Free Ebook Aku Beriman, Maka Aku Bertanya - download buku, ebook gratis. Buku Aku Beriman, Maka Aku Bertanya, Membantu saya untuk meninjau ulang keimanan saya, mengevaluasinya, untuk kemudian mengokohkannya lagi. Insya Allah. Dari buku ini saya juga menyadari bahwa dunia ini sempit. Walaupun Amerika itu jauh di seberang Pasifik sana, masalah-masalah muslim muda di sana ternyata tidak jauh berbeda dengan di sini. Mereka juga mengalami benturan kebudayaan. Bedanya menurut saya, jika kita di sini berhadapan dengan ‘radiasi’ dari kebudayaan ‘barat’, mereka berhadapan langsung muka-ke-muka.
Buku berjudul Aku Bertanya, maka Aku Beriman ini merupakan bagian pertama dari buku ketiganya yang berjudul Losing My Religion: A Call for Help (2004), yang dalam versi Indonesia sengaja dibagi menjadi dua oleh Penerbitnya–Serambi–agar memudahkan pembacanya memahami pola pikirnya yang kontroversial seputar Islam, hadis, peran akal, patriarki, dan budaya masjid.
Sebelum Anda beranjak dari halaman ini, saya sangat senang sekali jika Anda bersedia meluangkan sedikit waktu untuk men-share Ebook Aku Beriman, Maka Aku Bertanya ini dan memberikan G +1 agar Ebook ini juga dapat didownload dan dibaca oleh sahabat atau orang terdekat Anda.
Rekomendasi Ebook lainnya:
Banyak orang berkeyakinan bahwa pertanyaan rasional hanya akan merongrong iman. Pertanyaan kritis pun kerap dijawab dengan kaku oleh para pemuka agama. Akibatnya, kegalauan iman terus bercokol di benak para penanya. Upaya mereka dalam menyelesaikan p ertentangan iman dan akal selalu terantuk kecenderungan kaum muslim untuk membakukan pendapat-pendapat ulama terdahulu. Tak pelak, kelesuan beragama mendera para mualaf dan generasi muda muslim. Mereka inilah yang paling mengalami kesukaran merajut ikatan nyata dengan Islam di tengah budaya sekuler.

Dalam buku ini, Jeffrey Lang menjelaskan mengapa ia menjadi seorang muslim. Ternyata, karena dia membaca Alquran, tentu Alquran yang memiliki terjemahannya. Apa yang menjadi pertanyaannya, terjawab tuntas setelah dia membaca lembar demi lembar Alquran tersebut. Berbagai gugatan dan kegelisahan akalnya terjawab secara menyakinkan dalam Alquran, seperti: seputar Islam, autentitas Alquran, sifat-sifat Allah, derita manusia, dan keadilan Allahm kenabian Muhammad saw, dan sebagainya.
Buku ini sangat apa adanya, obyektif, dan ‘cukup kontroversial’. Jadi, butuh kelegowoan hati dan open mind dalam membacanya. Bagi Jeffrey Lang, pertanyaan rasional tidak akan merongrong iman. Justru, untuk menggapai iman sejati, dia menyarankan agar kita harus bisa membebaskan diri dari tradisi dan memeriksa keyakinan-keyakinan kita secara rasional. Jawaban-jawabannya Jeffrey Lang ini sangat logis dan tak terbantahkan, tapi juga membuat kita merenungi makna semua penuturan pengalaman-pengalaman spiritualnya.
Sebelum Anda beranjak dari halaman ini, saya sangat senang sekali jika Anda bersedia meluangkan sedikit waktu untuk men-share Ebook Aku Beriman, Maka Aku Bertanya ini dan memberikan G +1 agar Ebook ini juga dapat didownload dan dibaca oleh sahabat atau orang terdekat Anda.
Buku berjudul Aku Bertanya, maka Aku Beriman ini merupakan bagian pertama dari buku ketiganya yang berjudul Losing My Religion: A Call for Help (2004), yang dalam versi Indonesia sengaja dibagi menjadi dua oleh Penerbitnya–Serambi–agar memudahkan pembacanya memahami pola pikirnya yang kontroversial seputar Islam, hadis, peran akal, patriarki, dan budaya masjid.
Sebelum Anda beranjak dari halaman ini, saya sangat senang sekali jika Anda bersedia meluangkan sedikit waktu untuk men-share Ebook Aku Beriman, Maka Aku Bertanya ini dan memberikan G +1 agar Ebook ini juga dapat didownload dan dibaca oleh sahabat atau orang terdekat Anda.
Rekomendasi Ebook lainnya:
- Free Ebook Muhammad Prophet for Our Time
- Free Ebook Blessing in Disguise
- Free Ebook Islamic Creative Thinking
- Free Ebook Indah dan Mulia
Sinopsis Ebook Aku Beriman, Maka Aku Bertanya
Banyak orang berkeyakinan bahwa pertanyaan rasional hanya akan merongrong iman. Pertanyaan kritis pun kerap dijawab dengan kaku oleh para pemuka agama. Akibatnya, kegalauan iman terus bercokol di benak para penanya. Upaya mereka dalam menyelesaikan p ertentangan iman dan akal selalu terantuk kecenderungan kaum muslim untuk membakukan pendapat-pendapat ulama terdahulu. Tak pelak, kelesuan beragama mendera para mualaf dan generasi muda muslim. Mereka inilah yang paling mengalami kesukaran merajut ikatan nyata dengan Islam di tengah budaya sekuler.

Dalam buku ini, Jeffrey Lang menjelaskan mengapa ia menjadi seorang muslim. Ternyata, karena dia membaca Alquran, tentu Alquran yang memiliki terjemahannya. Apa yang menjadi pertanyaannya, terjawab tuntas setelah dia membaca lembar demi lembar Alquran tersebut. Berbagai gugatan dan kegelisahan akalnya terjawab secara menyakinkan dalam Alquran, seperti: seputar Islam, autentitas Alquran, sifat-sifat Allah, derita manusia, dan keadilan Allahm kenabian Muhammad saw, dan sebagainya.
Buku ini sangat apa adanya, obyektif, dan ‘cukup kontroversial’. Jadi, butuh kelegowoan hati dan open mind dalam membacanya. Bagi Jeffrey Lang, pertanyaan rasional tidak akan merongrong iman. Justru, untuk menggapai iman sejati, dia menyarankan agar kita harus bisa membebaskan diri dari tradisi dan memeriksa keyakinan-keyakinan kita secara rasional. Jawaban-jawabannya Jeffrey Lang ini sangat logis dan tak terbantahkan, tapi juga membuat kita merenungi makna semua penuturan pengalaman-pengalaman spiritualnya.
Sebelum Anda beranjak dari halaman ini, saya sangat senang sekali jika Anda bersedia meluangkan sedikit waktu untuk men-share Ebook Aku Beriman, Maka Aku Bertanya ini dan memberikan G +1 agar Ebook ini juga dapat didownload dan dibaca oleh sahabat atau orang terdekat Anda.
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami