Kabarlamongan.com: Lamongan- Di saat laju pertambahan penduduk (LPP) Indonesia mencapai 1,45 %, LPP Lamongan justri minus 0,02 persen.
Data Badan Pusat Statisti (BPS) untuk sensus penduduk itu terungkap saat Bupati Fadeli membuka Rakerda KB di Ruang Sabha Dyaksa, Rabu (24/4/2013).
"Laju pertambahan penduduk di Lamongan berdsarkan data BPS ternyata malah minus 0,02 %. Angka yang sedikit membingungkan. Namun ini Insya Allah salah satu faktornya karena sukses Program KB, "ungkap Fadeli.
Terkait indeks kesehatan di Lamongan yang hanya naik sedikit itu, Fadeli berharap ada upaya lebih intens dari semua stake holder kesehatan di Lamongan. Berbeda dengan indeks pendidikan yang naik cukup tinggi. Ia meminta Dinas Kesehatan agar bertindak cepat terkait kejadian luar biasa (KLB) hepatitis A dan demam berdarah dengue (DBD).
"Kemarin saya baru saja mengunjungi warga Desa Keduk Kecamatan Sambeng yang menderita hepatitis A. Di desa ini 41 warganya menderita hepatitis A sehingga statusnya KLB, " ungkapnya.
Dinkes harus bergerak cepat tangani ini. Jika perlu hasil lab di provinsi agar dijemput sehingga penyebabnya bisa diketahui dan dilokalisir penyebarannya. Demikian pula untuk KLB DBD agar ditangani.
Mengenai program Lamongan yang menggratiskan biaya rawat inap di ruang kelas III, dia menyadari jumlah fasilitasnya baik di puskesmas maupun RSUD dr Soegiri belum mencukupi. Secara bertahap, ruang rawat inap dikelas III itu akan ditambah.
"Karena itu saya bermimpi Lamongan bisa memilki rumah sakit khusus kelas III tapi bertaraf nasional. Dalam artian, ruangnya kelas III, tapi fasilitas dan pelayanan harus tetap bagus, " ujarnya.
Fadeli yakin mimpinya bisa diwujudkan Kadinkes, Fida Nuraida lewat berbagai sumber pendanaan.(*/Surya)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar
Terimakasih telah berkomentar di website kami