• Redaksi
  • Hubungi Kami
    • Kabarlamongan.com
    • Contact on Facebook
    • Contact on Twitter
    • Pusatnya Undangan Unik
  • Lamongan Online
  • Persela
  • Hukum Kriminal
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • Selebritis
  • Religia
  • Hot
  • Lensa
    • Pendidikan
    • Kesehatan

Berita Lamongan Terkini

Portal Berita Kabupaten Lamongan dan Sekitarnya

Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :
skip to main | skip to sidebar

Headline News

  • Nekat Remas Payudara, Pemuda Ini Dipolisikan
  • Pemandian Air Hangat Brumbun, Diminati Warga ‘Bukan’ Pemda
  • Inilah Jadwal Persela Lamongan di Inter Island Cup 2014
  • Lomba Mewarnai & Menulis Surat Untuk Ibu Bupati Lamongan

Nekat Remas Payudara, Pemuda Ini Dipolisikan

Pemandian Air Hangat Brumbun, Diminati Warga ‘Bukan’ Pemda

Inilah Jadwal Persela Lamongan di Inter Island Cup 2014

Lomba Mewarnai & Menulis Surat Untuk Ibu Bupati Lamongan

Lamongan Online

More on this category »

Politik

More on this category »

Teknologi

More on this category »
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen. Tampilkan semua postingan
09.48

Cerpen : Dik Narti

Jumat, 15 November 2013

“Kang, pokoknya saya ingin menjadi caleg lagi,” kata Narti dengan nada merayu.
“Jangan, Dik Narti! Jangan mencalon mendaftar sebagai caleg lagi. Kita sudah tidak punya apa-apa,” ungkap Parlan melarang istrinya yang masih bersikukuh ingin mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif.
Suami istri ini setiap hari selalu beradu sikap. Narti yang tahun lalu sudah gagal menjadi anggota legislatif tetap ngotot ingin mencalonkan diri lagi. Sedangkan suaminya sudah tidak menghendaki lagi istrinya maju sebagai calon anggota legislatif.
“Kita sudah tidak mempunyai modal lagi. Sawah, kebun, bahkan mobil yang baru lunas kreditannya sudah lenyap untuk modal pencalegan kamu lima tahun yang lalu. Kalau kamu ngotot ingin maju lagi, saya tidak mampu,” kata Parlan memberikan penjelasan kepada Narti yang duduk murung di sampingnya.
Narti diam. Ia masih tetap berusaha mencari cara meluluhkan hati suaminya agar merestuinya mendaftar menjadi caleg lagi. Wanita setengah baya namun penampilannya masih seperti gadis remaja ini menggeser tempat duduknya. Ia lebih mendekat kepada suaminya. Tangannya yang lembut mencoba membelai rambut suaminya yang sebagian menutupi dahinya. Namun dengan cepat tangan suaminya menolak belaian tangan istrinya. Rupanya Parlan sudah mengetahui akal bulus istrinya yang ingin meluluhkan hatinya.
“Kenapa, Kang?” tanya Narti.
“Aku tahu maksudmu membelai rambutku. Engkau pasti ingin meluluhkan hatiku agar aku bersedia merestui pencaleganmu. Tidak Dik Narti. Sekali tidak tetap tidak. Aku sudah kapok dengan pencalganmu pada pemilu yang lalu.”
“Jangan putus asa, Kang! Memang tahun lalu saya kurang beruntung. Pemilu tahun ini saya yakin pasti menang.”
“Heh, menang? Jangan bermimpi, Dik Narti! Yang menyebabkan seseorang akan memenangkan pemilihan calon legislatif itu bukan kecantikan atau kepintaran. Uang yang akan berbicara. Semakin banyak uang yang dikeluarkan, semakin besar peluang seseorang menjadi anggota legislatif.”
Sesaat suasana hening. Kedua orang yang berbeda sikap ini mencari dasar untuk memenangkan debat. Narti yang keranjingan menjadi anggota legislatif terus melancarkan jurus-jurunya untuk menaklukkan hati Parlan, suaminya. Parlan sendiri tidak tinggal diam. Ia mencari jurus jitu untuk menyadarkan istrinya agar tidak nekat mendaftar sebagai caleg lagi.
Bagi seorang suami seperti Parlan, memang sangat keberatan merestui istrinya menjadi calon anggota legislatif. Selain masalah dana, juga menyangkut masalah harga diri sebagai suami. Seorang suami merasa tidak mempunyai harga diri jika istrinya sering keluar dengan rekan satu partai yang kebanyakan laki-laki. Dan ini sudah terbukti pada pemilu sebelumnya. Narti sering mengadakan pertemuan dengan sesama caleg dari satu partai kemudian mereka berkunjung ke daerah-daerah yang menjadi basis pemilihnya. Tengah malam atau bahkan dini hari Narti baru pulang dengan diantar rekan-rekannya yang mayoritas laki-laki itu. Hal seperti ini masih sangat tabu bagi masyarakat awam yang tinggal di perdesaan yang mayoritas nilai religinya masih sangat kental.
“Sudahlah, Dik Narti, jangan berpikir lagi tentang caleg! Lebih baik kita memikirkan bagaimana membiayai dua anak kita yang kini masih duduk di bangku perkuliahan. Mereka butuh dana banyak untuk menyelesaikan studinya.”
“Urusan biaya kuliah mereka kita pikirkan nanti saja. Yang terpenting bagaimana kita mempunyai dana untuk pencaleganku ini.”
“Lagi-lagi caleg, lagi-lagi caleg! Aku tidak mau mendengar kata-kata itu lagi. Kamu ini wanita, tidak baik terlalu disibukkan urusan-urusan begitu!”
“Lha, kenapa tahun lalu Kakang merestuiku menjadi caleg?”
“Waktu itu aku terpaksa menurutimu hingga kurela menjual semua yang kita miliki. Tapi apa hasilnya? Kau kalah dan hampir saja kau putus asa dengan mencoba bunuh diri.”
“Ya. Itu dulu karena aku ditipu oleh tim suksesku. Mereka yang kupercaya dan kuserahi dana untuk dibagikan kepada calon pemilih, malah diembat sendiri. Tetapi, Kang percayalah! Saya sekarang sudah menemukan trik untuk memenangkan pencaleganku. Saya sudah memasang calon tim sukses di tiap-tiap desa.”
“Punya tim sukses sekecamatan sekalipun, aku tetap tidak mengizinkanmu maju lagi. Titik!”
Parlan tetap bersikukuh mempertahankan sikapnya yang tidak merestui istrinya menjadi caleg. Dia sudah kapok meuruti kemauan istrinya seperti pemilu lalu sehingga tidak mau terjerumus pada kesalahan yang serupa.
***
Semenjak Parlan tidak mengizikan Narti maju dalam pemilu, Narti sering duduk menyendiri di bawah teras rumahnya. Wanita setengah baya yang biasanya berpenampilan seperti gadis remaja ini sudah mulai dimakan kekecewaan. Kulit wajahnya sudah tidak terawat lagi. Guratan-guratan usia di wajahnya terlihat jelas bahwa dia bukan lagi seorang gadis remaja. Dia kini tampak seperti aslinya, wanita setengah baya yang sudah mempunyai dua anak remaja yang kini masih duduk di bangku perkuliahan.
Pada selembar kertas dia menulis sajak. Sajak tentang harapan yang terhalang sang suami. Dia menulis, “Matahari tidak akan berhenti menyinari alam. Dia tidak akan putus asa oleh gumpalan mendung yang menutupi wajahnya. Demikian halnya diriku, yang akan tetap memancarkan sinar di panggung kampanye nanti. Hai, rakyatku! Akulah ratu keadilan yang akan membawa kalian mentas dari kesengsaraan. Akulah ratu kebenaran yang akan selalu menyinari kegelapan dalam kehidupan. Akulah angin yang selalu siap memberikan hembusan nafas segar demi terwujudnya cita-cita kalian menjadi warga yang hidup dalam keadilan, adil dalam kesejahteraan. Coblos aku, Narti!”
“Min, tolong kemari!” Narti memanggil pesuruhnya.
“Ada apa Bu Narti?” tanya Satimin.
“Ini fotokopikan menjadi dua ratus lembar. Pasang di pohon-pohon pinggir jalan dan tiang-tiang listrik atau di tempat keramaian,” perintah Narti sambil menyodorkan kertas yang bertuliskan sajak kampanye.
“Inggih Bu Narti!” Satimin menimpali perintah Narti sambil manggut-manggut.
Sajak Narti yang ditulis sekenanya sudah beredar ke mana-mana. Di setiap desa terpasang selebaran yang berisi ambis Narti menjadi caleg pada pemilu tahun ini. Di sana sini terlihat warga bererumun. Mereka membicarakan ulah Narti yang dinilai ganjil.
Parlan, suami Narti, terkejut saat melihat ada selebaran istrinya yang tertempel di tiang listri di tikungan jalan dekat pasar. Dia lantas bertanya kepada warga yang kebetulan rumahnya dekat dengan tempelan selebaran siapa yang telah menempelkannya.
Parlan lantas mencari Satimin. Ia melihat lelaki kepercayaannya ini sudah berada di rumah bersama Narti. Parlan tertegun melihat sikap istrinya yang berlaga seperti orang yang sedang  berkampanye.
Wanita setengah umur itu berdiri tegak sambil mengepalkan tangan kanannya ke atas. Tangan kirinya memegang selembar kertas yang berisi sajak kampanye.
“Dik Narti, apa yang Kau lakukan?” tanya Parlan sambil menangis.
“Hai, rakyatku! Akulah ratu keadilan yang akan membawa kalian mentas dari kesengsaraan. Akulah ratu kebenaran yang akan selalu menyinari kegelapan dalam kehidupan. Akulah angin yang selalu memberikan hembusan nafas segar demi terwujudnya cita-cita kalian menjadi warga yang hidup dalam keadilan, adil dalam kesejahteraan. Coblos aku, Narti” seru Narti.
Narti tetap bersemangat membacakan sajaknya. Dia tidak menggubris pertanyaan suaminya yang menangis di sampingnya. Parlan pun merangkul tubuh Narti lalu menuntunnya masuk ke rumah.
Saat di papah suaminya, Narti tetap bersemangat membacakan sajak itu. Dia hilang kesadaran karena keinginannya maju dalam pemilu legislatif tahun ini terhalang oleh sikap suaminya yang sudah trauma pada pemilu sebelumnya.
Wanar, 29 Oktober 2013
*Cerpenis adalah guru SMA Raudlatul Muta’allimin Babat
yang sedang menempuh S-2 di Unisda Lamongan
tinggal di Wanar, Pucuk, Lamongan

 
Selngkapnya di http://kabarlamongan.com/dik-narti-cerpen-ahmad-zaini/
9 total views, 9 views today
Alexa Certified Traffic Ranking for kabarlamongan.com
Prev







Most view article

  • Jk : Indonesia Adalah Negara Menengah - 126 Views

  • 40 Guru Dapatkan Pelatihan Koperasi - 105 Views

  • BPW Oi Jatim Gelar Muswil III, Abdus Salam Masuk Kandid - 103 Views

  • Takut Dimarahi Orang Tua, Beberapa Siswa Kepergok Nge-G - 99 Views

  • WNI Korban Tewas Asal Lamongan Dipulangkan KBRI Malaysi - 89 Views

software penambah saldo rekening setiap hari

No Responses

Leave a Reply

Logged in as admin. Log out?

  • Popular
  • Comments
  • Tags
  • No image found
    Pengedar Uang Palsu Tertipu Oknum Yang Mengaku Polisi
    Posted on: 4 November 2013
  • No image found
    WNI Korban Tewas Asal Lamongan Dipulangkan KBRI Malaysia
    Posted on: 6 November 2013
  • korban-rampoik-spbu
    Ditodong Uang 142 Juta Lenyap
    Posted on: 6 November 2013
  • dinas kesehatan lamongan
    Dokumentasi : Ribuan Siswa Ikuti Sikat Gigi Massal
    Posted on: 7 November 2013
  • persela-lamongan
    Persela : Kami Tidak Punya Tunggakan Gaji Pemain
    Posted on: 7 November 2013

Archives

  • November 2013
  • October 2013

Categories

  • Bola
  • Ekonomi
  • Hukum Kriminal
  • Internasional
  • Kesehatan
  • Kiriman Anda
  • Lifestyle
  • Olahraga
  • Pemerintahan
  • Pendidikan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Religia
  • Selebritis
  • Sosial Budaya
  • Teknologi
  • Tokoh
Admin Unknown di 09.48 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerpen
11.28

Cerpen pendidikan - KETIKA MAS GAGAH PERGI

Sabtu, 11 Agustus 2012



Cerpen pendidikan - KETIKA MAS GAGAH PERGI
sahabat pemikir cerdas , banyak berkah yang dapat kita dapati dalam bulan yang penuh berkah ini. mungkin salah satunya dengan membaca cerpen karya mbak Helvy Tiana Rosa. Banyak pesan yang membangun dalam cerpennya. semoga dengan membaca cerpen ini sahabat mendapatkan hikmahnya pada bulan suci ini .OKe lansung santap aja cerpennya sahabat.






Karya:
Admin Murni di 11.28 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerpen
15.51

Cerpen Pendidikan - KASIH TULUS SANG ADIK

Rabu, 01 Agustus 2012



Cerpen Pendidikan - KASIH TULUS SANG ADIK
sahabat pemikir cerdas selamat menunaikan puasa bagi yang menjalaninya. Sahabat ini ada cerpen yang bagus untuk kita sahabat. ya bagi sahabat yang memiliki adik sahabat mesti baca ne cerpen , karena cerpen ini memberikan banyak pelajaran akan ketulusan yang diberikan oleh seorang adik tanpa atau diketahui oleh sahabat sendiri.





Howard hanya bisa
Admin Murni di 15.51 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerpen
13.39

cerpen Lucu : DI KAPAL TERBANG

Minggu, 29 Juli 2012







Cerpen Lucu : DI KAPAL TERBANG
Sahabat ini ada sebuah cerita lucu sahabat. Mengenai cara penerapan peraturan yang harus diberlakukan sahabat. Cara yang satu ini sangat menarik sahabat untuk memerlakukan suatu peraturan itu menggunakan suatu trik dan tipuan sahabat,begini ceritanya sahabat.
Alkisah seorang juragan garam terkaya di Madura ingin melihat ibukota Jakarta dimana Presiden “yang
Admin Murni di 13.39 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerpen
20.02

Cerpen Pendidikan - Batu Kecil Pengingat

Senin, 23 Juli 2012


Cerpen Pendidikan - Batu Kecil Pengingat


Sahabat pemikir cerdas ada yang menarik dari cerita singkat ini sahabat. Dalam kehidupan ini dan semua yang telah diciptakan oleh Yang Maha Kuasa tidak ada yang sia2 sahabat. Salah satunya sebuah baru kecil sahabat, ada pelajaran yang bisa diambil dari sebuah batu sahabat,jadi kisahnya itu  begini sahabat. Seorang pekerja pada proyek bangunan memanjat
Admin Murni di 20.02 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerpen
15.27

Cerpen cinta - CINTA ITU IBARAT BIS

Sabtu, 14 Juli 2012






Cerpen cinta - CINTA ITU IBARAT BIS
 Sahabat pemikir cerdas yang lagi mencari pasangan yang sesuai dengan pilihan sahabat. nah sahabat ini ada sedikit cerita menarik sahabat "Cerpen cinta - CINTA ITU IBARAT BIS" . jika sahabat pikir dengan seksama memang benar demikian adanya sahabat. Ya mirip seperti penantian sia2 aja sahabat klo tak menemukan yang sesuai sahabat. Cinta itu sama seperti
Admin Murni di 15.27 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerpen
22.24

Cerpen Sedih : Kisah BAI FANG LI

Rabu, 20 Juni 2012












Cerpen Sedih : Kisah BAI FANG LI
-  Sahabat PC ini ada sebuah cerpen yang sangat memberikan motivasi untuk
kita sahabat. Jika nanti sahabat membacanya dengan seksama sahabat akan
merasa sedih membaca cerpen ini sahabat. Berikan tanggapan sahabat
setelah membaca cerpen ini. oya ini cerpen di kutip dari sebuah group
yang namanya Aku Bisa. selamat membaca ya sahabat.

AI FANG LI
Admin Murni di 22.24 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerpen
21.00

Cerpen Cinta :Jatuh Cinta Dan Bangun Cinta

Rabu, 30 Mei 2012








Cerpen Cinta :Jatuh Cinta Dan Bangun Cinta
Update lagi mengenai Cinta nih sahabat ,berbicara mengenai cinta ni sahabat memang g ada habisnya sahabat. Sahabat untuk mendengat kata jatuh cinta mungkin sudah tak asing lagi ya sahabat tetapi bagaimana jika kata "bangun cinta" sahabat. Mungkin sahabat pada g' taw juga ya apa si itu bangun cinta. Nanti juga sahabat juga akan taw sendiri apa
Admin Murni di 21.00 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerpen
20.48

Cerpen Pendidikan : Jahatnya seorang Anak

Kamis, 24 Mei 2012









Cerpen Pendidikan : Jahatnya seorang Anak
  Sahabat Pemikir Cerdas yang selalu menyayangi kedua orang tuanya.
Sahabat pernah memikirkan perasaan orang tua saat keinginannya sahabat
tolak. Nah sahabat kali ini ada beberapa pernyaatan, mudah2an sahabat
tidak seperti itu ya sahabat.

I love u mom, i love u dad .... !!!!

1. Waktu kamu berumur 1 tahun, dia menyuapi dan memandikanmu ....
Admin Murni di 20.48 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerpen
00.26

Cerpen Pendidikan : Cara Pandang Seseorang

Jumat, 27 April 2012







Cerpen Pendidikan : Cara Pandang Seseorang
sahabat pemikir cerdas kali ini kita akan membahas mengenai cara pandang kita terhadap seseorang sahabat. Untuk lebih mudahnya akan dibawakan sebuah cerita pendek mengenai ini sahabat. Baiklh sahabat langsung aja.

Pasangan muda yang baru menikah menempati rumah di sebuah komplek perumahan.

Suatu pagi, sewaktu sarapan, si istri melalui jendela
Admin Murni di 00.26 0 komentar
Kirimkan Ini lewat EmailBlogThis!Bagikan ke XBerbagi ke FacebookBagikan ke Pinterest
Label: Cerpen
Postingan Lama Beranda
Langganan: Postingan (Atom)

Persela

More on this category »

Berita Islam

More on this category »

Hukum

More on this category »

Berita Terpopuler

  • KPUD Mulai Distribusikan Surat Suara
    Kabarlamongan.com   :   Lamongan   –   Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD)   Lamongan   hari ini (05/03) mulai mendistribusikan bilik dan s...
  • RSBI Dibubarkan
    Solusi Atau Blunder Pendidikan Negeri Ini Kabarlamongan.com: Belum lagi reda debat tentang Kurikulum 2013, kini dunia pendidikan dihebohkan...
  • Gerakan Pramuka Dianggap Jadul
    Kabarlamongan.com: Lamongan-  Pramuka sampai saat ini masih terkesan ketinggalan zaman, jadul. Karena itu diperlukan inovasi agar pramuka ...
  • Segenap Redaksi Kabarlamongan.com Mengucapkan Selamat Tahun Baru 1434
    Segenap Crew kabarlamongan.com mengucapkan Selamat Tahun baru Islam 1434 hijriyah, semoga semua amal ibadah kita diterima Allah Swt, serta...
  • Nekad Bobol Toko, Dua Pelajar Dijebloskan Ke Penjara
    Kabarlamongan.com   : Turi –   Aksi kriminal yang dilakukan pelajar kembali terjadi. Dua remaja berstatus pelajar, Kf (16) dan Sa (17) wa...

Sosial Budaya

More on this category »
 
Kirimkan artikel, berita daerah, puisi, cerpen atau karya anda ke email kami kabarlmg2012@gmail.com

Label

  • Lamongan Online
  • Koran Jatim
  • Hukum
  • Selebritis
  • Info Pendidikan
  • Lifestyle
  • Teknologi
  • Berita Islam
  • Ekonomi
  • Cerpen

Dari Redaksi

Kirimkan artikel, berita daerah, puisi, cerpen atau karya anda ke email kami kabarlmg2012@gmail.com
  • Home
  • Lamongan Online
  • Persela
  • Hukum Kriminal
  • Politik
  • Sosial Budaya
  • Selebritis
  • Religia
  • Hot

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.