Erick Thohir: Tidak Ada Tekanan Untuk Andik
Jumat, 07 September 2012
Amerika- Andik Vermansyah menjadi pemain Indonesia yang memanfaatkan skema DC United dalam memberikan kesempatan kepada para pesepakbola tanah air untuk menunjukkan kemampuan.
Klub MLS itu dimiliki Erick Thohir sejak Juli lalu. Salah satu butir kesepakatan akuisisi adalah pemberian kesempatan kepada pemain Indonesia untuk berkiprah di Amerika Serikat. Kesepakatan itu tidak diraih dengan mudah.
"Saya bertemu Don Garber dan saya bilang saya ingin diberi kesempatan agar ada dari bangsa saya bisa bermain di MLS," kisah Erick kepada wartawan di Jakarta, Kamis (6/9) malam.
"Garber balik mengatakan, agak sulit karena peringkat FIFA kita di bawah 100 besar dan dia tahu kondisi asosiasi sepakbola kita saat ini. Sedangkan dari sisi pangsa pasar, MLS masih lebih diminati masyarakat Hispanik. Beruntung saya bisa meyakinkannya lebih lanjut untuk dapat mengirim satu pemain Indonesia ke tim inti dan dua pemain U-18."
Prorgam pengiriman itu masih dijajaki dalam jangka panjang dan Andik menjadi pemain Indonesia pertama yang diberi kesempatan untuk berlatih bersama DC United. Meski demikian, Andik tidak dapat mengikat kontrak secara permanen saat ini karena jendela transfer MLS baru dibuka Desember mendatang.
"Ada tekanan tersendiri karena ini merupakan kesempatan yang tidak boleh lepas. Tapi kita coba saja, berlatih dan tidak ada tekanan buat Andik. Mudah-mudahan dari segi pengetahuan Andik bertambah, begitu pula dari segi fitness, pola makan, dan taktik. Sports science di Amerika Serikat luar biasa," sambung Erick.
"Selain itu, pengiriman Andik juga supaya pelatih saya, Ben Olsen, dapat mengenali potensi pemain Indonesia. Siapa tahu ada kesamaan yang saling menguntungkan."
"Saya juga membuka kesempatan kerja sama di bidang kepelatihan dan lain-lain. Saya harapkan Andik bukan yang terakhir, tetapi yang pertama. Kenapa Andik? Karena dia masih muda dan sesuai dengan rencana investasi jangka panjang kami. Persib Bandung [klub tempat Erick menjadi wakil komisaris] sudah saya tanya juga, tapi feedback mereka tidak secepat Andik."
Andik dijadwalkan menjalani latihan selama sepuluh hari. Sepanjang periode tersebut, DC United memiliki jadwal pertandingan, yaitu sekali untuk tim utama dan dua kali tim cadangan. Andik hanya mungkin turun di tim cadangan, jika penampilannya dianggap memuaskan. Erick memastikan pula, kinerja Andik saat berlatih akan dinilai sama seperti pemain lain.
Terakhir, Erick membeberkan rencana pengembangan DC United.
"Klub ini merupakan salah satu yang tersukses di MLS dengan empat kali menjuarai liga dan sekali menjuarai Piala Champions Concacaf, tapi belakangan prestasinya meredup," ujarnya.
"Kami memiliki target di DC United, pertama, membangun tim yang bagus. Kedua, memiliki stadion sendiri. Ketiga, mengembangkan diri sebagai merek global. Terakhir, memiliki akademi taruna."
"DC United sudah memiliki pemain dari Cina, Long Tan. Kenapa Indonesia tidak? Saya minta agar Andik fokus, enjoy, dan bekerja keras. Penilaian kinerjanya pun akan dilakukan seprofesional mungkin.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami