Ketua Pengprov PSSI Jawa Barat Tonny Aprilani menilai Djohar Arifin melecehkan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) terkait putusan Badan Arbitrase Olahraga Indonesia (BAORI) terhadap sengketa dualisme tim sepakbola PON Jabar.
Dikatakan Tonny, keputusan BAORI yang menetapkan bahwa tim sepakbola PON Jabar yang harus diberangkatkan oleh KONI Jabar adalah tim yang disiapkan oleh Pengprov PSSI yang diketuainya adalah sudah tepat. Mengingat sejak awal, tim sepakbola tersebut telah mengikuti Puslatda yang dibiayai oleh KONI Jabar. "Nah tiba-tiba Djohar membentuk PSSI caretaker yang tidak sah, lalu membuat tim sepakbola PON dadakan, dan memaksa KONI Jabar untuk meng-entry nama-namanya sebagi skuad PON Jabar. Ini selain tidak benar, juga merugikan prestasi Jabar," tukas Tonny yang juga anggota Komite Eksekutif PSSI pimpinan La Nyalla M Mattalitti ini kepada wartawan di Bandung, Kamis (16/8/2012) petang sebagaimana dalam pers rilis yang diterima beritajatim.com.
Menanggapi pernyataan Djohar yang mengatakan tidak mengakui keputusan BAORI, Tonny menegaskan bahwa BAORI memang tidak membutuhkan pengakuan dari Djohar. Karena BAORI dibentuk atas perintah UU No 3/2005, tentang Sistem Keolahragaan Nasional, dan disetujui seluruh KONI Daerah, termasuk KONI Jabar. Karena itu, KONI Jabar pasti menjalankan keputusan BAORI, sebagaimana diatur dalam Pasal 39 dan 40 Anggaran Dasar KONI.
"Jadi silakan saja Djohar mau bilang apa, tidak akan ada efeknya. Sebab, Statuta PSSI itu memang mengatur PSSI. Tapi dalam kasus ini, terkait tim PON, bukan domain PSSI, tapi domain KONI. Karena PON itu sejatinya perebutan supremasi antar KONI Daerah. Itu yang tidak dipahami Djohar. Sehingga pernyataannya justru melecehkan KONI. Anehnya lagi, Djohar pura-pura lupa mungkin bahwa pada saat pembahasan UU tersebut, dia sebagai wakil dari Kemenpora ngotot agar UU itu disahkan, termasuk agar ada peran yang kuat dari BAORI," urainya.
Seperti diberitakan, Djohar Arifin menganggap putusan BAORI sebagai angin lalu. "Jadi anggaplah itu angin lalu. Tidak perlu ditaati," ujar Djohar di Hotel Preanger, Kamis (16/8/2012) sore.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami