Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Lamongan Online

More on this category »

Politik

More on this category »

Teknologi

More on this category »
Tampilkan postingan dengan label Berita Islam. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Berita Islam. Tampilkan semua postingan

Gusdurian Lamongan Geram dengan Pemampangan Foto Gus Dur Pada Baliho Caleg

Rabu, 15 Januari 2014

Gusdurian Lamongan Geram dengan Pemampangan Foto Gus Dur Pada Baliho Caleg

Kabarlamongan.com : Lamongan  Ketua Gerakan Gusdurian (Gerdu)Lamongan, Agus Muhammad Harisuddin menyayangkan adanya pemasangan foto KH. Abdurahman Wahid atau yang dikenal dengan sebutan Gus Dur pada baliho caleg di Lamongan.
Agus mengungkapkan bahwa kebanyakan caleg hanya mencari ketenaran sang kyai NU tersebut. “Okelah kalau memang pihaknya berani memperjuangkan ajaran yang dibawa Gus Dur, jangan hanya ingin tenar dengan membawa gambar Gus Dur,” terangnya.
Memang benar, akhir-akhir ini banyak kalangan yang menerbitkan foto gus dur dimana-mana, hingga mencapai respon dari keluarga Kyai kelahiran Jombang itu.
Sementara itu, Istri Almagfurllah KH. Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah saat menghadiri Haul Gus Dur Ke-4 yang diselenggarakan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menjelaskan bahwa suaminya merupakan milik semua rakyat Indonesia. Siapa pun boleh memakai sosok presiden keempat tersebut guna keperluan kampanye.
“Tadi sudah saya katakan, Gus Dur itu milik bangsa indonesia. Gus Dur dan keluarganya tidak ke mana-mana, tetapi ada di mana-mana. Ada di PPP , Demokrat, Nasdem, Gerindra, pokoknya di mana-mana,” ujar Nuriyah usai hadiri ‘Haul Ke-4 Gus Dur’ di Markas PPP , Jakarta, Selasa (14/1).
Walau diperuntukkan siapa saja, Nuriyah tetap menolak bila Partai Kebangkitan Bangsa ( PKB ) pimpinan Menteri Ketenagakerjaan,Muhaimin Iskandar (Cak Imin), menggunakannya. Terlebih guna keperluan kampanye.
“Karena Gus Dur itu milik bangsa, maka gambar Gus Dur boleh dipakai siapa saja, kecuali yang satu ( PKB ) disebutkan oleh Gus Dur tidak boleh,” tegasnya.
Menyambut jawaban ibunya, putri keempat Gus Dur , Inayah Wulandari menyebut, pelarangan penggunaan itu sudah ditulis almarhum ayahnya sebelum meninggal. Terutama untuk PKBpimpinan Cak Imin.
“Itu sesuai dengan permintaan Gus Dur sesuai surat wasiatnya. Semua boleh pakai tanda gambar Gus Dur kecuali yang diwasiatkan Gus Dur yaitu PKB di bawah kepemimpinan BapakMuhaimin Iskandar .” terangnya di lokasi yang sama.
Namun, dia enggan menjawab apakah memberikan dukungan bila PKB sudah tidak dipimpin Cak Imin. Inayah malah menyerahkan penilaian kepada masyarakat.
“Pokoknya yang tertulis ya tadi, PKB di bawah pimpinan Muhaimin Iskandar saja. Terserah masyarakat saja yang melihat,” pungkasnya. (ding)

Hab Kemenag, Bupati Lamongan Berikan Penghargaan

Sabtu, 04 Januari 2014

Hab Kemenag, Bupati Lamongan Berikan Penghargaan

Kabarlamongan.com : Lamongan – Memperingati berdirinya Kementerian Agama 68 tahun silam, tepatnya pada 3 Januari 1946, Jumat (3/1) dilaksanakan Upacara Amal Bhakti ke 68 Kementerian Agama Republik Indonesia Tahun 2014 di Alun-Alun Kota Lamongan.
Dalam upacara tersebut, Bupati Fadeli bertindak sebagai Inspektur Upacara dan membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia.
Fadeli mengatakan bahwa Indonesia adalah Negara pertama di dunia yang memiliki kementerian tersendiri yang menangani urusan agama.
“Keberadaan Kementerian Agama memperkuat  bangunan ideologis negara kita sebagai negara ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang wajib melindungi rakyatnya dalam beragama sesuai dengan norma-norma konstitusi,” lanjutnya.
“Melalui  peringatan hari amal bakti ke-68, Kementerian Agama kali ini  mengambil tema mengabdi dengan profesionalitas dan amanah. Tema tersebut hendaknya tidak hanya sekedar slogan, tapi  harus kita implementasikan di dunia nyata. Profesionalitas berkaitan dengan  komitmen dan kemampuan melaksanakan  tugas  sesuai  dengan kompetensi yang dimiliki, sedangkan amanah berkaitan dengan sikap mental, moral dan karakter, “ urai dia
Dalam kesempatan yang sama juga diserahkan tali asih bagi PNS purna tugas Kantor Kemenag KabupatenLamongan Tahun 2013 dan Piagam Penghargaan Lomba Tingkat Nasional dan Tingkat I Jawa Timur Tahun 2013.
Prestasi itu diantaranya Juara II Nasional Madrasah Award Bidang Madrasah Research, Juara I Nasional Olimpiade Sosiologi SMA/MA se-Indonesia Jurusan Sosiologi dan Antropologi dan Juara II Jatim Guru Berprestasi Tahun 2013.Kemudian Juara II Nasional Lomba Atlet Lari POSPENAS V di Gorontalo Tahun 2013, Juara I Jatim Musabaqoh Qiroatul Kutub Bidang Fiqih, Juara I Jatim Musabaqoh Qiroatul Kutub Bidang Akhlaq, Juara III MQK Bidang Tarikh, dan Juara III Jatim MQK Bidang Hadist.
Tak hanya itu juga diserahkan bantuan pembangunan asrama 10 pondok pesantren senilai masing-masing Rp 50 juta. Juga  bantuan peningkatan kualitas sanitasi pondok pesantren Tahun Anggaran 2013 senilai Rp 40 juta. (Gus)

Ponpes di Lamongan Kebanjiran Bantuan

Jumat, 03 Januari 2014

Ponpes di Lamongan Kebanjiran Bantuan

Kabarlamongan.com : Lamongan – Puluhan pondok pesantren diLamongan menerima bantuan masing – masing Rp 50 juta dan Rp 40 juta untuk  peningkatan kualitas sanitasi.
Pemberian bantuan itu masuk dalam rangkaian
memperingati HUT Kementerian Agama ke 68, tepat 3 Januari 1946.
Acara seremonial Upacara Amal Bhakti ke-68 dilaksanakan  Jumat (3/1) di alun – alun.
Dalam acara ini Bupati Fadeli didaulat sebagai Inspektur Upacara sekaligus   membacakan sambutan Menteri Agama Republik Indonesia.
Diungkapkan, bahwa Indonesia adalah Negara pertama di dunia yang memiliki kementerian tersendiri yang menangani urusan agama.
“Keberadaan Kementerian Agama memperkuat  bangunan ideologis negara kita sebagai negara ber-Ketuhanan Yang Maha Esa, yang wajib melindungi rakyatnya dalam beragama sesuai dengan norma-norma konstitusi,” ungkapnya.
Melalui  peringatan hari Amal Bhakti ke-68 dengan tema mengabdi dengan profesionalitas dan amanah hendaknya tidak hanya sekedar slogan, tapi  harus kita implementasikan di dunia nyata.
Profesionalitas berkaitan dengan  komitmen dan kemampuan melaksanakan  tugas  sesuai  dengan kompetensi yang dimiliki, sedangkan amanah berkaitan dengan sikap mental, moral dan karakter.
Dalam kesempatan yang sama juga diserahkan tali asih bagi PNS purna tugas Kantor Kemenag KabupatenLamongan Tahun 2013 dan Piagam Penghargaan Lomba Tingkat Nasional dan Tingkat I Jawa Timur Tahun 2013.
Prestasi itu diantaranya Juara II Nasional Madrasah Award Bidang Madrasah Research, Juara I Nasional Olimpiade Sosiologi SMA/MA se-Indonesia Jurusan Sosiologi dan Antropologi dan Juara II Jatim Guru Berprestasi Tahun 2013.
Kemudian Juara II Nasional Lomba Atlet Lari POSPENAS V di Gorontalo Tahun 2013, Juara I Jatim Musabaqoh Qiroatul Kutub Bidang Fiqih, Juara I Jatim Musabaqoh Qiroatul Kutub Bidang Akhlaq, Juara III MQK Bidang Tarikh, dan Juara III Jatim MQK Bidang Hadist.
Tak hanya itu juga diserahkan bantuan pembangunan asrama 10 pondok pesantren senilai masing-masing Rp 50 juta. Juga  bantuan peningkatan kualitas sanitasi pondok pesantren Tahun Anggaran 2013 senilai Rp 40 juta. (Surya/Fbi)

Terpilih Jadi Ketua Ansor Jatim, Rudi Tri Siap ‘Ngabdi’

Senin, 23 Desember 2013

Terpilih Jadi Ketua Ansor Jatim, Rudi Tri Siap ‘Ngabdi’

Kabarlamongan.com : Paciran – Dua kandidat ketua GP Ansor Jatim, Rudi Tri Wahid (mantan Ketua PC Ngawi) dan Sholahul ‘am Notobuwono (Gus Aam, Ketua PC Jombang) benar-benar bersaing kuat dan berkompetisi pada Konferwil yang digelar di Ponpes Sunan Drajat, Paciran-Lamongan.
Setelah diverifikasi panitia hingga pemilihan pada Minggu (22/12/2013) dini hari, akhirnya hanya 573 suara PC dan PAC dari 666 yang berhak memilih.
Perolehan suara dalam ajang pemilihan ketua Konferwil PW GP Ansor Jatim menunjukkan jago dari Ketua Dewan Penasehat PP GP Ansor Saifullah Yusuf (Gus Ipul), bernama Rudi Tri Wahid menang terpilih.
“Rudi Tri Wahid meraup 348 suara. Sedangkan, Gus Aam mendapat 225 suara. Tidak sah ada 3 suara. Selisih suara antara Rudi dan Gus Aam terpaut 123 suara,” ujar Ketua Panitia Pelaksanaan Konferwil Abdus Salam.
Dalam konferwil yang digelar di Pesantren Sunan Drajat tersebut, keduanya mengklaim sama-sama didukung oleh pimpinan cabang (PC) maupun pimpinan anak cabang (PAC) Ansor.
Sebelum dilakukan pemilihan, Rudi Tri Wahid telah optimistis terpilih. Pasalnya dia mengaku sudah berusaha keras menggalang dukungan dari PC-PC dan PAC-PAC. Hal itu bisa dibuktikan saat memenuhi persyaratan pendaftaran calon dengan modal dukungan 30 PC dan ratusan PAC.
Gus Aam mengaku juga optimistis bakal menang. “Saya optimistis menang kalau tidak ada permainan uang dalam Konferwil. Jika terpilih, saya akan merevitalisasi nilai dan tradisi NU serta menterjemahkan PD/PRT GP Ansor,” katanya.
Konferwil Ansor Jatim 2013 diikuti oleh 666 orang, terdiri dari pengurus PAC dan 41 PC Ansor se-Jatim. Dimulai Jumat (20/12/2013) malam, Sekdaprov Jatim Rasiyo membuka secara resmi yang didampingi Ketua PWNU Jatim, KH Mutawakkil Alallah serta Pengasuh Ponpes Sunan Drajat KH Abdul Ghofur.
Sesuai jadwal, hari kedua, Sabtu (21/12/2013) diisi dengan berbagai materi dan sidang pleno I yang membahas tentang Tata Tertib Konferwil. Kemudian hari ketiga, Minggu (22/12/2013) dijadwalkan pleno II tentang pengesahan Tatib, dilanjutkan dengan pemilihan ketua PW GP Ansor Jatim dan diakhiri penutupan yang rencananya oleh Wagub Jatim Gus Ipul. Tapi pemilihan ketua dipercepat dan selesai Minggu dini hari.
Siap Berkhidmat Untuk Ansor
Rudi Tri Wahid, Ketua Pengurus Wilayah (PW) GP Ansor Jatim periode 2013-2017 yang baru terpilih mengaku siap berkhidmat ke Ansor.
Salah satu caranya, mantan Ketua Pengurus Cabang (PC) Ansor Ngawi ini akan berusaha mewujudkan tiga rekomendasi penting yang disepakati dalam Konferwil XIII di Pondok Pesantren Sunan Drajat, Paciran,Lamongan. Yakni, memperkuat sistem kaderisasi, melakukan pemberdayaan ekonomi, dan merevitalisasi kultur NU agar lebih membumi.
“Saya akan komit mengawal dan mewujudkan rekomendasi tersebut,” tegasnya, Minggu (22/12/2013).
Menurut Rudi, dirinya sudah menjalin komunikasi dan silaturahmi dengan semua pimpinan cabang Ansor se-Jatim. Hasilnya, semua ingin memperbaiki organisasi dan menjadikan Ansor ke depan lebih maju dan jaya.
“Nah, dengan komitmen bareng-bareng tersebut tentu akan membuat pekerjaan jadi lebih ringan,” jelasnya.
Rudi juga tak lupa mengucapkan rasa terima kasih, karena sudah dipercaya dan dipilih peserta Konferwil XIII untuk memimpin Ansor empat tahun ke depan, menggantikan posisi yang ditinggalkan Alfa Isnaeni. “Meski sangat berat, amanat tersebut saya pegang teguh,” tegasnya.
Rudi terpilih sebagai Ketua Ansor Jatim setelah berhasil mengalahkan Ketua PC Jombang Gus Aam. Dari 576 orang peserta Konferwil yang memberikan suara, Rudi mendapat 348 suara. Sementara Gus Aam hanya mendapat 225 suara atau selisih 123 suara. Sedangkan suara tidak sah ada 3. (Ding/Bjt/Sry)

Konferwil GP Ansor Resmi Dibuka, Nusron dan Gus Ipul Bantah Ikut Cawe-cawe

Sabtu, 21 Desember 2013

Konferwil GP Ansor Resmi Dibuka, Nusron dan Gus Ipul Bantah Ikut Cawe-cawe

Kabarlamongan.com : Paciran – Ketua Dewan Penasehat Pengurus Pusat GP Ansor Saifullah Yusuf atau Gus Ipul dan Ketua Umum Pengurus Pusat GP Ansor Nusron Wahid membantah saling bertarung alias saling jegal untuk memenangkan calon yang didukung dalam Konferwil Ansor Jatim 2013.
Gus Ipul mengatakan, dirinya tidak ikut cawe-cawe dan mendukung salah satu calon dalam Konferwil Ansor Jatim.
Apalagi harus bertarung sengit dan beradu pengaruh dengan Nusron Wahid.
“Lha lapo aku tarung karo Nusron, koyok ora ono kerjaan wae. Wong Nusron itu jadi Ketua Umum juga karena dukungan saya,” tegasnya kepada media, Jumat (20/12/2013).
Menurut Gus Ipul, dirinya tidak ikut cawe-cawe dalam suksesi Ketua Ansor Jatim. Semua calon yang maju, dia dukung semua, baik Rudi maupun Gus Aam.
“Keduanya juga sudah ketemu saya, dan ketemu Ketum (Nusron),” imbuhnya.
Namun, mantan Menteri Negara Pembangunan Daerah Tertinggal (PDT) ini memastikan, bahwa calon yang akan terpilih adalah mereka yang punya integritas, track record-nya bagus, dan siap mengabdi serta berkhidmad kepada Ansor.
“Jadi untuk terpilih tergantung pada citra dan pengabdian,” tegas Gus Ipul.
KH. Abdul Ghofur, Ketua PWNU Jatim, Ketua GP Ansor Jatim
KH. Abdul Ghofur, Ketua PWNU Jatim, Ketua GP Ansor Jatim
Nusron Wahid juga membantah dirinya mendukung salah satu calon dalam Konferwil Ansor Jatim. Menurutnya, sebagai ketua umum, siapapun calon yang maju akan dia dukung dan back up.
“Sebagai Ketua Umum, tentu tak boleh berdiri di salah satu pihak,” tegasnya.
Bagi Nurson, Konferwil atau siapapun yang terpilih jadi Ketua Ansor Jatim tidak penting.
Yang terpenting baginya adalah bagaimana Konferwil menjadi momentum untuk melakukan kaderisasi dan penataan kelembagaan yang selama ini belum rapi di tubuh Ansor. (ding)
KH. Mutawakkil Alallah, Ketua PWNU Jatim
KH. Mutawakkil Alallah, Ketua PWNU Jatim
Alfa Isnaeni, Ketua PW Ansor Jatim
Alfa Isnaeni, Ketua PW Ansor Jatim
peserta Konferwil GP ANSOR Jawa Timur 2013 di PP Sunan Drajat Paciran Lamongan 20, 21, 22 Desember 2013
peserta Konferwil GP ANSOR Jawa Timur 2013 di PP Sunan Drajat Paciran Lamongan 20, 21, 22 Desember 2013
KH. Abdul Ghofur saat memeberikan sambutan pembukaan Konferwil GP ANSOR Jawa Timur 2013 di PP Sunan Drajat Paciran Lamongan 20, 21, 22 Desember 2013
KH. Abdul Ghofur saat memeberikan sambutan pembukaan Konferwil GP ANSOR Jawa Timur 2013 di PP Sunan Drajat Paciran Lamongan 20, 21, 22 Desember 2013


tsalis fahami
tsalis fahami
Konferwil GP ANSOR Jawa Timur 2013 di PP Sunan Drajat Paciran Lamongan 20, 21, 22 Desember 2013
KH. Abdul Ghofur, Ketua PWNU Jatim, Ketua GP Ansor Jatim
KH. Abdul Ghofur, Ketua PWNU Jatim, Ketua GP Ansor Jatim
Pembukaan Konferwil GP ANSOR Jawa Timur 2013 di PP Sunan Drajat Paciran Lamongan 20, 21, 22 Desember 2013
Pembukaan Konferwil GP ANSOR Jawa Timur 2013 di PP Sunan Drajat Paciran Lamongan 20, 21, 22 Desember 2013

KUA : Biaya Nikah Rp. 30.000,-

Senin, 09 Desember 2013

KUA : Biaya Nikah Rp. 30.000,-

Kabarlamongan.com : Lamongan – Sesuai aturan yang berlaku, biaya nikah hanya Rp 30 ribu. Untuk itu, di tengah hiruk pikuk petugas kantor urusan agam (KUA) melakukan gratifikasi saat menikahkan orang, di sisi lain KUA Lamongan Kota justru terlebih dulu melakukan sosialisasi biaya nikah tersebut.
Duta Mengutip, Bahkan tak tanggung-tanggung pihaknya akan menggratiskan biaya nikah sebesar Rp 30 ribu bagi warga yang tidak mampu, asal ada keterangan dari desa. Kepala KUA Lamongan Kota, H Atkur mengatakan sosialisasi kepada masyarakat biasanya dilakukan saat petugas KUA turun ke lapangan atau menghadiri undangan warga untuk suatu acara.
“Jauh-jauh hari kami sudah sosialisasi di setiap kesempatan mengenai biaya nikah itu ke masyarakat agar mereka faham. Dan kita juga tak segan menggratisakn calon pengantin tidak mampu asal ada surat keterangan,” kata Atkur.
Selain melakukan sosialisasi biaya nikah, kata Atkur, KUA Lamongan Kota selalu memeriksa pasangan yang akan dinikahkan secara teliti. Petugas KUA selalu memeriksa berkas nikah karena tidak ingin terjadi sesuatu, seperti pemalsuan usia ataupun pemalsuan identitas pasangan.
“Bahkan satu hari sebelum akad nikah kita biasanya juga melakukan gladi resik agar saat hari H akad nikah bisa berlangsung tanpa gangguan,” tambahnya.
Sementara selain mengedepankan layanan masyarakat, KUA Lamongan Kota juga memikirkan nasib pegawai honorer di tempatnya bekerja. Pegawai honorer yang tidak memiliki gaji tetap itu mendapat perhatian dari pegawai KUA Lamongan Kota yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pegawai KUA yang telah berstatus PNS bersedia menyisihkan gajinya untuk menggaji pegawai honorer. Bahkan selain menyisihkan uang bagi tenaga honorer, gaji PNS KUA ini disisihkan untuk membayar air dan listrik tiap bulannya.
“Kalau bukan dari menyisihkan gaji dari PNS di kantor sini, siapa yang akan menggaji honorer, membayar air serta listrik kantor KUA ini,” jelasnya
Pegawai honorer di lingkungan KUA Lamongan Kota adalah petugas yang biasanya melakukan input data nikah ke komputer. Per surat yang diinput hanya diberi Rp 5 ribu saja. Meski begitu, peran tenaga honorer ini juga terbilang sangat penting.
“Selain itu, ada juga petugas jaga dan petugas kebersihan kantor yang juga kita gaji sendiri,” jelas Atkur. (Gus)

KUA Lamongan Masih Melayani Akad Nikah di Luar Jam Kerja

Jumat, 06 Desember 2013

KUA Lamongan Masih Melayani Akad Nikah di Luar Jam Kerja

Kabarlamongan.com : Lamongan – Meski saat ini sedang ramai-ramainya kepala Kantor Urusan Agama (KUA) se Jatim sepakat ‘mogok’ tidak melayani calon pengantin akad nikah di luar jam kerja atau kantor KUA, namun hal berbeda dilakukan KUA di Lamongan.
Hingga kini KUA Lamongan masih melayani masyarakat akad nikah jam kerja dan di luar jam kerja. Mereka beralasan masih berpedoman pada peraturan Menteri Agama dan peraturan pemerintah dan tidak ingin meresahkan masyarakat.
Seperti dikutip Detik, Kepala KUA Lamongan Kota, H Atkur mengatakan, KUA Lamongan Kota sampai saat ini masih melayani permintaan menikahkan baik itu di luar kantor maupun di dalam kantor. Menikahkan, kata Atkur, mengandung banyak aspek sehingga pihaknya tak mau membuat masyarakat resah.
“Bahkan baru saja kami memeriksa berkas nikah yang akan dilangsungkan Sabtu besok untuk menikah di kantor KUA luar jam kerja kami,” kata Atkur sambil menunjukkan berkas nikah warga kepada wartawan di kantornya Jalan Veteran, Jumat (6/12/2013).
Lebih jauh, Atkur mengatakan, untuk biaya nikah pihaknya juga masih berpedoman pada aturan yang ada, yaitu sebesar Rp 30 ribu baik itu di dalam kantor maupun di luar kantor dan tidak ada biaya lain-lain yang diberlakukan.
Untuk di KUA Lamongan, jelas dia, memang tidak ada biaya lain-lain dan hal itu sudah disosialisasikan jauh-jauh hari. Untuk modin maupun pemerintahan desa, pihaknya memang tidak punya kewenangan ke arah sana.
“Kalau ketika menikahkan kemudian kita mendapatkan berkat, apakah hal itu disebut gratifikasi. Kalau dianggap gratifikasi ya terserah?” tanyanya.
Disinggung mengenai pertemuan di Surabaya, Atkur menuturkan kalau pertemuan di Surabaya hanyalah kesepakatan dan meski diberitakan se-jawa timur namun dirinya mengira masih banyak yang berketetapan untuk tidak mengikuti kesepakatan tersebut dan lebih memilih mentaati Peraturan Menteri Agama dan Peraturan Pemerintah yang mengatur tugas mereka.
“Kami bekerja sesuai dengan peraturan yang ada yaitu PMA dan PP,” tuturnya seraya menambahkan kalau bulan ini setidaknya sudah terdaftar 20 pasangan yang akan dinikahkan.
Bahkan, akibat kabar yang menyebutkan kalau KUA mogok menikahkan warga tersebut, Atkur mengaku harus menjelaskan kepada masyarakat kalau hingga saat ini KUA Lamongan masih menjalankan aturan untuk menikahkan warga. “Banyak masyarakat yang kemudian bingung dan bertanya ke kami,” pungkasnya. (KHM)

Faedah Hidup Ikhlas

Senin, 25 November 2013

Faedah Hidup Ikhlas

Kabarlamongan.com : Lamongan – Hidup kadang kala bahagia, kadang kala mendapat musibah. Di kala kita berada di puncak kesuksesan, kita akan mudah dan bahagia menjalankannya. Ibarat gula, diri kita akan disanjung-sanjung banyak orang. Banyak orang yang ingin mendekat dengan kita. Segala kebutuhan dan keinginan fisik kita akan mudah terpenuhi. Mau makan enak dan lezat, bisa. Mau bepergian ke tempat-tempat destinasi mewah, bisa. Mau apapun kita bisa lakukan. Kita pastinya ingin hidup seribu tahun.
Namun bagaimana jika kita tengah mendapatkan ujian. Ujian musibah, ujian penyakit hingga kekurangan harta? Hidup bagaikan roda yang terus menggelinding dari atas ke bawah, dari bawah ke atas. Tidak ada sanjungan dari orang. Orang-orang yang dahulu mendekati, kini satu persatu menjauh. Kekayaan yang sebelumnya kita mudah dapat, kini sangat sulit. Tidak ada lagi kemewahan, yang ada malah kesengsaraan dan kelaparan. Pada posisi ini, terkadang kebanyakan dari kita mengeluh. Tiada hari tanpa berkeluh kesah. Kebanyakan dari kita memaki keadaan. Padahal, pada kondisi ini jiwa kita tengah diuji.
Dalam surah Al-Baqarah (2) ayat 155-157, Allah SWT berfirman: “ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar. (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan: “Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji’uun. Mereka itulah yang mendapat keberkatan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS. Al-Baqarah [2] : 155-157).
Surah ini seharusnya menjadi dasar kita dalam menjalani hidup. Ketahuilah, sabar akan sangat sulit dilakukan, apabila kita tidak mampu menyadari, bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia ini, pada hakikatnya hanyalah ujian. Harta yang kita miliki, karir yang bagus, rumah dan mobil mewah yang kita miliki, anak dan keluarga, itu semua adalah ujian dari Allah dan titipan Allah. Apakah kita bersyukur atau menjadi kufur?
Kita harus memahami dengan sebaik-baiknya bahwa Allah SWT pemilik yang sebenar-benarnya atas segala sesuatu apapun yang kita miliki di dunia ini.  Dengan kesadaran itu, maka Insya Allah kita akan lebih mudah menjalani hidup. Karena kita menyadari, bahwa semua itu adalah milik Allah dan titipan Allah.  Dan yang namanya titipan, suatu saat nanti memang pasti akan kembali pada pemiliknya, kapan pun pemiliknya menghendaki apa yang dititipkan kembali atau mau mengambilnya dari kita, maka kita harus dengan rela memberikannya.
Inilah makna dari hidup ikhlas. Ikhlas dalam menjalani kehidupan yang penuh kebahagiaan dan kekayaan. Ikhlas pula tatkala kita tengah mendapatkan ujian hidup sengsara dan miskin harta. Jalanilah kesusahan sebagai pengalaman pertama. Jalani kegagalan sebagaimana itu sebagai pengalaman pertama hidup kita. Ketahuilah dan yakinlah, bahwa sesungguhnya dalam setiap cobaan berat yang Allah SWT berikan untuk kita, maka ada hikmah dan pahala yang besar yang menyertainya.

Faedah Hidup Ikhlas

Seperti Sabda  Rasulullah SAW, “Sesungguhnya pahala yang besar itu, bersama dengan cobaan yang besar pula. Dan apabila Allah mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha maka Allah akan ridha kepadanya. Dan barangsiapa yang murka, maka murka pula yang akan didapatkannya.” (HR. Tirmidzi, dihasankan al-Albani dalam as-Shahihah).
Rasulullah SAW  bersabda,  “Tiada henti-hentinya cobaan akan menimpa orang muslim, baik mengenai dirinya, anaknya, atau hartanya sehingga ia kelak menghadap Allah SWT dalam keadan telah bersih dari dosa (HR. Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seseorang mendapatkan pemberian yang lebih baik dan lebih lapang daripada kesabaran.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Kita harus rela menerima segala  ketentuan  Allah  dan menyadari bahwa apapun yang terjadi, sudah ditetapkan Allah SWT dalam Lauhul Mahfuzh. Kita wajib menerima segala ketentuan Allah dengan penuh keikhlasan.
Allah SWT berfirman,  “Tiada suatu bencana pun yang menimpa di bumi dan pada dirimu sendiri melainkan telah tertulis dalam kitab (Lauhul Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.” (QS al-Hadid [57] : 22). (Rep/Ding)

Faedah Hidup Ikhlas

Apa Hukum Infotainment ?

Sabtu, 23 November 2013

Kabarlamongan.com : Lamongan – Keberadaan tayangan gosip selebriti di Indonesia tampaknya menyita perhatian cukup bagi publik. Hal tersebut mengundang perhatian bagi kalangan ulama di Tanah Air.
Sebagian tokoh agama dan kembali mengungkapkan keberatan mereka terhadap tayangan infotainment , yang sebagian besar muatannya  mengandung ghibah atau gosip.  Secara tegas, ajaran  Islam sangat menentang ghibah, gosip atau bergunjing. ”Janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.” (QS: al-Isra [17]:36).
Bahkan, Ormas Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama (NU) telah menetapkan fatwa haram terhadap tayangan infotainment yang mengandung ghibah atau gosip. Fatwa itu telah ditetapkan dalam Musyawarah Alim Ulama NU yang digelar diSurabayaJawa Timur pada Juli 2006 lalu.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Hasyim Muzadi,  mendesak agar tayangan-tayangan berbau gosip  segera dihentikan. Kiai Hasyim menilai pemberitaan yang mengobral masalah pribadi dan rahasia keluarga orang, dapat memberikan dampak buruk di tengah masyarakat.
Lebih jauh, pengasuh Pondok Pesantren Mahasiswa Al-Hikam itu menilai, infotainment gosip adalah pembunuhan karakter terhadap orang yang diberitakan, apa pun alasannya. Selain itu,  infotainment goisp juga dinilai bisa pembunuhan karakter dalam kerukunan dan ketenangan keluarga. ”Hal itu sama sekali bukan menjadi bagian dari kebebasan demokrasi,” ujar Kiai Hasyim.
Kiai Hasyim, menjelaskan, Islam dengan tegas melarang serta mengharamkan ghibah atau gosip. Alquran bahkan mengibaratkan mereka yang gemar menggunjingi orang lain sebagai ‘orang yang tega memakan bangkai saudaranya sendiri.’
Oleh sebab itu, Kiai Hasyim mengajak pengelola infotainment untuk mencari rezeki yang halal di tengah sulitnyaekonomi bangsa Indonesia, bukan dengan ‘menjual’ berita-berita gosip. Mantan ketua umum Pengurus Pusat Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia NU, Said Budairi, meminta  pemerintah, pengusaha hiburan dan masyarakat untuk memperhatikan fatwa haram tayangan infotainment gosip.
Said menilai, tayangan yang mengandung berita gosip begitu marak di Tanah Air.   Hal itu menandakan betapa pengawasan terhadap tayangan-tayangan  seperti itu belum dijalankan dengan efektif, bahkan sejumlah peraturan tak ditaati dengan baik oleh para pengelola stasiun televisi.
Said menambahkan, fatwa itu semestinya tak hanya ditujukan bagi infotainment semata, melainkan harus diperluas cakupannya pada tayangan atau bentuk informasi lainnya yang tidak mendidik masyarakat. Ia mencontohkan, pornografi dan pornoaksi yang juga tak kalah maraknya dibanding infotainment.
Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengharamkan tayangan infotainment yang mempublikasikan unsur-unsur tertentu, seperti gosip. Adapun infotainment yang tidak mengandung unsur-unsur itu, tetap diperbolehkan. ”Infotainment /kan/ berita yang diracik dengan konten hiburan. Kalau ada gibah, gibahnya yang dilarang,” demikian ujar Wakil Sekretaris Komisi Fatwa MUI,  Asrorun Na’im Sholeh.
Tayangan infotainment tidak diperbolehkan jika berdampak pada rusaknya tatanan moral di masyarakat, rusaknya hubungan rumah tangga orang lain, dan berisi tentang masalah pribadi pihak tertentu yang semestinya tidak diumbar ke ruang publik.
Sementara pengamat media dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Fajar Junaedi melihat, infotainment sering memberitakan hal-hal yang sebenarnya tergolong wilayah pribadi. ”Padahal, acuannya jelas, mana yang wilayah publik dan mana ranahnya pribadi.” (Rep/Gus)

Apa Hukum Infotainment ?

Artikel : Menjaga Lisan

Jumat, 22 November 2013

Kabarlamongan.com : Lamongan – Menjaga LisanSuatu hari, perawi hadits, Abdullah bin Mubarak, menunaikan ibadah haji. Ketika berziarah ke makam Rasulullah SAW, Dia bertemu dengan wanita tua. Setiap kali Abdullah bertanya selalu dijawab wanita itu dengan ayat-ayat Alquran.
Abdullah, Assalamualaikum. Wanita tua, Salamun qaulan min rabbi rohim (salam sebagai ucapan dari Tuhan Maha Kasih. QS Yasin 58). Abdullah, ”Semoga Allah merahmati Anda. Mengapa Anda berada di sini?”
Wanita tua menjawab, ”Wa man yudhlilillahu fa la hadiyalahu (Barang siapa disesatkan Allah maka tiada petunjuk baginya. Al – Araf: 186).
Singkat cerita, Abdullah memaparkan wanita itu adalah orang tua tiga orang anak. Selama empat puluh tahun, wanita itu selalu berbicara dengan mengutip ayat Alquran, karena khawatir salah bicara.
Betapa mulianya wanita tua itu. Dia seakan tidak memberi kesempatan akan adanya catatan dosa yang dibuat malaikat. Catatan tentang dirinya hanya penuh dengan kalam ilahi yang tidak mengandung keraguan.
Wanita itu tidak ingin lisannya terlepas dari firman Allah, tidak juga bermanis kata, apalagi berbohong, mengumbar janji yang tidak ditepati, dan berkhianat. Wanita tua itu sadar, Allah selalu mengawasinya. Dia mengetahui Allah lebih dekat dari urat nadinya (QS Qaf: 16).
Berkata sia-sia hanya akan membuang waktu. Bahkan jika diiringi dengan umpatan penuh kedengkian, hanya akan menghabisi pahala yang sudah diraih.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap ucapan bani Adam membahayakan dirinya, kecuali kata-kata berupa amar ma’ruf dan nahi munkar, serta berdzikir kepada Allah azza wa jalla.” (HR Turmuzi).
Suatu ketika, Rasulullah SAW juga pernah mengisyaratkan seseorang akan dengan mudahnya masuk neraka karena lisannya. Hal itu diisyaratkan Rasulullah SAW dengan memegang lidahnya sampai tiga kali.
Belum lagi kebohongan jika sempat terlintas dalam kata-kata. Hal itu akan menjadi bumerang yang membinasakan diri sendiri.
Benar apa yang dikatakan Rasulullah SAW, seringkali lisan membuat seseorang dicampakkan ke dalam apineraka. Hal itu tidak berbeda dengan pepatah yang sering terdengar, Mulutmu harimaumu.
Umat Islam harus mampu menjauhkan diri dari berkata bohong. Rasulullah SAW pernah ditanya, apakah mungkin seorang mukmin berkata bohong. Rasul menjawab,”Tidak.”
Hadis ini bermakna seseorang tidak bisa mengaku beriman jika berbohong. Bahkan bisa terlepas keimanannya hanya karena berbohong.
Siapapun dia, seorang yang sudah menunaikan ibadah haji, yang shalatnya tidak pernah lepas, atau bahkan orang- orang yang dekat.
Dia tergolong orang munafik, karena salah satu tandanya, jika berkata maka dia berdusta (HR Bukhari-Muslim). Cara melepas dari status kemunafikan hanya meninggalkan sifat itu.
Jika tidak ingin dikatakan munafik, janganlah berbohong. Berbohong adalah mengkomunikasikan pesan untuk menyesatkan orang lain. Perbuatan ini bisa memberikan timbal balik bagi yang melakukannya. Sekali berbohong, akan selamanya melakukan itu.
Dalam Ihya Ulumuddin, Hujjatul Islam, Imam al Ghazali, memaparkan sejumlah hal yang harus dihindari. Semua itu untuk menjaga lisan. Kejahatan lidah yang pertama adalah berbicara untuk hal-hal yang tidak perlu.
Nabi saw bersabda, ”Seseorang tidak dianggap mukmin sebelum dia menghindari segala sesuatu yang tidak perlu baginya.”
Ciri seorang Muslim yang baik ialah meninggalkan apa yang tidak bermanfaat darinya. Termasuk berbicara yang tidak membawa manfaat.
Anas, seorang sahabat Nabi, bercerita; Suatu hari pada Perang Uhud, dia melihat seorang pemuda yang mengikatkan batu ke perutnya lantaran kelaparan.
Ibunya lalu mengusap debu dari wajahnya sambil berkata, ”Semoga surga menyambutmu, wahai anakku.” Ketika melihat pemuda yang terdiam itu, Nabi berkata, ”Tidakkah engkau ketahui mengapa ia terdiam saja? Mungkin ia tidak ingin berbicara yang tidak perlu atau ia menolak dari hal-hal yang membahayakan dirinya.”
Dalam riwayat lain, Nabi SAW bersabda, ”Kalau engkau temukan seseorang yang sangat berwibawa dan banyak diamnya, ketahuilah mungkin ia sudah memperoleh hikmah.
Kejahatan kedua adalah pembicaraan yang berlebihan. Kelebihan pembicaraan dapat terjadi bila ingin menunjukkan kelebihan-kelebihan dalam diri dengan cara-cara yang berlebihan.
Penyebab kelebihan pembicaraan juga adalah adanya sikap ingin menunjukkan kepada orang lain tentang sesuatu yang sebenarnya tidak pantas untuk ditunjukkan. Terkadang kita sering berbicara kepada orang tentang sesuatu yang sebenarnya orang lain tidak berkepentingan dengan hal itu.
Lidah kita gatal untuk menceritakannya pada orang lain. Al-Quran menyebutkan, ”Tidak ada kebaikan pada banyaknya suatu obrolan kecuali dalam perbincangan itu ada perintah untuk bersedekah, berbuat baik, atau perintah untuk mendamaikan sesama manusia.” (QS Al-Nisa: 114)
Kejahatan ketiga adalah mengobrol tentang hal-hal yang batil. Kelak di hari akhirat nanti, terjadi perbincangan antara para penghuni surga dan para penghuni neraka.
Ahli surga bertanya kepada ahli neraka, “Apa yang menyebabkan kamu masuk ke neraka?” Para ahli neraka menjawab, “Dahulu kami tidak pernah melakukan salat, tidak memberi makan kepada orang miskin, dan kami biasa mengobrolkan hal-hal yang batil dengan orang-orang yang membicarakannya.” (QS. Al-Mudatsir: 42-45).
Kejahatan lidah yang keempat adalah berdebat secara berlebihan. Debat memang berguna bagi murid yang sedang belajar. Tetapi bagi seorang alim, debat adalah sesuatu yang harus ia hindari.
Rasulullah SAW bersabda, ”Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan, walaupun perdebatan itu benar, maka Tuhan akan berikan kepadanya tempat paling tinggi di surga.
Dalam hadits lain dikatakan, ”Barangsiapa yang meninggalkan perdebatan yang batil, Tuhan akan bangunkan baginya rumah di taman-taman surga.
Kejahatan lidah yang kelima adalah perkataan yang di dalamnya terkandung unsur permusuhan, kedengkian, menyakitkan, serta menjatuhkan harga diri orang lain.
Banyak sekali diriwayatkan, Rasulullah SAW sering memperingatkan orang yang mengecam para sahabat Nabi. Nabi SAW pernah bersabda, ”Janganlah kau kecam sahabat-sahabatku.”
Kejahatan keenam adalah melebih-lebihkan pembicaraan untuk menunjukkan kefasihan dalam berbicara. Nabi saw pernah bersaba, ”Sejelek-jeleknya umatku ialah orang yang di pagi harinya banyak memperoleh kenikmatan, lalu ia makan dan berpakaian secara berlebihan, dan ia banyak melebih-lebihkan pembicaraannya.”
Kejahatan lidah yang ketujuh adalah lidah yang sering mengucapkan kata-kata kotor. Rasulullah saw bersabda, ”Bukanlah seorang mukmin orang yang kata-katanya kotor, kasar, menusuk, dan melaknat.
Di sisi lain, Islam memuji orang-orang yang berkata jujur dan apa adanya, seperti Abu Dzar Al-Ghifari. Rasulullah saw bersabda, “Di bawah kolong langit ini, di atas bumi yang hijau ini, tidak ada lidah yang lebih jujur daripada lidah Abu Dzar.”
Abu Dzar juga pernah ditegur Rasulullah SAW karena terlalu jujur dalam berkata. Suatu saat, Abu Dzar bertengkar dengan sahabat Amar bin Yasir. Amar adalah orang yang berkulit hitam karena ada garis keturunan dari ibunya yang berkulit hitam.
Ketika bertengkar, Abu Dzar berkata kepada Amar, “Hai, anak perempuan berkulit hitam!” Rasulullah SAW mendengar hal itu. Ia menegur Abu Dzar, “Celakalah kamu, Abu Dzar! Tidak ada kelebihan orang berkulit putih di atas orang berkulit hitam; (tidak ada kelebihan) orang Arab di atas orang ‘Ajam.
Mendengar ucapan Rasulullah SAW tersebut, Abu Dzar langsung merebahkan tubuhnya. Ia meletakkan pipinya di atas tanah lalu memerintahkan Amar untuk menginjak kepalanya sebagai tebusan ucapannya tadi.
Kejahatan lidah yang kedelapan adalah melaknat. Tsabit bin AdlDlahhak radhiallahu ’anhu berkata, “Rasulullah Shallallahu ’Alaihi Wa Sallam bersabda : ‘Siapa yang melaknat seorang Mukmin maka ia seperti membunuhnya.’ ” (HR. Bukhari)
Kejahatan yang kesembilan adalah lebih banyak bernyanyi daripada membaca Al-Quran. Al-Ghazali menyebutkan ada nyanyian-nyanyian yang diperbolehkan dalam Islam. Tapi sebagian besar nyanyian itu tidak bermanfaat dan melalaikan kita dari Allah SWT.
Nyanyian yang baik adalah nyanyian yang di dalamnya ada ungkapan-ungkapan kerinduan kepada Allah dan terkandung pujian-pujian untuk Allah SWT. Salah satu praktek yang harus ditempuh para sufi dalam perjalanan mereka mendekati Tuhan disebut dengan Al-Shumt.
Dalam praktek ini, seorang sufi berusaha mengendalikan lidahnya dengan membiasakan diri untuk banyak diam dan mengurangi pembicaraan. Suatu ketika Rasulullah ditanya sahabat, apa penyebab terbesar orang masuk neraka. Kemudian dijawab karena lidah dan kemaluannya (HR Turmuzi).

Artikel : Menjaga Lisan

Persela

More on this category »

Berita Islam

More on this category »

Hukum

More on this category »
 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.