, Sabtu (1/9).

Irma mengatakan ide lahirnya organisasi sayap Gemuruh NasDem berawal dari kegelisahan kawan-kawan buruh terhadap permasalahan yang menimpa kaum buruh. "Dari ide tersebut kami mencoba membuat wadah untuk dapat mendorong buruh menjadi pelaku dari pembuat kebijakan di level legislatif," kata dia.

Dia mengatakan buruh harus menjadi subjek dari pembuat kebijakan, bukan hanya menjadi objek semata. Tanpa menjadi pelaku, buruh selamanya hanya akan menjadi penonton dengan angan-angan kesejahteraan dan kemakmuran.

"Berbekal kerja sama kami dengan Partai NasDem yang mengusung restorasi Indonesia, kami bekerja sama dengan NasDem di parlemen akan memperjuangkan kebijakan berpihak pada buruh," kata dia.