Pontianak: Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai
Golkar meminta penyampaian penghitungan cepat (quick count) dalam
Pemilihan Gubernur Kalimantan Barat tak menimbulkan penyesatan opini.
Ketua Balitbang DPP Partai Golkar, Indra J. Piliang, menyatakan,
integritas lembaga yang melakukan hitung cepat harus kredibel.
"Kami menyayangkan klaim kemenangan hingga 51 persen dalam Pilkada
Kalbar yang disebutkan calon incumbent, Cornelis. Karena klaim
kemenangan 51 persen hasil penghitungan cepat dari lembaga yang
integritasnya belum diketahui akan membuat penyesatan opini," kata dia
di Pontianak, Sabtu (22/9).
Ia melanjutkan, sepatutnya penghitungan cepat itu dilakukan lembaga
survei independen yang sudah teruji dalam ratusan Pilkada. "Bukan
sepihak oleh lembaga yang belum pernah melakukan itu," jelas dia.
Indra menambahkan, klaim kemenangan, selain bisa mengganggu konsentrasi
KPU, juga dapat memicu kegaduhan serta menciptakan situasi tak kondusif.
Ia mengungkapkan, dari data yang masuk, pasangan Morkes Effendi -
Burhanuddin AR yang diusung Partai Golkar, menang di delapan
kabupaten/kota secara signifikan.
Indra juga meminta kepada seluruh relawan dan tim sukses untuk menjaga
suara yang masuk agar tak terjadi kecurangan. "Terutama untuk terus
menjaga formulir C1 hingga sampai ke KPU Provinsi Kalbar," tegas Indra.
Indra pun meminta media, baik di Kalbar dan media nasional, dapat
melakukan kontrol secara efektif terhadap pelaksanaan Pilkada Kalbar
yang pelaksanaannya bertepatan dengan putaran ke-2 Pilkada DKI Jakarta.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami