Iklan

Iklan
Advertorial
News Update :

Lamongan Online

More on this category »

Politik

More on this category »

Teknologi

More on this category »
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Agama. Tampilkan semua postingan

Musyrik, Syirik, dan Tauhid Adalah

Rabu, 27 Oktober 2010

Saya menulis ini karena inspirasi dari banyak perdebatan di forum tetangga sehubungan dengan kabar mbah marijan meninggal dunia itu , yaitu mereka menyoroti perilaku ritual mbah maridjan dan masyarakat sana umumnya yang suka memberikan sesaji/sajen kepada gunung, pohon, laut..bahwa sebagian orang fanatik mengatakan itu adalah perilaku musyirik dalam pandangan Agama Islam, dan saya jawab belum tentu, bahwa kita tidak bisa menjustifikasi atau mengukur kadar keimanan seseorang , bisa-bisa malah menjadi fitnah atau suudzon..

Musyrik dan Syirik Secara Terminologi

Definisi "Musyrik" semua tahu secara simple adalah menyekutukan Allah Swt dengan apapun , atau antitesa dari Tauhid. Implementasi sehari-harinya , apapun perbuatan/amalan yang dilakukan bukan untuk memperoleh keridhaan Allah swt adalah syirik . Syirik adalah sebutan untuk dosanya, dan musyirk adalah sebutan untuk pelakunya . Dalam konteks ini artinya, dalam skala makro keimanan hanya ada 2 jenis orang, yaitu orang yang bertauhid atau yang musyirik , begitu juga dalam pengamalan sehari-harinya, hanya ada 2 jenis amal perbuatan, yaitu perbuatan yang ikhlas untuk memperoleh keridhaan Allah dan perbuatan yang syirik.

“Sesuai yang amat aku takuti yang akan menimpa kamu adalah Syirik kecil. Nabi ditanya tentang hal ini, mka beliau menjawab ialah riya”. (HR. Ahmad) [Riya, yaitu beramal bukan karena Allah, tapi karena ingin dipuji dan dilihat orang]

Ilustrasi:
1- Apakah perbuatan memberikan sesaji kepada gunung dan pohon-pohon adalah syirik?
2- Apakah memberikan sepiring pisang goreng kepada tetangga adalah syirik?
Jawaban dari kedua pertanyaan diatas, bisa iya bisa tidak , tergantung niat pelakunya, dan juri mutlaknya hanya Allah yang tahu . Jika ada orang asal tuduh bahwa orang lain melakukan perbuatan syirik, namanya suudzon, fitnah, asal jeplak (tm) dan sejenisnya..

Garis Pembatas Tauhid dan Kemusyrikan

- Apakah garis pembatas antara tauhid dan kemusyrikan, termasuk bentuknya yang teoretis dan praktis?
- Mana pandangan yang tauhid dan mana pandangan yang musyrik?
- Perbuatan seperti apa yang dapat disebut Tauhid praktis, dan yang dapat disebut kemusyrikan praktis?
- Apakah musyrik kalau mempercayai eksistensi apa pun selain Allah?
- Apakah Tauhid Zat-Nya menuntut kita untuk tidak mem­percayai eksistensi sesuatu dalam bentuk apa pun di samping Dia, yang bahkan bukan ciptaan-Nya (semacam monoisme ontologis).

Sebelum menjawab pertanyaan diatas, maka statemen diawali dulu dengan pertanyaan "Apakah anda sungguh-sungguh beriman?"

Jika anda mengaku beriman maka konsekuensi logisnya harus mengakui bahwa segala ciptaan adalah pekerjaan Allah. Dan lanjutkan membaca...

Segala ciptaan adalah pekerjaan Allah Tidak dapat dipandang sebagai tandingan-Nya. Ciptaan Allah merupakan manifestasi kemahakuasaan-Nya. Mempercayai eksistensi suatu ciptaan sebagai sesuatu yang diciptakan oleh Allah, tidak bertentangan dengan tauhid. Akan tetapi justru melengkapi tauhid. Karena itu, garis pembatas antara tauhid dan kemusyrikan bukanlah ada atau tidak adanya sesuatu selain Allah.

Apakah mempercayai sebab-akibat segala ciptaan sama dengan kemusyrikan atau pluralitas pencipta?

Apakah mempercayai tauhid perbuatan Allah berarti kita juga menolak sistem sebab-akibat, dan berarti kita juga menganggap bahwa setiap akibat tentu penyebabnya adalah Allah langsung?

Sebagai contoh, apakah kita percaya bahwa api sama sekali tak punya peran dalam pembakaran, air sama sekali tak punya peran dalam menghilangkan dahaga, hujan sama sekali tak punya peran dalam menumbuhkan tanaman, dan obat sama sekali tak punya peran dalam penyembuhan, dan bahwa Allah langsung yang membakar, langsung yang menghilangkan dahaga, langsung yang menumbuhkan tanaman, dan langsung yang menyembuhkan penyakit? .

Jika seseorang biasa memakai topi di kepalanya bila dia mau menulis surat, maka tidak dapat dikatakan bahwa ada atau tak adanya topi mengakibatkan dia menulis surat. Yang jelas adalah bahwa dia tak suka menulis surat tanpa mengenakan topi di kepalanya. Menurut pandangan ini, seperti itulah karakter dan ada dan tidak adanya segala sesuatu yang disebut sebab dan faktor. Kalau kita mempercayai sebaliknya, berarti kita menganggap bahwa Allah ada sekutu-Nya dalam berbuat. Itulah pandangan kaum Asya'irah dan kaum Jabariah.

Jadi jelas bahwa mempercayai eksistensi sesuatu ciptaan tidaklah sama dengan mempercayai pluralitas Zat Tuhan, tetapi justru melengkapi kepercayaan akan keesaan Allah, maka mempercayai sistem sebab-akibat tidaklah sama dengan mempercayai pluralitas pencipta. Karena eksistensi segala ciptaan itu bukan dengan sendirinya, maka efektivitas mereka juga bergantung. Karena eksistensi dan efektivitas segala yang ada bergantung pada Allah, maka tak ada soal pluralitas pencipta.

Mempercayai sistem sebab-akibat sesungguhnya melengkapi kepercayaan akan kepenciptaan Allah. Tentu saja sama dengan kemusyrikan kalau kita percaya bahwa segala ciptaan ada sendiri, atau percaya bahwa hubungan antara Allah dan alam semesta adalah hubungan pabrikan dan produk. Mobil pada mulanya membutuhkan pabrikan agar mobil itu ada, namun setelah ada mobil itu berjalan sesuai dengan mekanismenya sendiri. Meskipun pabrikannya mati, mobil itu tetap dapat jalan. Kalau kita beranggapan bahwa hubungan faktor alamiah, seperti air, hujan, energi, panas, bumi, tumbuhan dan manusia dengan Allah seperti itu, seperti terkadang cenderung jadi pandangan kaum Mu'tazilah, maka pandangan seperti itu tentu saja membawa ke kemusyrikan.

referensi : http://www.al-shia.org

Subyek - Subyektivitas Berfikir Yang Sederhana

Minggu, 29 Agustus 2010

Raihlah pencapaian setinggi-tingginya, tapi awas, jangan lengah dengan hal-hal sederhana yang sangat fundamental....

Masih ingat pelajaran Subyek - Predikat - Obyek?

Sebaik dan semulia apapun ajaran akan tergantung cara memahaminya, jika cara memahaminya salah, maka akan salah pula hasilnya

Seburuk dan serendah apapun ajaran akan tergantung cara memahaminya, jika memahaminya benar akan benar dan baik pula hasilnya.

Setinggi apapun ilmu pengetahuan akan tergantung orang yang menggunakannya, jika cara menggunakanya salah, akan salah pula hasilnya.

Sesederhana apapun ilmu pengetahuan akan tergantung orang yang menggunakannya, jika cara menggunakannya tepat, akan bermanfaat pula hasilnya.

Banyak hal-hal dan kebenaran sederhana yang terlewatkan (sengaja atau tidak) oleh manusia, dan terjebak dalam kerumitan masalah yang tak membawa manfaat buat dirinya sendiri maupun orang lain.

Si Pujo, hanya menguasai ilmu cara membuat tempe, sebagai Muslim dia pun cuma memahami ilmu agama sebatas syareat untuk memenuhi rukun. Tapi hidupnya cukup bahagia bersama anak isterinya, dia disenangi kerabat dan tetangganya karena perilakunya yang baik, banyak sudah hal-hal yang nampak sepele dia lakukan dan membawa berkah dan manfaat buat dirinya sendiri, keluarga, dan orang lain..... Dia tak perlu memahami persamaan matematika tingkat tinggi ataupun ajaran fiqih kelas berat untuk meraih keberhasilan dan kebahagiaan hidupnya.

Ketahuilah kebutuhan anda, sebelum mencari keinginan dan bicara pencapaian lebih jauh, hati-hatilah terjebak dalam racun imajnasi keinginan yang dapat membuat anda mabok dan teracuni seumur hidup....keracunan itu tidak enak, tidak nyaman, dan tidak bermanfaat.

Subyek, Subyektivitas Berfikir Yang Sederhana .

Terinspirasi oleh orang-orang yang hari ini masih pada ribut tentang nilai-nilai agama, di forum tetangga .

Jawaban Terhadap Mufti Malaysia, Tentang ESQ Sesat

Sabtu, 10 Juli 2010

Ajaran ESQ SesatKarena saya pernah menulis dan mempublikasikan Ebook ESQ, maka secara moral saya merasa bertanggung jawab ikut memberikan klarifikasi tentang ESQ ini .
Saya bukan apa-apa, bukan Kyai atau Master ESQ, hanya orang bodoh yang ingin pintar bermodalkan akal sehat . Buat saya tak harus menjadi pakar untuk berbagi, tak mesti berjenggot dan berjubah untuk menyerukan kebaikan, semua manusia berderajat sama, kebenaran dan rahmat bukan hak golongan tertentu. Itu prinsip dan pemahaman saya sejak dulu kala sebelum mendengar tentang ESQ.

Berikut opini singkat saya terhadap beberapa statement Mufti Malaysia yang mengklaim ESQ sebagai ajaran sesat . Saya tak akan banyak mengutip dalil-dalil atau referensi, karena tentu semua orang tau, tak sulit mencari segudang dalil Agama untuk membenarkan argumen , cukup nalar dan akal sehat.

1 - Ciri-cirinya, menurut Mufti Malaysia adalah, ESQ mendukung paham liberalisme karena menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah secara bebas.
Jawab:
Tak ada yang salah dengan paham system liberalisme, tak ada system yang menjamin membawa kebaikan umat 100 % , semua tergantung manusianya, di pesantren pun tidak jarang terjadi pencabulan...Di negara ber-ideologi Islam (non liberal) pun seperti Iran atau Saudi, tak berarti kaumnya lebih bermoral ketimbang negara ber-ideologi liberal
Siapa yang melarang tentang bagai mana harus berfikir dan menafsirkan Al-Quran dan As-Sunnah secara bebas..? . Yang salah adalah jika hasil tafsiran mengajarkan keburukan, seperti nyuruh maling. nyuruh berhenti beribadah..etc... FAKTANYA : penganut ESQ memperoleh manfaat yang baik dan tidak menjadi murtad bukan?

2- ESQ mengajarkan bahwa pada dasarnya ajaran seluruh agama adalah benar dan sama.
Jawab :
Seluruh agama memang benar buat penganutnya, dan islam mesti menghormati keyakinan orang , karena mengajarkan kebaikan, harus dibedakan esensi aqidah/iman dan makna kebenaran secara umum , siapa yang memberi hak untuk menghakimi benar-tidaknya keyakinan manusia? , dan lalu dimana letak ayat "Lakum dinukum walyadin"?

3- ESQ juga diangap "menuduh para Nabi mencapai kebenaran melalui pengalaman dan pencarian". Ini sangat bertentangan dengan akidah Islam soal Nabi dan Rasul.
Jawab :
Benarkah ada tuduhan semacam itu...dimana kata-kata tuduhan itu, dan siapa yang berbicara? , dan kenyataanya menurut sejarah memang Rasulullah sejak kecil melalui proses pencarian dan pengalaman sebelum mendapat wahyu Al-qur'an

4- ESQ dituduh telah mencampuradukan ajaran kerohanian bukan Islam dengan ajaran Islam. Mufti juga melihat jika ESQ menekankan konsep 'suara hati' sebagai rujukan utama dalam menentukan baik buruk suatu perbuatan.
Jawab :
... jadi apa-apa mesti membuka kitab suci, kalau saya mau pipis dibawah pesawat terbang mesti cari dulu halal-tidak menurut islam, dan jika menemukan ada orang kafir sedang pipis di bawah pesawat lalu menganggap pipis dibawah pesawat adalah perbuatan orang kafir...? Beranggapan paling mengerti apa yang disukai Allah ..? Beranggapan seolah-olah Allah suatu ketika merancang sebuah sistem sempurna yang praktis dan dan tinggal pakai dan tak perlu lagi berfikir dan berimprovisasi...?

Tanpa perlu saya mencari dalil dari kitab suci ataupun referensi dari para maestro, bahwa kodrat manusia memang mesti selalu belajar menjadi lebih baik dalam segala hal, dan darimanapun sumbernya, entah dari budaya orang barat, orang planet, orang kafir,..etc.

5- ESQ juga dianggap salah karena telah menjadikan logika sebagai rujukan, bukannya Al-Quran dan Hadits.
Jawab :
Jawabanya sama dengan point No.4 diatas

6- Mukjizat juga tidak dipandang di ESQ karena bertentangan dengan keadaan zaman sekarang yang serba logik.
Jawab:
Statement mengada-ada (lemes)

7- ESQ dinilai salah karena menggunakan Kod 19 rekaan dari Rasyad Khalifah untuk menafsirkan Al-Quran. Rasyad Khalifah mengaku sebagai rasul dan membawa agama baru yang dinamakan 'submission'. Teori ini bahkan dipandang lebih tinggi dibanding Al-Quran.
Jawab :
Jawabanya sama dengan point No.4 diatas

8- ESQ menyamakan bacaan Al-fatiha sebanyak 17 kali oleh orang Islam dengan ajaran Bushido Jepang. ESQ dianggap telah menafsirkan makna kalimat syahadat dengan "triple one". Menurut Mufti, itu adalah tafsiran sesat.
Jawab :
Jawabanya sama dengan point No.4 diatas

Hati-hati mengada-ada

" Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "Ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung." (Q.S.An Nahl : 116)

“Katakanlah: Tuhanku hanya mengharamkan perbuatan yang keji, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi, dan perbuatan dosa, melanggar hak manusia tanpa alasan yang benar, (mengharamkan) mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang Allah tidak menurunkan hujjah untuk itu dan (mengharamkan) mengada-adakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (Al-A’rรขf: 33)

"Barangsiapa diberi fatwa tanpa ilmu maka dosanya adalah atas orang yang memberi fatwa tersebut. Barangsiapa menganjurkan satu perkara kepada saudaranya seagama sementara ia tahu bahwa ada perkara lain yang lebih baik berarti ia telah mengkhianatinya " - (Hadits)

"Seorang yang berbicara atas nama Allah, maka hendaklah ia berhati-hati agar tidak berbicara tentang Allah tanpa ilmu. Orang yang diangkat sebagai juru bicara Allah haruslah mempersiapkan diri sebaik-baiknya, ia harus menyadari betapa agung kedudukannya tersebut. Hendaklah seorang ulama/pembicara/santri mengetahui siapakah yang ia wakili dalam fatwanya. Dan hendaklah ia sadari bahwa ia akan dimintai pertanggungjawabannya kelak di hadapan Allah Ta'ala"

Oleh sebab itu para ulama Salaf sangat takut mengeluarkan fatwa. Mereka sadar betul kedudukannya serta bahaya bila memang tidak mampu. Mereka tidak mau menjawab pertanyaan-pertanyaan dan tidak mau mengeluarkan fatwa hingga mereka anggap sudah layak untuk berfatwa" , Jangan baru baca dan mengkaji dikit dah dengan lantang membuat fatwa
Artikel lain yang relevan:
  1. Wong Malaysia Bilang ESQ Sebuah Aliran Sesat.
  2. KETIKA SAYYIDINA ALI TERLAMBAT SHOLAT SUBUH BERJAMAAH
  3. Gitu aja kok repot - Logika sikap dan berfikir dalam Islam

Kata Mutiara Islam - Mutiara Hadits dari Para Imam

Minggu, 24 Januari 2010

Berikut artikel Islam tentang kata mutiara dan hadits dari para imam, sebagai bahan bacaan dan melengkapi referensi artikel kata-kata mutiara di blog motivasi ini.

Mutiara Hadits Imam Ja‘far as

• “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”

• “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”

• “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”

• Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.”

• “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”

• “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”

• “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”


Kata-kata mutiara Imam Baqir a.s.

1. Jiwa yang agung

“Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.

2.Akibat baik dan buruk

“Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.

3. Keutamaan terbaik dan jihad terbaik

“Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.

4. Ambillah nasihat yang baik

“Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”.

5. Indahnya kesabaran yang disertai dengan ilmu

“(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.

6. Kesempurnaan yang paling sempurna

“Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.

7. Tiga kriteria agung

“Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.

8. Kontinyu dalam berdoa

“Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.

9. Keutamaan orang alim atas ‘abid

“Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.

10. Dua karakter orang alim

“Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.

11. Tiga pahala

“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.

12. Tinggalkanlah kemalasan

“Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.

13. Penyesalan di hari kiamat

“Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.

14. Buah silaturahmi

“Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.

15. Berucap ramah dengan orang lain

“Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.

16. Hadiah Ilahi

“Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.

17. Jujur dan melaksanakan amanat

“Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.

18. Perbedaan antara ghibah dan tuduhan

“Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.

19. Pencela dibenci Allah

“Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.

20. Tanda-tanda rendah hati

“(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.

21. Menjaga harga diri adalah ibadah terbaik

“Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.

22. Sumber dosa adalah tidak kenal Allah

“Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.

24. Akal adalah makhluk Allah terbaik

“Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.

25. Hisab atas dasar akal

“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”

26. Pahala guru dan murid

“Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.

27. Dosa mufti yang tidak berilmu

“Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.

28. Ulama neraka

“Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.

29. Tanda-tanda seorang faqih

“Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.

30. Bergurau tanpa mencela

“Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.

31. Azab untuk tiga kriteria

“Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.

32. Yang disukai Allah

“Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.

33. Kontinyu dalam doa

“Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.

34. Berdoa di waktu sahar

“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”

35. Berdoa untuk orang lain

“Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”.

36. Mata-mata yang tidak akan menangis

“Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”.

37. Orang yang tamak bak ulat sutra

“Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.

38. Jangan berwajah dua

“Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.

Mutiara Hadis Imam Hasan al-Mujtaba as:

“Orang-orang membinasakan diri mereka sendiri jika dalam diri mereka terdapat kebiasaan buruk, sombong, tamak dan hasud.” (Biharul Anwar, vol 78, hal. 111)


Mutiara hadits Imam Kazhim a.s.

1.Hujjah lahiriah dan batiniah

“Sesungguhnya Allah memiliki dua hujjah atas manusia: hujjah lahiriah dan hujjah batiniah. Hujjah lahiriah adalah para rasul, nabi dan imam (ma’shum) dan hujjah batiniah adalah akal”.

2.Sabar dan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia

“Sabar dalam kesendirian adalah tanda kekuatan akal. Barang siapa yang merenungkan tentang Allah, ia akan menjauhi orang-orang yang mencintai dunia dan menginginkan apa yang ada di sisi Tuhannya, Allah adalah penenangnya dalam ketakutan, temannya dalam kesendirian, kekayaannya dalam kefakiran dan kemuliaannya di hadapan selain kerabatnya”.

3.Merendahkan diri di hadapan Allah

“Barang siapa yang menginginkan kekayaan tanpa harta, terselamatkan dari sifat iri dengki dan keselamatan dalam agama, hendaknya ia merendahkan diri di hadapan Allah ketika meminta kepada-Nya (dan mintalah kepada-Nya untuk) menyempurnakan akalnya. Barang siapa yang akalnya telah sempurna, maka ia akan merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya. Barang siapa yang merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia akan merasa kaya. Dan barang siapa yang tidak merasa cukup dengan rezeki yang mencukupi hidupnya, maka ia tidak pernah merasakan kekayaan sama sekali”.

4.Menjenguk mukmin karena Allah

“Barang siapa yang menjenguk saudara seimannya karena Allah, bukan karena selain-Nya, demi mengharap pahala-Nya dan segala yang telah dijanjikan kepadanya, maka Allah azza wa jalla akan memerintahkan tujuh puluh ribu malaikat untuk menjaganya dari sejak ia keluar dari rumah hingga ia kembali ke rumahnya seraya berkata kepadanya: ‘Engkau adalah orang baik (baca : beruntung) dan surga adalah sesuai denganmu. Engkau telah membangun rumah di sana”.

5.Harga diri, akal dan nilai seseorang

“Tidak sempurna agama orang yang tidak memiliki harga diri, dan tidak memiliki harga diri orang yang tidak berakal. Sesungguhnya orang yang paling agung nilainya adalah orang yang tidak menganggap dunia sebagai satu nilai baginya. Ingatlah, harga badanmu ini adalah surga, jangan engkau menjualnya dengan selainnya”.

6.Menjaga harga diri orang lain

“Barang siapa yang menjaga dirinya untuk tidak mempermalukan orang lain, maka Allah akan mengampuni kesalahannya pada hari kiamat, dan barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menahan murka-Nya terhadapnya pada hari kiamat”.

7.Faktor-faktor yang dapat mendekatkan diri dari Allah

“Sarana paling baik yang dapat digunakan untuk mendekatkan diri kepada Allah adalah shalat, berbakti kepada kedua orang tua, meninggalkan sifat dengki, sombong dan bangga diri”.

8.Orang berakal tidak akan berbohong

“Sesungguhnya orang yang berakal tidak akan berbohong meskipun hal itu tidak sesuai dengan hawa nafsunya”.

9.Hikmah diam

“Sedikit berbicara adalah sebuah hikmah yang amat besar. Oleh karena itu, hendaklah kalian banyak diam, karena banyak diam adalah satu ketenangan hidup dan satu faktor yang dapat meringankan dosa”.

10.Pencela yang tak tahu malu

“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan surga bagi pencela yang tak tahu malu dan tidak memikirkan apa yang keluar dari mulutnya serta apa yang dikatakan orang lain kepadanya”.

11.Orang sombong tidak akan masuk surga

“Hati-hatilah terhadap sifat sombong! Karena tidak akan masuk surga orang yang di hatinya tersimpan setitik kesombongan”.

12.Program kerja siang dan malam

“Berusahalah untuk membagi waktu kalian dalam empat bagian: satu bagian untuk bermunajat kepada Allah, satu bagian untuk mencari rezeki, satu bagian untuk menjenguk para saudara seiman yang dapat dipercaya untuk memberitahukan aib-aib yang ada pada dirimu dan sahabat setiamu lahir-batin, dan satu bagian untuk menikmati kenikmatan yang kalian miliki asalkan tidak haram. Dengan menggunakan bagian keempat ini kalian akan mampu melaksanakan tiga bagian di atas”.

13.Duduk bersama dengan orang yang beragama dan berakal

“Duduk bersama orang yang beragam adalah sebuah kemuliaan dunia dan akhirat, dan bermusyawarah dengan orang berakal dan ahli nasihat adalah sebuah berkah, petunjuk dan taufik dari Allah. Jika ia menentukan sebuah solusi, maka janganlah menentangnya, karena hal itu akan mengundang kecelakaan bagimu”.

14.Akibat cinta dunia

“Barang siapa yang mencintai dunia, rasa takut kepada akhirat akan sirna dari hatinya. Barang siapa yang ilmunya bertambah kemudian kecintaannya kepada dunia juga bertambah, maka ia akan bertambah jauh dari Allah dan kemurkaan-Nya kepadanya akan bertambah”.

15.Menjauhi tamak dan hanya bertawakal kepada Allah

“Hindarilah tamak dan janganlah mengharap apa yang ada di tangan manusia serta musnahkanlah rasa tamak dari hati para makhluk, karena tamak adalah kunci kehinaan, pembasmi akal, pemusnah dan pengotor harga diri serta pembasmi ilmu. Janganlah (hanya mengandalkan) tawakal kepada Tuhanmu”.

16.Hasil amanah dan kejujuran

“Menjaga amanah dan berkata jujur dapat mendatangkan rezeki, sedangkan khianat dan berkata bohong dapat mendatangkan kefakiran dan kemunafikan”.

17.Berkata benar dan membasmi kebatilan

“Takutlah kepada Allah dan berkatalah benar meskipun engkau harus binasa, karena di dalam berkata benar itu adalah keselamatanmu. Takutlah kepada Allah dan tinggalkanlah kebatilan meskipun engkau akan selamat, karena di dalam kebatilan itu adalah kecelakaanmu”.

18.Bala` sesuai dengan kadar iman seseorang

“Seorang mukmin bak dua sayap timbangan, ketika imannya bertambah, maka bala`nya pun akan bertambah”.

19. Shalat sunnah dan mendekatkan diri kepada Allah

“Shalat sunnah adalah sarana bagi mukmin untuk mendekatkan diri kepada Allah”.

20.Keutamaan ishlah (memperbaiki keadaan) dan memaafkan

“Pada hari kiamat sebuah suara akan berteriak lantang: “Perhatian! Barang siapa yang merasa memiliki pahala di sisi Allah, hendaklah ia berdiri!” Tidak ada orang yang berani berdiri kecuali para pemaaf dan orang yang memilih semangat untuk ishlah. Pahalanya ada di sisi Allah”.

21.Sedekah terbaik

“Menolong orang yang lemah adalah sedekah terbaik”.

22.Dosa baru, bala` baru

“Ketika seseorang melakukan dosa baru yang belum pernah dilakukannya, maka Allah akan mendatangkan bala` yang tak pernah disangka-sangka baginya”.

23.Kunci pintu hati

“Perdalamilah agama Allah, karena memperdalami agama adalah kunci hati dan faktor utama untuk mencapai kedudukan yang tinggi di dalam agama dan di dunia. Dan keutamaan seorang “faqih” atas seorang abid bak keutamaan matahari atas bintang-bintang, dan barang siapa enggan mendalami agamanya, maka Allah tidak akan pernah merelai amalannya”.

24.Dunia adalah sarana terbaik

“Jadikanlah untuk dirimu bagian dari dunia selama hal itu halal, tidak merusak harga diri dan tidak melampaui batas, serta gunakanlah dunia tersebut untuk memperkokoh agama, karena diriwayatkan bahwa bukan golongan kami orang yang mengorbankan dunia demi agamanya atau mengorbankan agama demi dunianya”.

25.Ibadah terbaik

“Ibadah terbaik setelah mengetahui Allah adalah menunggu “faraj” (kemunculan Imam Mahdi a.s.)”.

26.Mencintai orang lain

“Mencintai orang lain adalah setengah iman”.

27.Menghindari kemarahan

“Barang siapa yang menahan kemarahannya terhadap orang lain, maka Allah akan menghindarkannya dari siksa api neraka”.

28.Manusia terkuat

“Barang siapa ingin menjadi manusia terkuat, hendaknya bertawakal kepada Allah”.

29.Selalu meningkat, bukan malah mundur

“Barang siapa yang dua harinya sama, maka ia telah rugi, barang siapa yang satu harinya lebih jelek, maka ia terlaknat, barang yang (kebaikannya) tidak bertambah sama sekali, maka ia berada dalam kekurangan, dan barang siapa yang berada dalam kekurangan, maka kematian lebih baik baginya”.

30.Berbuat kebajikan kepada orang lain

“Hak saudaramu yang paling vital adalah jangan kau menutupi sesuatu yang bermanfaat bagi dunia dan akhiratnya”.

31.Menghindari bergurau

“Hindarilah bergurau, karena bergurau dapat melenyapkan cahaya imanmu”.

32.Nasihat alam semesta

“Jika engkau merenungkan ciptaan (yang ada di dunia ini), niscaya engkau akan melihat nasihat di dalamnya bagimu”.

33.Yang memahami nilai kebajikan

“Barang siapa yang tidak pernah merasakan kesulitan, maka ia tidak akan pernah memahami nilai kebajikan orang lain”.

Mutiara Hadits Imam Ridha a.s

1. Tiga karakter orang mukmin

“Seseorang tidak akan menjadi mukmin yang sejati kecuali ia memiliki tiga karakter berikut ini: mengikuti sunnah Tuhannya, sunnah Nabi-Nya dan sunnah imamnya. Sunnah (kebiasaan yang dilakukan oleh) Tuhannya adalah menyimpan rahasia, sunnah Nabi-Nya adalah berbuat toleransi terhadap orang lain dan sunnah imamnya adalah sabar menanggung kesengsaraan”.

2. Pahala berbuat kebajikan secara diam-diam dan ancaman bagi
orang yang melakukan kejelekan secara terang-terangan

“Orang yang berbuat kebaikan secara diam-diam pahalanya sama dengan tujuh puluh kebaikan, orang yang melakukan kejelekan secara terang-terangan, ia akan hina dan orang yang menutupi kejelekan akan diampuni”.

3. Kebersihan

“Menjaga kebersihan adalah termasuk akhlak para nabi a.s.”

4. Orang yang dapat dipercaya

“Orang yang (pada hakikatnya) dapat dipercaya tidak akan berkhianat kepadamu, dan hanya engkaulah yang menganggap pengkhianat sebagai orang yang dapat dipercaya”.

5. Kedudukan saud

Referensi : http://opicksite.net23.net/?p=85

Gitu aja kok repot - Logika sikap dan berfikir dalam Islam

Jumat, 15 Januari 2010


Kata Gusdur "Gitu aja kok repot" , bisa di terjemahkan dengan nyaman dari lapisan orang awam sampai kaum sufi, dan berlaku universal untuk seluruh agama. Memang manteb tokoh kita itu.

Untuk apa tau?


Apa itu bilangan, dan berapa jumlah dari 1 + 1?

Secara umum : Jika kita tanyakan kepada masyarakat umum atau kepada seorang Guru TK , maka untuk pertanyaan di atas akan di jawab:
Bilangan adalah angka sperti 1,2,3,4,5,...dst . dan jumlah dari 1+1 =2

Secara khusus : Jika kita tanyakan kepada seorang Dosen Pengajar Teknik Elektro atau Teknik Komputer atau seorang Assembly Programmer , maka untuk pertanyaan di atas akan di jawab:
Bilangan apa..? Desimal, Biner, heksa,...dst . dan jumlah dari 1+1 = 2 secara desimal , 1+1=10 secara biner ,5+5=A secara heksadesimal . (ket, bilangan biner - bil Heksa)

So, apakah itu artinya seorang teknik elektro memiliki pengetahuan yang lebih baik dan bermanfaat di banding seorang Guru TK...?

Bukan ukuran, dan belum tentu Seorang Dosen teknik Komputer bisa berhasil mendidik anak TK , belum tentu pula Sang Dosen lebih mendapatkan manfaat dari pengetahuan berhitungnya yang lebih banyak, baik manfaat buat dirinya sndiri maupun buat manusia lain.

Definisi Islam

Apa itu Islam?

Secara Bahasa : Islam adalah sebuah agama , dalam terminologi bahasa berarti "Damai" ,Kata “Islam”, yg berarti `tunduk', berasal dari kata infinitif Salama. Kata "Salam", yg berarti `damai', berasal dari kata kerja Salima yg berarti ‘diselamatkan atau selamat dari bahaya'.dan masih memiliki serentetan terminologi....

Secara Penganut islam umum : Islam adalah berserah diri kepada Tuhan Allah

Secara Kajian Ilmu Tauhid:

Pengertian Islam
Islam secara etimologi (bahasa) berarti tunduk, patuh, atau berserah diri. Adapun menurut syari’at (terminologi), apabila dimutlakkan berada pada dua pengertian:

Pertama.
Apabila disebutkan sendiri tanpa diiringi dengan kata iman, maka pengertian Islam mencakup seluruh agama, baik ushul (pokok) maupun furu’ (cabang), juga seluruh masalah ‘aqidah, ibadah, keyakinan, perkataan dan perbuatan. Jadi pengertian ini menunjukkan bahwa Islam adalah mengakui dengan lisan . Dan nama tuhan orang Islam bukan cuma Allah, di dalam Al-Qur'an saja ada 99.

"(Ingatlah) ketika Rabb-nya berfirman kepadanya (Ibrahim), ‘Berserahdirilah!’ Dia menjawab: ‘Aku berserah diri kepada Rabb seluruh alam.’” [Al-Baqarah: 131]

Kedua
Apabila kata Islam disebutkan bersamaan dengan kata iman, maka yang dimaksud Islam adalah perkataan dan amal-amal lahiriyah yang dengannya terjaga diri dan harta-nya[2], baik dia meyakini Islam atau tidak. Sedangkan kata iman berkaitan dengan amal hati

“Orang-orang Arab Badui berkata, ‘Kami telah beriman.’ Katakanlah (kepada mereka), ‘Kamu belum beriman, tetapi katakanlah, ‘Kami telah tunduk (Islam),’ karena iman belum masuk ke dalam hatimu. Dan jika kamu taat kepada Allah dan Rasul-Nya, Dia tidak akan mengurangi sedikit pun (pahala) amalmu. Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.’” [Al-Hujuraat : 14]

So, apakah itu artinya seorang Ahli tauhid memiliki pengetahuan yang lebih baik dan bermanfaat di banding orang umum yang pengetahuannya pas-pasan...?

Bukan ukuran, dan belum tentu Seorang Ustadz, Kyai, Ulama bisa membawa berkah buat umat , belum tentu pula Ustadz, Ulama, kyai lebih mendapatkan manfaat dari pengetahuan keislamanya yang lebih banyak, baik manfaat buat dirinya sendiri maupun buat manusia lain.


Sufisme Dalam Lalulintas

Syariat Tarekat Hakekat Marifat Pejabat

Coba kita bahas dan buat analogi dengan istilah dan memakai bahasa lalu lintas yang sudah memasyarakat di lingkungan kita .

Sareat:
Pada hakekatnya Jiaka di analogikan mirip dengan sariatnya peraturan Lalu lintas,
Banyak rambu-rambu seperti huruf P, S, atau simbol-simbol tanda bahwa jalan didepan ada tanjakan, jalan turun dan jalan berkelok-kelok,didepan ada jembatan ...dst. Tanda-tanda tersebut diperuntukkan para pengemudi agar berhati-hati jika melihat tanda-tanda tersebut. Barangsiapa mentaati peraturan tersebut, maka sipengemudi akan selamat sampai tujuan.

Didalam peraturan tersebut tidak memperdulikan apakah si-pengemudi mempunyai SiM A, B, B1, B2 atau hanya SiM C dan semua peraturan berlaku bagi semua pengguna jalan tersebut.

Tarekat:
Pada hakekatnya; Tarekat didalam perlalu-lintasan adalah setiap pengguna jalan mengetahui apa arti dan makna, kenapa tanda-tanda lalulintas tersebut dipasang dipinggiran lalan dan di tempat yang tertentu dan maksud tujuan kenapa tanda-tanda tersebut dipasang?
Dari mana pengemudi bisa mengerti apa makna dan tanda-tanda tersebut dipasang?
Tentunya tanda-tanda dan artinya bisa dibaca di kitab peraturan per-lalulintas-an.
Karena hanya dari buku panduan per-lalulintasan lah hanya satu-satunya buku yang bisa dijadikan pedoman kalau melanggar tanda-tanda lalulitas tersebut dilanggar; dengan ketentuan ancaman, denda maupun akibat dari pelanggaran tersebut sudah diatur bahkan SiMnya pun bisa-isa dicabut akibat dari pelanggaran yang dilakukan.

Hakekat:
Pada hakikatnya; hakekat didalam perlalulintasan adalah; menjelaskan bahwa siapa yang berhak membuat peraturan didalam undang-undang perlalulintasan itu?
Pak Polisi atau dari fihak Kepolisian? Jelas dalam hal ini yang ber-hak membuat peraturan dan mengeluarkan peraturan dan segala isi dari peraturan tsb adalah dari pihak Kepolisian tersebut.

Maripat:
Pada hakikatnya; kita sudah mengetahui bahwa yang membuat dan mengeluarkan kitab isi aturan didalam buku itu adalah KePOLISIan, maka kita wajib menghormati dan menjalankan dengan benar sesuai dengan aturan yang sudah diBUKUkan.

Ada sebagian pengemudi yang mempunyai SiM dan ada juga yang tidak mempunyai SiM.
Bagi masyarakat yang mempunyai SiM (agama) dengan pasti (mungkin) akan mentaati segala aturan yang sudah ditetapkan dan bagi tidak mempunyai SiM (tidak beragama) pun juga berkeyakinan jika patuh menjalankan aturan dan telah mengetahui arti dan makna tanda rambu-rambu dan menjalankan dengan taat pasti juga akan sampai tujuannya.

Demikian juga ada yang tidak perlu sampai mengenal atau mengetahui siapa yang membuat aturan dan tidak usah membaca buku dan sudah menerti atri dari rambu-rambupun berkeyakinan akan sampai pada tujuannya.

Mungkin diantara si pengemudi yang mempunyai SiM berkeyakinan, jika sudah mengenal si-pembuat buku peraturan akan mendapatkan privileges seperti; jika salah parkir atou salah jalan dan ditangkap oleh polisi, maka tidak kena tilang dlsb-nya atau malahan ditunjukkan lewat jalan mana yang benar yang harus ditempuh atau malahan diberi kemudahan seperti diantar dikawal sampai ketempat tujuannya.

Pada hakekatnya apa yang sudah saya jabarkan tsb diatas, rekan-rekan sudah mengetahuinya karena di forum politikana ini tempatnya orang-orang pinter dan sakti berkumpul seperti apa yang pernah di katakan mimizu

Pejabat:
Tak ada jabatan dalam Iman , jadi jangan pernah merendahkan kadar keimanan seseorang. Dan Iman tak bisa di kalkulasi atau di buktikan rasio manusia.


Manfaat fungsi dan pentingnya Agama buat manusia

Jika ada pertanyaan : Manfaat fungsi dan pentingnya Agama buat manusia..?
Jawaban saya pribadi adalah: untuk menjadi lebih baik dan lebih sempurna dalam segala hal.

Agama berhubungan dengan sesuatu yang tidak bisa di buktikan secara rasioa ,yaitu yang bernama "Iman" , dan memang rasio bukan segalanya , jika manusia selalu terikat dengan rasionalitas , maka bagaimana akan mencapai yang namanya kebahagiaan dan menikmati makna dari hidup adalah sejengkal, dan manusia sendiri merupakan produk dari irasionalitas yaitu emosional (hubungan intim bapak-ibu).

Lebih lanjut tentang esensi agama : Arti agama dan Tuhan

Dari segi pragmatisme, seseorang itu menganut sesuatu agama adalah disebabkan oleh fungsinya. Bagi kebanyakan orang, agama itu berfungsi untuk menjaga kebahagiaan hidup. Tetapi dari segi sains sosial, fungsi agama mempunyai dimensi yang lain seperti apa yang diuraikan di bawah:

* Memberi pandangan dunia kepada satu-satu budaya manusia.
Agama dikatakan memberi pandangan dunia kepada manusia karena ia sentiasanya memberi penerangan kepada dunia(secara keseluruhan), dan juga kedudukan manusia di dalam dunia. Penerangan dalam masalah ini sebenarnya sulit dicapai melalui indra manusia, melainkan sedikit penerangan daripada falsafah. Contohnya, agama Islam menerangkan kepada umatnya bahwa dunia adalah ciptaan Allah(s.w.t) dan setiap manusia harus menaati Allah(s.w.t). begitu juga untuk yang beragama lain dengan kepercayaan kepada Tuhan yg di miliki.

* Menjawab pelbagai pertanyaan yang tidak mampu dijawab oleh manusia.
Sebagian pertanyaan yang sentiasa ditanya oleh manusia merupakan pertanyaan yang tidak terjawab oleh akal manusia sendiri. Contohnya pertanyaan kehidupan setelah mati, tujuan hidup, soal nasib dan sebagainya. Bagi kebanyakan manusia, pertanyaan-pertanyaan ini sangat menarik dan perlu untuk menjawabnya. Maka, agama itulah fungsinya untuk menjawab soalan-soalan ini.

* Memberi rasa kekitaan kepada sesuatu kelompok manusia.
Agama merupakan satu faktor dalam pembentukkan kelompok manusia. Ini adalah karena sistem agama menimbulkan keseragaman bukan saja kepercayaan yang sama, melainkan tingkah laku, pandangan dunia dan nilai yang sama.

* Memainkan fungsi peranan sosial.
Kebanyakan agama di dunia ini menyarankan kepada kebaikan. Dalam ajaran agama sendiri sebenarnya telah menggariskan kode etika yang wajib dilakukan oleh penganutnya. Maka ini dikatakan agama memainkan fungsi peranan sosial.

Arti hidup,Agama dan makna Tuhan - Kata-kata mutiara renungan

Rabu, 16 September 2009

arti hidupMotivasi dan inspirasi saya menulis topik ini adalah, dari melihat masih banyaknya dan makin banyak orang-orang yang saling memperdebatkan tentang eksistensi Agama dan Tuhan , mungkin anda pun sudah sering menemui banyak sekali artikel yang ditulis dengan tema menjelek-jelekan (mendiskriditkan) agama atau kepercayaan lain, merasa dirinya benar dan yang lain salah....dan juga di dunia nyata juga bukan hal asing lagi tentang masalah kerusuhan yang disebabkan oleh faktor sinisme kepada kepercayaan lain ini .

Sangat di sayangkan dan memprihatinkan, bahwa suatu konsep sakral dan suci yang namanya agama, yang harusnya di sucikan,dijunjung tinggi dan di arahkan untuk menciptakan kedamaian,dan kebahagiaan.. tapi malah di perlakukan seperti konsep murahan untuk bahan keributan.

Misalkan saya sekarang memeluk agama A ,
- Kenapa saya memeluk agama A..? apakah karena awalnya saya yakin sekali bahwa A adalah yang terbaik...?
* Seorang anak TK pun tau bahwa jawaban umum dan paling logis kenapa manusia bisa memeluk suatu agama adalah faktor keturunan , saya ,atau anda, atau siapapun muslim, karena orang tuanya muslim , dan manusia nongol ke planet bumi ini tidak mengisi formulir kelahiran dahulu kepada Tuhan, mau lahir di mana dan dari perutnya siapa , kalau saya lahir dari perutnya orang pedalaman primitif, mungkin agama saya animisme (menyembah gunung dan pohon) , kalau saya nongol dari perutnya Ratu Elizabeth maka saya seorang pangeran :D , dan beragama nasrani.

Agama apa yang paling benar...?
- Jawabanya sama dengan "pakaian apa yang paling bagus" . Tanyalah kepada suku eskimo di kutub utara "pakaian apa yang paling baik dan bagus" , lalu tanyakan lagi kepada suku asmat atau suku Dani di irian jaya, tanyakan juga ke orang paris, Turki ,Afrika...maka anda akan mendapatkan jawaban yang berbeda tentang pakaian yang paling bagus dan baik untuk di pakai dan melindungi tubuh.

- Agama adalah pakaian Jiwa yang manfaat dan kebenarannya hanya bisa dirasakan bagi yang memakainya .

- Agama adalah pedoman spiritual untuk membimbing hidup dalam bentuk norma, bukan konsep matematika atau formula fisika-kimia , yang bisa di telaah secara nalar logika otak akan kebenaranya , kebenaran agama hanya bisa dimengerti dan dirasakan dengan sentuhan hati dan jiwa yang terisi kasih-sayang, bukan rasio.

- Agama adalah peta peta petunjuk jiwa..bukan peraturan/undang-undang pemerintah dengan ketetapan begini dan begitu.

- Agama di turunkan untuk kepentingan manusia sendiri, karena Tuhan adalah Zat yang tidak membutuhkan apapun , meskipun semua manusia durhaka, membuat malapetaka, dan tak kenal Tuhan, hal itu tak berpengaruh apapun kepada eksistensi Sang Pencipta, tapi manusia itu sendiri yang rugi dan pasti hancur.

-Orang-orang yang suka bersikap sinisme kepada keyakinan lain adalah "orang bodoh yang sok pinter dan kadar emosi/ambisi dalam dirinya lebih besar di banding kadar kasih sayang-nya" , karena untuk menyentuh masalah Agama dan Tuhan harus menggunakan hati yang iklas dan terisi kasih sayang (kecuali untuk menghitung hutang).

- Jika ada yang bertanya kepada saya tentang kebenaran dan agama, maka akan saya tanya kembali "mengapa dan untuk apa pertanyaan itu, jika untuk sharing dari hati-ke hati demi tujuan hidup ,maka kita ngobrol ,karena sharing memang hakekat persaudaraan manusia...tapi jika untuk berdebat tentang nilai-nilai kebenaran, maka silahkan bertanya pada semut-semut di pohon"
Jika anda menemui orang-orang yang menjelek-jelekan keyakinan anda, maka tanyakan kepadanya ," berapa jumlah bulu ketiak-ku, dan bisakah matamu melihat warna celana dalam ku, sebelum kamu mengatakan sesuatu yang paling tinggi dan tak nampak" , dan lalu maklum, berjiwa besar-lah, bahwa orang2 itu adalah orang2 yang sedang menjerit dalam jiwanya.

Untuk orang-orang yang suka jadi provokator dan meng-olok2 keyakinan orang, sadarlah bahwa pasti anda jenis manusia yang tak berguna dan belum memberikan karya apapun kepada umat manusia, hanya bisa menciptakan kerusuhan tak pernah bisa menciptakan kedamaian buat orang lain, hanya bisa mencela tapi tak bisa memberi solusi.
Arti hidup dan inti garis besar beragama adalah untuk 2 hal:
  1. Bisa bersyukur/berterima-kasih terhadap karunia dan kenikmatan yang di terima dalam hidup, karena manusia tak pernah menciptakan alam semesta dan kehidupan ini, jadi tak ada alasan untuk tidak merasa berterimakasih terhadap kebahagiaan yang di terima.
  2. Bisa bersabar, iklas,tawakal terhadap masalah/cobaan yang di hadapi . Disinilah saat dimana terasa begitu berartinya suatu keyakinan kepada Tuhan, seorang yang memiliki keyakinan/iman yang kuat akan lebih mampu menghadapi situasi jika sedang dilanda masalah ,karena keyakinannya akan selalu menyalakan api semangat di hatinya, dan membimbing jiwanya.

Sekian artikel "Kata-kata mutiara renungan hidup" dalam rangka mengembalikan jati diri bangsa (sekalian colek kontes seo) , selamat idul fitri untuk yang beragama islam...
Minal 'Aidin wal-Faizin

"Download lagu mp3" tuhan tolong

Persela

More on this category »

Berita Islam

More on this category »

Hukum

More on this category »
 

© Copyright Berita Lamongan Terkini 2010 -2011 | Design by Kabarlamongan.com | Published by Nirwana Digital Print | Powered by Blogger.com.