Fauzi Bowo: Orang Miskin di DKI Sedikit
Selasa, 04 September 2012
Jakarta: Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, kesenjangan pendapatan antara si kaya dan si miskin di Ibu Kota tergolong rendah. "Gap antara si kaya dan miskin tak terjadi karena tingkat 'koefisien gini' hanya 0,37-0,38," kata Fauzi dalam acara halalbihalal Lippo Group di Jakarta, Senin (3/9) malam.
Berdasarkan ensiklopedia Wikipedia, koefisien gini adalah ukuran yang dikembangkan oleh statistikus Italia, Corrado Gini, dan dipublikasikan pada 1912 dalam karyanya, "Variability and Mutability".
Koefisien ini biasanya digunakan buat mengukur kesenjangan pendapatan dan kekayaan. Di seluruh dunia, koefisien bervariasi dari 0,25 (Denmark) hingga 0,70 (Namibia).
Menurut Fauzi, orang miskin di Jakarta punya persentase paling sedikit, bila dibandingkan provinsi lain di Indonesia.
Sebelumnya, Gubernur Jakarta juga mengemukakan, Pemprov DKI akan memelopori penerbitan obligasi daerah sebagai sarana untuk mendapatkan dana buat membangun kawasan Ibu Kota.
"Jakarta memelopori untuk menjual obligasi daerah," kata Fauzi Bowo dalam dalam acara Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibitions (IICE) 2012 yang digelar di Jakarta, Kamis (30/8).
Untuk penerbitan obligasi daerah tersebut, jelasnya, pihaknya telah mendapatkan persetujuan dari pihak Kementerian Keuangan.
Gubernur DKI juga menuturkan, rating untuk obligasi daerah DKI Jakarta itu memiliki tingkat rating yang sangat baik, yaitu "double A plus".
Berdasarkan APBD Perubahan DKI Jakarta 2012, nilai obligasi yang ditetapkan adalah sebesar Rp1,2 triliun atau berubah dari rencana awal sebesar Rp1,7 triliun.
Obligasi daerah tersebut rencananya akan dilakukan untuk membiayai sejumlah proyek pembangunan seperti RSUD Jakarta Selatan, Terminal Pulo Gebang, Proyek Pembangunan Rumah Susun Daan Mogot, dan Proyek Pengolahan Air Limbah di Casablanca.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami