Kabarlamongan.com: Lamongan- Ironis, Taman Kota Telaga Bandung (TKTB) Kecamatan Kota Lamongan yang sejak dua tahun ini dibangun dan direnovasi untuk wisata banyak dimanfaatkan muda-mudi untuk memadu asmara.
Padahal TKTB itu keberadaannya bersebelahan dengan masjid besar Al-Azhar milik Ormas Muhammadiyah.
Sejauh ini tidak ada yang mampu memprotek ulah muda – mudi yang setiap hari, baik pagi, siang hingga sore bebas berpacaran memanfaatkan Taman Kota Telaga Bandung yang dibangun dengan dana miliaran rupiah dan dilengkap belasan tempat peristirahatan serta tempat duduk dan pohon penghijuan yang mampu menutup pandangan orang lain saat melihat ke dalam lokasi TKTB.
Para muda –mudi yang berpacaran di lokasi itu tak ada lagi rasa malu karena keberadaan mereka lepas dari pantauan petugas.
Bahkan boleh dikata lokasi TKTB lepas dari razia Satpol PP.
Sejumlah pedagang di pinggiran lokasi TKTB mengakui, kalau Telaga Bandung kini menjadi primadona pasangan muda-muda untuk lokasi pacaran. Padahal jarak dengan masjid hanya dibelah jalan baru selebar 5 meter.”Sing katah nggih kangge lare – lare pacaran, ( yang banyak ya itu anak-anak pacaran,red),”ungkap Hari seorang pedagang minuman yang setiap hari mangkal di lokasi TKTB kepada Surya, Rabu (28/08/2013).
Tidak adanya karcis masuk juga mensembrani mereka yang ingin berpacaran memanfaatkan lokasi Telaga Bandung. Apalagi semenjak didukung sejumlah sarana yang anggarannya digelontor dari provinsi Jatim.
Banyak pelajar SMA sederajat yang masih berseragam datang memadu kasih ke TKTB. Seperti yang nampak pada Rabu (28/08/2013), Surya berhasil mengabadikan pasangan pelajar setingkat SMA yang masih memakai seragam sekolah berpasangan menikmati indahnya pacaran di TKTB.
Ada juga perempuannya menggunakan seragam sekolah, sementara si laki-laki sepertinya bukan lagi pelajar dan memakai pakaian bebas.
Ketua Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah Lamongan, Syaiful Reza, menyikapi fenomena yang terjadi di Telaga Bandung menandaskan, meminta ketegasan pemerintah daerah untuk membendung arus kemaksiatan yang memanfaatkan Telaga Bandung yang kini semakin tidak terarah setelah dibangun dan direnovasi.
”Pemerintah daerah melalui SKPD yang seharusnya bertanggungjawab. Jangan sampai menyinggung umat Islam karena bersebelahan dengan masjid dan memicu kemarahan yang berkepanjangan,”tegas Reza.
Kepala Dinas PU Cipta Karya, Wahyudi dikonfirmasi Surya menyatakan, pihaknya akan berupaya keras dengan sejumlah cara agar keberadaan Taman Kota Telaga Bandung itu mempunyai nilai positif untuk kepentingan wisata keluarga bukan sebagai arena pacaran.
”Kita bentuk UPT sendiri dan dilokasi juga akan dipasang sebanyak 80 titik lampu penerangan dengan watt yang cukup besar. Selain itu petugas yang ada nantinya berkewajiban untuk memantau pengunjung agar tidak memanfaatkan untuk arena pacaran. Ada cara-cara lain yang akan kita berlakukan,”janji Wahyudi. (Zie/Sry)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami